Salah satu teman kantormu ada yang terkonfirmasi Covid-19, sontak hal ini membuatmu panik karena beberapa hari terakhir baru saja bertemu dia. Kemudian, kamu merasa melakukan kontak erat dan memutuskan untuk melakukan test swab besoknya. Tunggu dulu! Jangan langsung gegabah untuk bertindak.
Pastikan dulu apakah kamu tahu kategori kontak erat itu yang bagaimana? Karena ternyata, tidak semua orang yang berkontak termasuk dalam kategori kontak erat lho.
Kasus Covid-19 yang masih mewabah di Indonesia terus bertambah setiap harinya. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat lebih rentan melakukan kontak erat dengan orang-orang yang terinfeksi penyakit ini. Virus Corona diketahui cepat menular terlebih saat melakukan kontak erat dengan pasien positif. Untuk itu, penting pemahaman kontak erat lebih lanjut.
Salah satu dokter spesialis penyakit dalam menyebutkan, masyarakat harus mewaspadai jika muncul gejala Covid-19 setelah lima hingga tujuh hari. Karena pada periode itu adalah masa inkubasi dari virus tersebut. Sehingga, langkah untuk langsung melakukan swab ketika mengetahui seseorang yang Anda temui terkonfirmasi Covid-19 merupakan hal yang kurang tepat.
Memastikan Kondisi Benar Masuk Kategori Kontak Erat
Jangan asal mendiagnosa dan langsung bertindak jika kamu belum memastikan kondisi kamu yang sempat berkontak dengan orang positif Covid-19. Dilansir dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), berikut adalah empat kriteria kontak erat yang penting diketahui:
1. Kontak tatap muka atau berdekatan dengan kasus probable, atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.
2. Sentuhan fisik langsung dengan kasus , atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).
3. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus , atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
4. Situasi lain yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.
Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala, untuk menemukan kontak erat, periode kontaknya dihitung dari dua hari sebelum kasus timbul gejala, dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
Sedangkan pada kasus probable atau konfirmasi tidak bergejala, untuk menemukan kontak erat, periode kontaknya adalah dua hari dari sebelum, dan 14 hari setelah tanggap pengambilan spesimen kasus konfirmasi.
Kapan Harus Periksa Jika Kontak Erat dengan Positif Corona?
Langsung melakukan swab ketika baru saja mengetahui kabar teman terkonfirmasi positif itu bisa saja menunjukkan hasil yang negatif, karena adanya kemungkinan pada saat itu belum terbentuk paparan virus di tubuh kita.
Oleh sebab itu, disarankan untuk melakukan tes Covid-19 setelah masa inkubasi, yaitu sekitar lima hingga tujuh hari. Namun, jika selama masa tunggu lima hingga tujuh hari muncul gejala Covid-19, barulah orang yang kontak erat ini disarankan untuk melakukan tes Covid-19 antigen atau PCR.
Tidak menutup kemungkinan seseorang juga tidak menunjukkan gejala Covid-19 apapun selama lima hingga tujuh hari setelah kontak erat dengan orang positif Covid-19. Hal ini bisa disebabkan bahwa orang tersebut memiliki daya tahan tubuh yang bagus.
Jika masuk kategori kontak erat sebelumnya, maka akan dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari. Jika setelah dilakukan karantina selama 14 hari tidak muncul gejala, maka pemantauan dapat dihentikan. Akan tetapi jika selama pemantauan, kontak erat muncul gejala maka harus segera diisolasi dan diperiksa swab (RT-PCR).
Selama melakukan isolasi mandiri, diwajibkan untuk tetap berada di rumah dan membatasi kontak dengan anggota keluarga lain yang tinggal dalam satu rumah. Pasien Covid-19 yang tidak boleh melakukan isolasi mandiri dan harus mendapatkan perawatan dari fasilitas kesehatan adalah pasien dengan gejala serius seperti sesak napas.
AC
