Lifestyle


Senin, 27 September 2021 12:36 WIB

Health

Ini yang (Tak) Diharapkan dari Penerapan Mindfulness?

Tetapi, satu 'manfaat' yang mungkin tidak diharapkan. Penelitian terbaru menunjukkan mindfulness juga dapat melahirkan sikap egois bagi beberapa orang. Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa, dalam beberapa konteks, mempraktikkan mindfulness cenderung dapat membuat egoisme yang meningkat.
Michael Poulin
Prof. Psikologi Universitas New York

 Mindfulness mungkin memiliki banyak manfaat – Mindfulness dapat mengubah banyak hal untuk jiwa kita: meningkatkan pengendalian diri, mempertajam konsentrasi, memperpanjang memori kerja, meningkatkan fleksibilitas mental, dan memungkinkan kita untuk menangani masalah dengan lebih tenang.

Terlalu fokus melakukan sesuatu membuat kecenderungan mereka tampak melupakan orang lain, dan kurang bersedia membantu mereka yang membutuhkan.

Studi yang berasal dari Michael Poulin, seorang Profesor Psikologi di Universitas Negeri New York di Buffalo, yang menyelidiki efek yang berkaitan dengan mindfulness . Poulin tertarik pada sudut pandang manusia yang lebih independen, berfokus pada karakteristik pribadi. 

Riset Dilakukan


Perspektif yang dibangun Poulin berdasarkan budaya Barat yang mengangap dirinya mandiri. Berbeda dengan budaya-budaya di Asia yang cenderung memiliki kedekatan satu sama lain. Pada perspektif ini, mindfulness dari akan terlihat efek sosialnya.

Untuk melihat apakah ini akan mempengaruhi efek mindfulness pada budaya Barat, tim penelitian Poulin mengundang 366 partisipan yang terdiri atas dua kelompok karakter. Pertama-tama mereka diberi kuesioner yang mengukur kemandirian atau saling ketergantungan mereka.

Berikutnya adalah tes perilaku pro-sosial, di mana para partisipan diberitahu tentang proyek baru untuk membantu mendanai amal bagi para tunawisma. Mereka kemudian diberi kesempatan untuk mengisi amplop.

Poulin menemukan efek yang mengejutkan, bahwa mereka yang melakukan latihan mindfulness bersedia menghabiskan lebih banyak waktu untuk tugas amal, mereka memasukkan sekitar 17% lebih banyak amplop. Namun, jika mereka berpikiran mandiri, hal yang sebaliknya terjadi bahwa mindfulness telah membuat mereka lebih mementingkan diri sendiri, sehingga mereka kurang bersedia membantu para tunawisma. Secara keseluruhan, mereka memasukkan amplop sekitar 15% lebih sedikit daripada kelompok kontrol.

Untuk memastikan temuan itu kuat, tim Poulin meakukan percobaan kedua, di mana para partisipan diwawancara dengan kata kunci apakah mereka akan bersedia untuk terlibat dalam kegiatan organisasi amal yang membantu mengumpulkan uang donor.

Sekali lagi, latihan mindfulness melebih-lebihkan efek persepsi diri mereka, mendorong peningkatan altruisme atau perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri, di antara mereka yang berpikiran saling bergantung, dan mengurangi altruisme di antara mereka yang berpikiran lebih mandiri.

Tampaknya ada kekhawatiran yang meningkat bahwa beberapa manfaat telah dilebih-lebihkan, dan bahwa potensi kerugiannya kurang diselidiki. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mindfulness dapat meningkatkan kecemasan dan memicu serangan panik pada orang-orang tertentu, misalnya bahaya yang tidak sering disebutkan dalam banyak buku, aplikasi, dan kursus yang mempromosikan praktik tersebut.

Tim membutuhkan lebih banyak transparansi tentang efek samping yang kurang diinginkan ini. Termasuk potensinya untuk meningkatkan perilaku egois. 

Poulin merekomendasikan, “Kita harus berpikir, dan secara transparan mempromosikan atau mempraktikkan mindfulness dengan harus menyadari potensi masalah ini agar dapat menggunakan praktik mindfulness dengan baik”.

 

 SAB


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur