"Saya memaknai HUT RI ke-76 ini untuk memotivasi semangat diri kita sendiri, sekaligus kita berusaha meng-_influencer-kan setiap masyarakat kita, terutama agar semangat perjuangan terus terpatri di jiwa dan raga,"
Erzaldi Rosman
Gubernur Bangka Belitung
PANGKALPINANG - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman bersama Wakil Gubernur Abdul Fatah turut ikut dalam Upacara Penurunan Sang Merah Putih di Istana Negara Jakarta secara virtual di Ruang Pasir Padi, Kantor Gubernur, Selasa (17/8/21).
Hadir pula Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Babel seperti Kapolda Babel Irjen Pol Anang Syarif Hidayat, Danrem 045/Garuda Jaya Brigjen. M. Jangkung Widyanto, Danlanal Babel Fajar Setiawan, Kajati Babel Daroe Tri Sadono, dan Sekretaris Daerah Babel Naziarto.
Rangkaian acara Peringatan HUT ke-76 RI di halaman Istana Negara selesai ditandai dengan penurunan sang saka merah putih oleh tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang dilaksanakan sejak pukul 17.00 WIB. Upacara dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo sebagai Inspektur Upacara, dengan didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ibu Kepala Negara Iriana Joko Widodo, dan Wury Estu Handayani Ma'ruf Amin.
Usai mengikuti upacara secara virtual, Gubernur Erzaldi memaknai perayaan HUT ke-76 Republik Indonesia sebagai momentum bagi seluruh elemen masyarakat, untuk terus berbenah menjadi pribadi yang lebih baik. Hal itu, katanya tidak terlepas dari cita-cita para pejuang bangsa.
"Saya memaknai HUT RI ke-76 ini untuk memotivasi semangat diri kita sendiri, sekaligus kita berusaha meng-influencer-kan setiap masyarakat kita, terutama agar semangat perjuangan terus terpatri dijiwa dan raga," ujarnya.
Dengan semangat perjuangan yang terus tumbuh, menurut gubernur akan memberikan jawaban kepada para pendahulu untuk membangun bangsa menjadi bangsa yang lebih baik dan kuat sesuai cita-cita pejuang para pahlawan.
"Jadi, ketika kita bisa menempatkannya dengan semangat, kita berharap bisa mengisi kemerdekaan dengan selalu dapat melaksanakan dengan penuh keyakinan sesuai dengan apa yang diharapkan. Intinya semangat perjuangan seperti penopang sekaligus sebagai pengingat kita, karena kalau tidak lebih baik dari pendahulu, tentu malu kita sebagai generasi yang hanya tinggal meneruskan ini. Masa hanya diminta bersemangat saja tidak mau," pungkasnya.
RGA