Opinion


Jum'at, 01 Oktober 2021 17:31 WIB

Bisakah Kita Menghentikan Kemunculan Corona Varian Baru?

Semakin sering virus bereplikasi (jumlah orang tertular virus), maka semakin banyak mutasi virus ini terjadi dan semakin banyak varian yang ada. Dengan 112 juta kasus Covid-19 secara global, ini normal dan perkiraan akan masih ada banyak varian.

 Dr Jeremy Rossman 
Presiden Research-Aid Networks University of Kent

Setiap terinfeksi Covid-19, virus SARS-CoV-2 membuat banyak duplikat dari dirinya. Pada setiap duplikat ini, virus tersebut akan menduplikat genom-nya juga. Dan selama duplikasi berlangsung, kesalahan kecil bisa terjadi, sehingga pada tiap salinan baru genom akan terus berbeda dengan yang sebelumnya. 

Secara singkat, bentuk berbeda ini adalah mutan yang membentuk covid varian baru. Mutasi ini bisa terjadi setiap waktu, semakin banyak yang diduplikat maka semakin banyak varian. Tapi, kebanyakan mutasi ini tidak memberi efek pada perilaku virus ini.  

Namun, kadang juga mutasi ini membuat perubahan pada perilaku virus. Inilah yang disebut ‘ varian of interest’ yang sering kita dengar.

Kenapa Ada Banyak Varian Corona Virus yang Membahayakan Sekarang?

Karena mutasi konstan yang terjadi saat virus bereplikasi, kemungkinan ada ribuan atau bahkan jutaan varian SARS-CoV-2.

Semakin sering virus bereplikasi (jumlah orang tertular virus), maka semakin banyak mutasi virus ini terjadi dan semakin banyak varian yang ada. Dengan 112 juta kasus Covid-19 secara global, ini normal dan perkiraan akan masih ada banyak varian.

Kini, berita terus diisi dengan jenis covid ‘ Variant of Concern ’ yang baru. Alasannya adalah bukan tiba-tiba mendapatkan mutasi virus atau varian baru, tetapi kemungkinan virus sekarang memiliki tekanan yang lebih selektif untuk varian yang membantunya dalam beberapa cara.

Apa artinya? Pada awal pandemi, rata-rata dunia belum memiliki imun yang kuat untuk melawan virus. Tapi sekarang, sudah banyak terdapat penyintas atau orang yang telah tervaksin. Memberikan proteksi dari lebih jauh dari infeksi. Karenanya, beberapa virus dengan mutasi ini tidak memproduksi respon imun, karenanya kemungkinan akan menyebar lebih baik (seperti yang kita lihat di varian B.351 Afrika Selatan).

 Haruskan Kita Cemas Karena Virus Baru Ini? 

Selama virus terus menyebar, kita akan terus memiliki virus dengan varian baru. Kebanyakan varian ini tidak mempengaruhi pendemi. Bagaimanapun, ada 2 area fokus. 

Pertama, terdapat kemungkinan varian baru akan bermunculan dengan perubahan perilaku yang membuat virus lebih mudah menular atau lebih mematikan. Ini bukan keniscayaan. Kemungkinan besar virus akan bermutasi untuk menyebabkan penyakit yang lebih ringan.

Kemudian, yang kedua dan saat ini menjadi perhatian serius, bahwa virus ini akan bermutasi untuk menghindari respon imun. Ini artinya virus ini bisa saja menyerang penyintas atau orang yang sudah divaksin. Dapat dilihat, saat ini terjadi varian B.351 di Afrika selatan dan varian P.1 di Brazil. 

Virus merespon imun dari lingkungan barunya, sehingga membentuk mutasi untuk menghindari kekebalan virus. Ini akan memungkinkan virus untuk menginfeksi lebih banyak orang. Dengan banyaknya orang yang pulih dari infeksi atau dengan kekebalan dari vaksinasi, tekanan pada virus untuk merespon imun ini pun semakin meningkat. Mutasi baru bermunculan. 

Untuk perbandingan, virus influenza berubah setiap tahunnya sehingga kita terus membutuhkan vaksin baru. SARS-CoV-2 tidak bermutasi secepat flu, tapi ini menjadi kekhawatiran jika mutasi tetap berlangsung, maka kita membutuhkan booter vaksin secara berkala. 

 Apakah Kita Melakukan Sesuatu yang Mendorong Kemunculan Varian Baru? 

Sayangnya, kegiatan penduduk di banyak negara mendorong kemunculan varian baru. 

Hal ini terjadi bukan karena mutasi virus semakin cepat. Namun, karena cara kita menghentikan peyebaran virus yang tidak efektif. Semakin banyak orang yang terserang Covid-19, semakin besar kemungkinan untuk memunculkan varian baru. 

Ada kemungkinan generasi varian baru ini dapat ditingkatkan dengan menunda waktu antara dosis vaksin virus corona pertama dan kedua di Inggris.

Alasan untuk menunda dosis vaksin kedua adalah untuk memungkinkan sebanyak mungkin orang mendapatkan beberapa tingkat perlindungan yang diinduksi vaksin secepat mungkin. Ini sepertinya strategi yang bagus untuk persediaan vaksin yang terbatas.

Bagaimanapun, kita ketahui bersama, 1 dosis vaksin masih membuka peluang untuk terinfeksi virus. Dan ada kemungkinan bahwa infeksi ini bisa mengubah evolusi virus terhadap varian yang menghindari sistem kekebalan.

Hingga saat ini masih belum ada bukti. Tetapi seperti halnya pemberian antibiotik, sebagian dapat menyebabkan bakteri yang resisten terhadap antibiotika. Ada kemungkinan bahwa pemberian vaksin sebagian dapat menyebabkan SARS-CoV-2 yang menghindari kekebalan.

 Bisakah Kita Melakukan Sesuatu untuk Menghentikan Pertambahan Varian Baru Ini? 

Satu-satunya cara terbaik untuk menghentikan pembentukan varian baru adalah dengan cara mengurangi angka kasus corona diseluruh dunia. Ini karena setiap infeksi baru akan membuak peluang pembentukan varian baru. 

Kita bisa mengandalkan vaksinasi secepat mungkin untuk menghentikan pandemi. Tapi kemungkinan vaksin dapat menciptkan imun tubuh untuk menghindari serangan virus. 

Menurut pada peneliti, kita butuh melanjutkan dukungan vaksinasi dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang kuat. 

 Dr Jeremy Rossman 
 Dosen Senior di bidang Virologi dan Presiden Research-Aid Networks, University of Kent

NTA


#virus #corona #mutasi
Bagikan :

Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur