Uniknya, batch (kelompok) ini sangat demokratis karena materi yang diberikan berupa teori dan praktek yang disesuaikan dengan permintaan/keinginan para siswi pada pertemuan pertama kelas dimulai.
Sebagai perempuan atau ibu sekaligus istri, tidak hanya berkutat urusan dapur saja. Karena perempuan punya hak untuk memberdayakan diri sendiri. Dan, di Sekuntum Melati, mereka bisa mengembangkan diri.
Terinspirasi dari semangat perjuangan Ibu Kartini, Melati Erzaldi menerapkan pemberdayaan perempuan secara khusus melalui sebuah model pembelajaran yang mampu mengakomodasi potensi sumber daya manusia (SDM) perempuan sesuai dengan minat dan bakat serta potensi sumber daya alam di Bangka Belitung. Dan berdirilah Sekuntum Melati (Sekolah Perempuan Mandiri dan Terlatih) di Bangka Belitung
Sekuntum Melati memang beranjak dari ide besar akan sebuah keyakinan, bahwa ada potensi yang belum tergali dari perempuan-perempuan Babel.
"Mudah-mudahan pertemuan ini akan memberikan manfaat, saya berharap perempuan-perempuan yang ada di Bangka Belitung ini punya karya dan berdaya"
"Saya senang ikut sekolah perempuan ini. Dengan ikut Sekuntum Melati banyak manfaat bagi saya. Saya bisa tahu pola pengasuhan anak, dan ilmu lainnya,"