Namun, di tengah kontraksi ekonomi tersebut, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai penopang terbesar perekonomian di Babel, tetap tumbuh positif sekitar 8,31 persen pada tahun 2020.
PANGKALPINANG - Berdasarkan data BPS, perekonomian di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di tahun 2020 yang lalu terkontraksi kurang lebih 2,30 persen, turun dibanding tahun sebelumnya yang tumbuh 3,32 persen.
Namun, di tengah kontraksi ekonomi tersebut, lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebagai penopang terbesar perekonomian di Babel, tetap tumbuh positif sekitar 8,31 persen pada tahun 2020. Jika dilihat dari sub kategori, penyumbang terbesar dari usaha ini adalah sub kategori perikanan yaitu sebesar 41,52 persen, diikuti oleh tanaman perkebunan yaitu 36,09 persen.
Fokus pada lapangan usaha perkebunan yang di dalamnya ada komoditi strategis Kepulauan Bangka Belitung, seperti kelapa sawit, karet dan lada. Di tengah pandemi ini juga berbagai upaya terus dilakukan pemerintah dan stakeholders terkait untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tahun 2021.
"Alhamdullilah berdasar hasil rilis BPS, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan II tahun 2021, perekonomian Babel secara year on year (yoy) berhasil tumbuh 6,85 persen dan merupakan pertumbuhan tertinggi ke dua di wilayah Sumbagsel," ungkap Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat menyampaikan Welcome Speech sekaligus membuka Kegiatan Seminar Hari Statistik Nasional secara virtual dengan tema "Analisis Isu Terkini", Memperkuat Potensi Perkebunan Untuk Peningkatan Daya Saing di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (14/9/21).
Data itu dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Dan gubernur berharap, BPS dapat terus mengurai dan menyajikan data dengan baik dan akurat serta mengambil sampel yang tepat. Sehingga, setiap kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung, diambil berdasarkan data yang dihasilkan oleh BPS Babel.
Menurut gubernur, sejauh ini BPS telah luar biasa, dengan data yang dihasilkan oleh BPS, negara ini akan maju.
"Data adalah hal yang luar biasa. Dari data itu kita bisa maju, tetapi sebaliknya, dengan data yang keliru membuat negeri kita akan terpuruk lebih jauh dari yang lain," ujarnya.
Pertumbuhan ini harus terus dijaga melalui kerjasama yang baik antara pemerintah daerah, stakeholder dan masyarakat yang diharapkan terus tetap terjalin, sehingga ekonomi akan tetap terus tumbuh, diiringi menurunnya angka Covid-19 di provinsi ini.
Pemprov. Babel juga berupaya terus mentransformasi secara bertahap dari perekonomian yang bertumpu pada sektor pertambangan ke sektor industri yang berbasis pengolahan dan jasa. Berdasarkan potensi daerah kami melakukan transformasi perekonomian melalui Program 3S yaitu Sahang, Sapi, dan Sawah, tanpa mengkesampingkan sektor atau komoditi unggulan lainnya yang terus dipacu agar transformasi yang direncanakan ini dapat terealisasi.
Tentunya peran BPS di sini sangat besar. Dengan dukungan data dari BPS agar isu isu negatif yang berkembang bisa kita tepis, sehingga harga komoditas unggulan bisa bertahan dari isu global yang sangat merugikan para petani. BPS juga diharapkan dapat menyajikan data pengaruh dari setiap komoditi tersebut.
Tema yang diambil dalam seminar menurut gubernur juga sangat relevan dengan fokus kebijakan pemerintah daerah saat ini. Pandemi yang melanda negeri ini, membuat perekonomian di Babel ikut terombang ambing.
Di akhir sambutannya, gubernur menyampaikan ucapan selamat Hari Statistik Nasioal kepada BPS.
"Semoga BPS dapat bekerja secara profesional, membaktikan diri mengurai data, mengambil data, dan mengambil sampel yang tepat dan kuat di lapangan," pungkasnya.
Sementara, Kepala BPS RI, Margo Yuwono dalam kesempatan itu memaparkan materi tentang Menjaga Momentum Pemulihan Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung. Dirinya menyebutkan bahwa, Pandemi Covid-19 memukul seluruh daerah di Indonesia termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namun saat ini provinsi ini telah menunjukkan arah pemulihan.
Ikut hadir dalam kegiatan ini Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dwi Retno Wilujeng, dan Pimpinan Instansi Vertikal serta narasumber dari Kementerian Pertanian RI.
ML