News


Senin, 16 Agustus 2021 13:08 WIB

HUT RI ke-76 Kenapa Presiden Bicara Soal Api?

"Api memang membakar,  tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi, dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan." 

Joko Widodo
Presiden Republik Indonesia


PANGKALPINANG - Itu adalah isi pidato Presiden RI Joko Widodo yang berapi-api di sidang tahunan MPR, dalam rapat Paripurna Agenda Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia (RI) dalam rangka HUT ke-76 Kemerdekaan RI, yang didengar langsung oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman dan Wakil Gubernur Babel, Abdul Fatah, Senin (16/8) di Gedung DPRD Babel. 

Siang itu, dengan mengenakan baju adat suku Baduy Provinsi Banten, Presiden Joko Widodo menyoroti krisis, resesi, dan pandemi itu seperti api. 

"Api memang membakar,  tetapi juga sekaligus menerangi. Kalau terkendali, dia menginspirasi, dan memotivasi. Dia menyakitkan, tetapi sekaligus juga menguatkan," ungkap Presiden Jokowi. 

Presiden menerangkan bahwa, pandemi itu seperti kawah candradimuka yang menguji, yang mengajarkan, dan sekaligus mengasah.  

Pandemi memberikan beban yang berat kepada kita, beban yang penuh dengan risiko, dan memaksa kita untuk  menghadapi dan mengelolanya. Semua pilar kehidupan kita diuji, semua pilar kekuatan kita diasah. Ketabahan, kesabaran, ketahanan, kebersamaan, kepandaian, dan kecepatan kita, semuanya diuji dan sekaligus diasah. 

Selain itu, Presiden mengatakan, semua ini adalah proses menjadi bangsa yang tahan banting, kokoh, dan mampu memenangi gelanggang pertandingan. Dirinya menjelaskan juga mengenai perjalanan sejarah bangsa Indonesia, yang telah melalui etape-etape ujian yang berat. 

"Alhamdulillah kita berhasil melampauinya. Kemerdekaan Republik Indonesia bukan diperoleh dari pemberian ataupun hadiah, tetapi kita rebut melalui perjuangan di semua medan. Perang rakyat, perang gerilya, dan diplomasi di semua lini dikerahkan, dan buahnya membuat Indonesia sebagai bangsa yang merdeka," ujarnya. 

Menutup pidato, Presiden mengatakan, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, yang menjadi semboyan Bulan Kemerdekaan pada tahun ini, hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan siap berubah menghadapi dunia yang penuh disrupsi. 

Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, hanya bisa dicapai jika kita semua bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan. Kita harus tangguh dalam menghadapi pandemi dan berbagai ujian yang akan kita hadapi dan kita harus terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa. 

"Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila, Merdeka!" pungkas Presiden. 

Seusai mendengar pidato Presiden RI, Gubernur Erzaldi mengatakan, dengan motivasi yang disampaikan Presiden RI dalam sidang tahunan tersebut, memberikan semangat kepada kami sebagai momentum untuk bangkit bersama-sama melawan pandemi ini sehingga menjadi negeri yang besar dan kuat. 

"Kemerdekaan di masa pandemi ini kita harus bangkit bersama-sama, malu kita dengan para pejuang yang rela berkorban demi bangsa dan negara dengan nyawanya. Untuk itu, dalam menghadapi pandemi ini tentunya kita harus lebih bersemangat," ungkap Gubernur. 

BS


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur