News


Selasa, 03 Agustus 2021 14:25 WIB

Ternyata, Ini Wilayah "Blankspot" Terparah di Babel

Ada 41 desa di Babel yang tergolong masih mengalami 'blankspot', atau tidak tercover jaringan internet. Dan Gubernur minta Kemenkominfo mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi di lokasi-lokasi terkait. 

PANGKALPINANG - Berdasarkan data tahun 2020, Kabupaten Bangka Barat (Babar) merupakan daerah yang paling banyak memiliki blankspot area yakni sekitar 21,9%, padahal wilayah ini berbatasan langsung dengan Sumatera. 

Kemudian disusul Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) sekitar 12,7%, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) sebesar 11,3%, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) 10,3%, Kabupaten Bangka 8,6% dan terakhir Kabupaten Belitung masih ada sekitar 4,1%. 

Dan, hal ini membuat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman prihatin. Masih ada sekitar 41 desa di Babel atau 10,49% yang masih mengalami blankspot seluler atau tidak ter- cover sinyal komunikasi, dan juga terdapat desa yang masih menggunakan signal 2G yaitu berjumlah 62 desa atau 15,86%. 

Data itu diungkap Gubernur Erzaldi saat berudiensi secara virtual dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Selasa (3/8/2021). 

Gubernur menjelaskan, Babel merupakan daerah wisata sehingga target kita sebenarnya bukan hanya desa, namun titik-titik Daya Tarik wisata (DTW) untuk segera dibenahi. Kondisi ini menurutnya menjadi kendala terlebih di masa pandemi Covid-19 dan dengan adanya pembatasan sosial, kegiatan yang bersifat tatap muka dibatasi guna menekan penyebaran virus Covid-19. Hal ini membuat akses internet menjadi satu hal yang krusial. 

“Penting bagi kami kita mengadakan pertemuan ini, agar area-area blankspot dapat segera dibenahi mengingat masih banyak anak sekolah di Babel yang kesulitan mengikuti proses belajar mengajar yang dilakukan dengan sistem daring, begitu juga dengan peningkatan aktifitas perkantoran secara daring,“ ungkapnya. 

Selain kendala di atas, pria yang kerap disapa Bang ER ini mengungkapkan bahwa akses internet sangat penting untuk memulihkan ekonomi Bangka Belitung, yakni mendorong perkembangan UMKM, pariwisata maupun ekonomi kreatif. 

Ketika kita mendorong pertumbuhan UMKM, yang produk-produknya banyak berasal dari desa tetapi tidak ter- cover oleh jaringan, membuat pelaku usaha mulai kurang bersemangat. 

"Di sektor pariwisata, konektivitas jaringan ini juga tidak dapat diabaikan mengingat masih banyak destinasi wisata di Bangka Belitung masih susah sinyal," ujarnya. 

Disampaikannya juga bahwa ada beberapa upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung yakni dengan bekerjasama dengan penyedia layanan akses internet PT Indonesia Comnet Plus (ICON+), yang saat ini sudah menyediakan layanan akses internet di 14 lokasi wisata Kabupaten/Kota se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Yakni di Teras Nusantara Hutan dan Taman Kota (Kabupaten Bangka), Danau Kaolin dan Kantor Pengelola Pantai Terentang (Kabupaten Bangka Tengah), Museum Timah Muntok dan Wisma Ranggam Muntok (Kabupaten Bangka Barat), Pantai Tanjung Kelayang dan Pantai Tanjung Tinggi (Kabupaten Belitung), Pantai Burung Mandi dan Pusat Informasi Geopark (Kabupaten Belitung Timur), Pantai Aji  dan Pujasera Pantai Batu Kapur (Kabupaten Bangka Selatan) dan Pantai Pasir Padi  serta Alun-Alun Taman Merdeka di Kota Pangkalpinang. 

Namun ada hal yang paling urgen saat ini menurut Gubernur yakni kebutuhan akses internet yang kuat untuk beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit yang baru-baru ini ditetapkan sebagai rumah sakit khusus menangani Covid 19, begitu juga Rumah Sakit Darurat Covid-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Karena menurutnya sinyal di lokasi ini sangat lemah sehingga mengganggu pengeoperasian sistem informasinya. 

Untuk itu, orang nomor satu di Babel ini berharap Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo RI dapat membangun jembatan komunikasi di Babel melalui penyediaan prasarana telekomunikasi, untuk menciptakan pemerataan pada desa yang belum mendapat sinyal agar terpenuhi akses telekomunikasi dan informasi serta penyediaan akses internet. 

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Anang Latif mengatakan bahwa tahun 2021 ada 15 lokasi baru di 15 Kabupaten/Kota yang akan dibangun fasilitas akses internet. 

“15 lokasi tersebut adalah MTS Negeri 2 Bangka, Puskesmas Puding Besar, Puskesmas Petaling, Puskesmas Simpang Pesak, Puskesmas Penagan, Puskesmas Selat Nasik, Puskesmas Kelapa Kampit, Kantor Desa Pongok, Kantor Desa Simpang Rimba, Kantor Desa Sungai Selan, Kantor Desa Tanjung Labu, Kantor Desa Dendang, Kantor Desa Air Bara, Kantor Desa Tiram dan Kantor Desa Simpang Katis," ungkapnya. 

Tidak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa operator selular juga rencananya akan membangun BTS 4G di 10 lokasi yang tersebar Kabupaten/Kota di Babel yakni di Pulau Sumedang, Pulau Gersik, Sijuk, Sungai Padang, Kebintik, Lubuk Besar, Pulau Buku Limau, Lilangan, Batu Penyu dan Cendil. 

Dalam audiensi ini juga pihak BAKTI mengatakan bahwa pihaknya bisa mengakomodir permintaan daerah untuk memfasilitasi akses internet, hanya dengan mengajukan permohonan lokasinya secara offline maupun online

Kegiatan audiensi juga dihadiri oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov. Babel, serta jajaran Direktur dan Pejabat dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. 

IG


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur