"Kita wajib bersyukur meskipun kita masih menghadapi ketidakpastian di tengah-tengah Pandemi Covid-19, ekonomi negara kita membaik. Tapi kita tetap harus menjaga kewaspadaan untuk menjadikan perekonomian negara terus membaik,"
Joko Widodo
Presiden RI
PANGKALPINANG - Laju inflasi dan pertumbuhan perekonomian nasional saat ini dalam kondisi yang baik. Hingga Juli 2021, berdasarkan laporan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, inflasi terjaga rendah di seluruh daerah dengan rata-rata 1,2 persen. Kondisi ini menunjukkan adanya perbaikan ekonomi di tengah-tengah Covid-19.
Dengan angka tersebut, dalam sambutannya pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2021 secara virtual di Istana Negara, Rabu (25/8/21), Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) merasa bersyukur, karena inflasi dapat ditekan meskipun seluruh sektor sedang terkontraksi akibat dampak pandemi.
"Kita wajib bersyukur meskipun kita masih menghadapi ketidakpastian di tengah-tengah Pandemi Covid-19, ekonomi negara kita membaik. Tapi kita tetap harus menjaga kewaspadaan untuk menjadikan perekonomian negara terus membaik," katanya.
Menyikapi perekonomian pada kuartal ke-3 tahun 2021, Presiden Jokowi menyebutkan strategi yang dapat dilakukan oleh seluruh lembaga terkait pengendalian inflasi maupun oleh Pemerintah Daerah (Pemda) se-Indonesia, yakni dengan memanfaatkan digitalisasi yang terus berkembang.
Hal ini, menurutnya dapat dimanfaatkan sebagai sarana pemasaran hasil produk di sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan pertanian.
"Mau tidak mau cara pemasaran yang baru melalui platform digital ini harus dilakukan, dan UMKM kita harus semakin banyak yang bisa masuk ke platform digital, baik level lokal, nasional ataupun global," ujarnya.
Untuk itu, ia berpesan kepada seluruh daerah untuk melakukan pendampingan dan hadir sebagai penyedia fasilitas dengan mengundang pemilik platform digital, dan melaksanakan kerjasama. Pesan khusus juga diberikan Presiden Jokowi kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), dengan terus menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga, terutama bahan pokok, dan stabilitas harga pangan.
"Pertama, ini sangat penting untuk rakyat kita. Jika ditemukan adanya hambatan, segera diselesaikan di lapangan, baik hambatan produksi maupun hambatan distribusi. Kedua, tidak hanya fokus terhadap pengendalian saja, tetapi pro aktif mendorong sektor ekonomi untuk tumbuh produktif. Terakhir, kuatkan nilai tambah di sektor pertanian agar sektor UMKM, pertanian bisa naik kelas," ujarnya.
Menanggapi petunjuk Presiden Jokowi kepada daerah untuk memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk pertanian, UMKM dan lainnya ke pasar lokal, nasional maupun global, Wakil Gubernur Bangka Belitung (Babel) yang turut hadir dalam pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi 2021 secara virtual, menyebutkan jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel siap menjalankan arahan kepala negara.
"Strategi agar sektor UMKM industri seperti makanan, pertanian, dan industri lainnya berkembang memang harus memanfaatkan platform digital. Oleh karena itu masing-masing daerah harus bergerak, pemerintah harus hadir di tengah masyarakat dengan mengundang pemilik platform digital, dan mensosialisasikan kepada pelaku UMKM Babel," pungkasnya.
RGA