News


Jum'at, 06 Agustus 2021 17:19 WIB

Salut! Ekonomi Babel Melesat, Bukti PPKM Diterima Dengan Akal Sehat?

Menarik. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) justru bertumbuh di antara keputusan Pusat yang menempatkan mereka bersama 8 provinsi lainnya untuk melaksanakan PPKM di wilayahnnya. Bagaimana ini bisa terjadi di antara pembatasan kegiatan di masyarakat? Berikut hasil wawancara babelinsight.id dengan Kepala Biro Perekonomian dan Pembangunan Setda Babel, Ahmad Yani Hazir


Dari data yang kami peroleh, pertumbuhan ekonomi provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Erzaldi Rosman ini, ternyata berada di atas pertumbuhan ekonomi wilayah Sumatera triwulan II, yang sebesar 5,27%. Dan ini merupakan pertumbuhan tertinggi ke dua di wilayah Sumatera setelah Kepulauan Riau yang tumbuh 6,90% (yoy).


Berapa angka pertumbuhan ekonomi Babel?

"Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kuartal II melesat naik menjadi 6,85% (y-o-y). Jika dibandingkan dengan triwulan II-2021, ekonomi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh sebesar 3,31% (q-to-q)," kata Ahmad Yani mengawali wawancara. 

Nah, lompatan ini tak lain karena komitmen semua pihak untuk bersinergi agar bisa keluar dari keterpurukan akibat pandemi Covid -19 yang masih terus menghantui.

Kata Ahmad Yani, naiknya pertumbuhan ekonomi di Babel sebesar 6,85% tidak terlepas dari berbagai kebijakan dan upaya Gubernur Erzaldi Rosman selaku orang nomor satu di Babel, yang tidak pernah berhenti untuk memperbaiki harga komoditas unggulan agar ekonomi di Kepulauan Bangka Belitung menggeliat kembali. 

Untuk kita ketahui, pertumbuhan ekonomi Babel disokong oleh komoditas sektor pertanian yang luar biasa, yang memberi kontribusi tinggi pada pertumbuhan ekonomi, di mana pada triwulan II naik sekitar 3,31%. 

"Ini karena kenaikan harga sawit, karet, dan lada putih. Prestasi ini memang hasil dari usaha yang terus dibuat oleh gubernur bersama perangkat daerah. Terlihat dari kenaikan harga lada putih baik di tingkat lokal maupun internasional. Usaha ini mendapat respon dari masyarakat. mereka kini lebih semangat menggeluti usaha pertaniannya," ungkapnya.


Apa Yang Menjadi Indikatornya?

"Harga komoditas unggulan seperti lada putih terus meningkat. Diketahui dari laman resmi kpb.ladababel, harga beli Muntok Whitepepper Babel kini menyentuh harga Rp 98.000 (data per 6 Agustus 2021)," jawabnya.

Dari peningkatan harga tersebut masih kata Ahmad Yani, kebijakan Gubernur yang fokus dan menitikberatkan pada pertanian, adalah hal yg sudah tepat karena memang produk pertanian di Babel adalah komoditi ekspor, sehingga harga ditentukan oleh pasar internasional. 

Pada triwulan ke II ini, ekspor luar negeri tercatat tumbuh sebesar 73,68% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 4,35% (yoy).

Diakui Ahmad Yani, ini tak lain karena Gubernur Erzaldi secara masif terus mendorong masyarakat Babel untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian  dan mempersuasif warganya agar beralih ke sektor pertanian.

"Gubernur pun sudah dari awal terus menyokong dan mendukung petani kita dan nelayan kita, karena mayoritas mata pencarian di Babel ini adalah nelayan dan petani. Sehingga kita perlu meletakkan dasar yang tepat terhadap kelompok kerja karena dapat berkontribusi secara makro ekonomi, yang cukup besar andilnya pada pertumbuhan ekonomi di Babel. Salah satunya dengan memberi bantuan bibit, pupuk dan lain-lain, pengelolaan produktivitas, pendidikan pengolahan," ungkapnya lagi.

Lalu, Apa Yang Akan Diharapkan Setelah Ini?

Ahmad Yani berharap meskipun ada pelaksanaan PPKM di beberapa kabupaten di Babel ini, semua pihak tetap berusaha bertahan dan berusaha agar efeknya tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Babel ke depannya.

"Karenanya patut disadari dan didukung masyarakat Babel bahwa, pelaksanaan aturan PPKM dapat diterapkan untuk menanggulangi penyebaran Covid 19 karena akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi kita. Begitu juga dengan penyaluran bantuan sosial, kita harapkan segera dapat dilaksanakan pada masyarakat yang terdampak ataupun yang sedang isolasi mandiri," ujarnya.


Didukung Data Dari Bank Indonesia

Pada kesempatan lain, berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Bank Indonesia (BI), pertumbuhan ini seiring dengan membaiknya harga komoditas unggulan Babel serta terjadinya peningkatan kinerja Lapangan Usaha (LU) utama yaitu industri pengolahan, pertambangan, perdagangan, serta kegiatan usaha pariwisata. 

"Dari LU industri pengolahan tumbuh sebesar 7,19% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,16% (yoy). Membaiknya kinerja industri pengolahan, terutama industri pengolahan logam timah didorong oleh meningkatnya permintaan logam timah sebagai bahan baku industri elektronik, semi konduktor, dan mobil listrik," ungkap Kepala Perwakilan BI Babel, Tantan Heroika dalam laporannya kepada Gubernur Erzaldi.

Pertumbuhan ini juga terjadi karena semakin membaiknya LU pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 4,11% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 1,69% (yoy). 

"Membaiknya kinerja pertambangan sejalan dengan meningkatnya jumlah perusahaan smelter yang mendapatkan ijin ekspor di tengah peningkatan harga timah global dan dukungan pemda untuk mendorong kinerja LU pertambangan," terangnya.

Tidak hanya itu, membaiknya aktivitas usaha pariwisata sejalan dengan program vaksinasi yang terus berjalan, dan implementasi Clean, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) ternyata menarik minat wisatawan domestik.

"Aktivitas usaha pariwisata yang tercermin dari LU transportasi dan pergudangan serta LU penyediaan akomodasi dan makan minum, masih-masing tumbuh sebesar 32,99% (yoy) dan 14,88% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya," tambahnya lagi.

Dari sisi pengeluaran, membaiknya pertumbuhan ekonomi Babel utamanya didorong oleh peningkatan seluruh kelompok pengeluaran terutama konsumsi rumah tangga, investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), ekspor barang dan jasa, serta konsumsi pemerintah.

Ekspor luar negeri tercatat tumbuh sebesar 73,68% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 4,35% (yoy). Peningkatan ekspor didorong oleh peningkatan harga komoditas unggulan seperti timah, CPO, karet, dan lada.

Satu lagi upaya yang memperlihatkan hasil yakni keseriusan Pemprov. Babel bersama Forkopimda Babel untuk terus mendorong vaksinasi dan penerapan prokes di Kepulauan Bangka Belitung. Upaya membuat pelaku usaha yakin untuk berinvestasi di Babel.

Bukti ini dapat dilihat dari data BI bahwa, investasi (PMTB) tumbuh sebesar 6,36% (yoy), lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 2,83% (yoy).

Selanjutnya, Tantan mengemukakan bahwa, kinerja perekonomian Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan III 2021 diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan II 2021, didorong oleh tertahannya konsumsi masyarakat dan mobilitas masyarakat akibat diberlakukannya PPKM Level 3 dan 4 di sejumlah wilayah di Kepulauan Bangka Belitung. Namun, tren peningkatan harga logam timah hingga Juli 2021 mencapai 33.049 USD/Mton (tertinggi selama 1 dekade terakhir) berpotensi menahan penurunan kinerja ekonomi yang lebih rendah.  

"Bank Indonesia senantiasa bersinergi dengan pemerintah daerah dan instansi vertikal dalam rangka pemulihan dan mendorong pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung antara lain melalui penguatan akses pembiayaan bagi UMKM melalui KUR, menjaga inflasi tetap stabil, mendorong digitalisasi UMKM melalui penggunaan QRIS, serta optimalisasi realisasi APBD, " pungkasnya.

IG


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur