Menjamurnya markas penghafal Al Quran di Babel, seperti pondok pesanten dan SDIT, diharapkan dapat menghasilkan santri dan santriwati berakhlak saleh dan salihah serta berbakti kepada agamanya, sehingga dapat menggelorakan dan memicu semangat yang membangkitkan peradaban Islam.
MERAWANG - Itu adalah harapan yang digaungkan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat ia mengawali prosesi peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidzul Quran Al-Masyur di Komplek SDIT Al-Mansyur Desa Balunijuk, Kabupaten Bangka, Selasa (14/9/2021) siang.
"Alhamdulillah kita mulai melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung pondok pesantren ini. InsyaAllah Pemprov. Babel pada bulan November nanti akan membantu pembangunan sebesar Rp 250 juta. Saya dan keluarga juga akan membantu material bangunan," tutur Gubernur yang bergelar doktor lulusan pasca sarjana IPDN tersebut.
Gubernur berharap dengan menjamurnya markas penghafal Al Quran di Babel, seperti pondok pesanten dan SDIT ini, dapat menghasilkan santri dan santriwati berakhlak saleh dan salihah serta berbakti kepada agamanya, sehingga dapat menggelorakan dan memicu semangat yang membangkitkan peradaban Islam.
Untuk mewujudkan hal itu, pesantren disamping mengajarkan ilmu agama juga harus mengembangkan kurikulum dengan mengajarkan keilmuan terkini, didukung oleh manajemen profesional serta menciptakan suasana belajar-mengajar kreatif-inovatif.
Selain itu, Gubernur pun mengajak warga untuk berwakaf, karena menurutnya bukan saja mendapatkan pahala saat memberikan wakaf, tetapi akan terus mendapat kucuran pahala selama benda yang diwakafkannya dimanfaatkan orang lain meskipun pewakaf tersebut sudah meninggal dunia.
Bang ER-sapaan akrab gubernur mengucapkan selamat atas pembangunan Ponpes Tahfidzul Quran Al-Masyur. Ia pun berharap dengan pembangunan pondok pesantren ini dapat menjadi tonggak kejayaan peradaban Islam di Bumi Serumpun Sebalai.
"Semoga kita tergolong orang-orang yang senantiasa mewakafkan harta untuk memajukan agama kita," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ali Mutakin selaku Pendiri SDIT Al-Mansyur mengatakan bahwa perencanaan pembangunan Ponpes di lahan seluas 3000 m2 ini akan memakan waktu pembangunan sekitar dua tahun. Nantinya, pondok pesantren yang direncanakan akan dibangun tiga lantai ini difokuskan untuk pesantren tingkat SMP.
"Sebenarnya inspirasi pembangunan ini adalah dari bapak gubernur itu sendiri, waktu peresmian SDIT. Sebelumnya, ia menyarankan harus ada SMP dan SMA dan akhirnya gayung bersambut yang terbukti dengan peletakan batu pertama ini," ungkap Ali Mutakin.
Oleh karena kepedulian orang nomor satu di Babel terhadap generasi Qurani sangat tinggi, ia berkeyakinan pesantren mampu menjawab tantangan di era modern berbasis teknologi. Jika kondisi ini tidak disikapi dengan baik, maka berdampak pada degradasi akhlak anak-anak kita, sehingga peran pesantren sebagai benteng dalam membentuk generasi muda berkarakter Islami dimasa mendatang dapat tergapai.
Ia pun menjelaskan bahwa jumlah murid di SDIT Al-Mansyur hingga saat ini sebanyak 175 siswa dengan konsentrasi penghafal Al Quran dengan tetap memasukkan kurikulum pelajaran umum didalamnya.
"Hingga saat ini, sudah ada siswa yang mampu menghafal hingga 17 juz," ungkapnya.
Seusai melaksanakan salat zuhur di Masjid SDIT Al-Mansyur, Gubernur melanjutkan agenda peninjauan Gerai Pertashop di Desa Bukit Layang, Kabupaten Bangka.
BS