Pola makan vegan kini telah menjadi tren di kalangan banyak orang. Sebagian dari alasannya karena dianggap lebih sehat. Namun, benarkah ini lebih baik untuk kamu? Dalam serial vegan pertama di _BBC Future dan BBC Good Food , Jessica Brown membuktikannya.
Merujuk KBBI, vegan adalah versi vegetarian yang benar-benar tidak mengonsumsi daging dan semua produk turunan dari hewan. Berbeda dengan vegetarian yang tidak makan daging dan hanya memakan sayuran dan tumbuhan, tetapi masih toleransi untuk mengonsumsi beberapa produk yang dihasilkan hewan seperti susu, telur, dan madu.
Menurut penelitian oleh The Vegan Society , selama beberapa tahun terakhir jumlah orang yang mengurangi makan daging dan susu, atau membuang makanan ini dari menu diet mereka sepenuhnya, semakin meningkat. Bahkan di Inggris, jumlahnya meningkat empat kali lipat antara tahun 2006 dan 2018.
Alasan seseorang menjadi vegan
Pola makan vegan umumnya dianggap lebih sehat, karena tinggi serat dan lebih rendah kolesterol, protein, kalsium, serta garam dibandingkan pola makan omnivora. Selain alasan kesehatan, ada pula orang-orang yang menjalani pola makan ini dengan tujuan untuk mencegah eksploitasi hewan.
Biasanya ini sering ditemukan oleh wanita yang sedang menjalani program diet. Untuk mempertahankan tubuh yang langsing, mereka menghindari makan terlalu banyak lemak yang terdapat pada daging.
Namun tahukah kamu ada hal yang perlu dikhawatirkan dalam pola makan vegan ini?
Apakah pola makan ini menyediakan cukup vitamin B12 untuk tubuh? Kenapa ini penting, karena vitamin yang ditemukan dalam dalam daging, ikan, telur, dan susu tersebut dapat membantu mencegah kerusakan syaraf.
Seorang professor dari Nutritional Epidemiology Group, School of Food Science and Nutrition, mengungkapkan bahwa kekurangan B12 dapat menyebabkan gejala neurologis seperti mati rasa, dan itu tidak bisa diubah jika kekurangan yang terjadi terlalu lama.
Sebuah studi yang melibatkan 48.000 orang di atas 18 tahun melakukan perbandingan kesehatan pemakan daging, pescatarian atau pemakan ikan, dan produk susu tetapi bukan daging, dan vegetarian, termasuk beberapa vegan.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa orang dengan pola makan vegan dan vegetarian memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah, tetapi risiko stroke yang lebih tinggi, sebagian disinyalir karena kekurangan B12.
Bagaimana pola makan vegan berisiko stroke?
Peneliti Tammy Tong, ahli epidemiologi nutrisi di University of Oxford mengatakan, risiko stroke hemoragik yang lebih tinggi terjadi karena beberapa alasan. Stroke hemoragik disebabkan oleh pendarahan di otak.
Sementara, kolesterol rendah melindungi penyakit jantung dan stroke iskemik. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kadar kolesterol rendah (terkait dengan pola makan vegan dan vegetarian) mungkin terkait dengan risiko kecil stroke hemoragik.
Kendati menjadi pelopor, penelitian ini masih diragukan oleh sejumlah ahli. Ahli gizi Mark Lawrence dan Sarah McNaughton, dalam tajuk rencana pada jurnal yang sama, menulis bahwa hasil penelitian tak berlaku untuk semua kaum vegetarian secara global.
Ahli diet dari British Heart Foundation Tracy Parker, mengatakan bahwa penelitian baru bersifat observasional. "Penelitian tak memberikan cukup bukti," katanya.
Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendukung hasil temuan tersebut dan mencari penyebab keterkaitan antara risiko stroke yang lebih tinggi pada mereka yang menjalani diet vegetarian.
Sebenarnya yang membuat bahaya dari pola makan vegan ini adalah karena hanya mengonsumsi makanan dari sumber tumbuh-tumbuhan saja. Perlu diwaspadai tentang kekurangan nutrisi lainnya, termasuk zat besi, kalsium, vitamin B12, vitamin D, dan asam lemak omega-3.
Pola makan vegan tidak akan menyebabkan kekurangan zat besi, jika mencakup buah dan sayuran dari setiap warna. Meskipun tidak ada banyak protein dalam buah dan sayuran, tapi tidak perlu khawatir. Susu kedelai memiliki jumlah protein yang kurang lebih sama dengan susu sapi.
Meskipun banyak penelitian yang membuktikan bahwa pola makan vegan lebih menyehatkan, namun di sisi lain otak membutuhkan nutrisi dan zat gizi yang banyak terkandung dalam makanan hewani. Zat gizi yang tinggi terkandung dalam makanan hewani adalah vitamin B12, zinc, zat besi, asam lemak omega-3. Jika kekurangan zat gizi tersebut, maka kesehatan dan fungsi otak dapat terganggu.
AC