PANGKALPINANG - Hal ini dikemukakan Founder Sekolah untuk Perempuan Jadi Mandiri dan Terlatih (Sekuntum Melati), Melati Erzaldi saat menjadi narasumber dalam Workshop Pemberdayaan Perempuan dan Peningkatan Kapabilitas Sumber Daya Manusia di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), yang berlangsung di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur Babel, Senin (14/2/2022).
"Kemarin kita sempat pasarkan produk kain namanya Karawo, khas Gorontalo ke New York dan Turki," ungkapnya saat menemui Ketua Dekranasda Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi di Rumah Dinas Gubernur Babel, Jumat (11/2/2022).
"Dunia kini berubah, perspektif dan mindset kini sudah mulai berubah. Perbedaan kini tidak menjadi masalah atau sesuatu yang rendah. Terkhusus bagi penyandang disabilitas, saat ini tidak lagi menjadi kaum termarjinalkan, namun mereka kini menjadi bagian dari pembangunan dan kemajuan suatu bangsa,"
MANGGAR - Banyaknya keluhan anak yang tidak mampu speak up kepada orang tua menjadi masalah yang dianggap sepele. Padahal jika dibiarkan, anak berpotensi tumbuh menjadi anak pendiam, penakut, dan tidak berani mengambil keputusan. Akibatnya, ketika anak tersebut menghadapi suatu masalah, dirinya akan memilih diam, membiarkan masalah tersebut dan bukan menyelesaikannya.
MANGGAR - Menurut Ketua Dekranasda dan juga sekaligus Ketua International Council for Small Business (ICSB), Melati Erzaldi budaya asing mampu melunturkan budaya lokal sebagai identitas bangsa Indonesia. Indonesia sebagai negara yang memiliki budaya majemuk mendapat tugas lebih berat karena harus menjaga eksistensi beragam budaya dari invasi budaya luar.
"Gagasan ini (Sekuntum Melati) mulanya hanya saya kumpulkan di otak saya setelah menonton Film Kartini yang diperankan oleh Dian Sastro, hingga saya diskusi dengan suami, Pak Erzaldi, dan saya mendapat support dari UN (United Nation) Women," jelasnya.