News


Rabu, 28 Juli 2021 21:21 WIB

Anosmia: Sebanyak 86% Pasien Covid-19 Kehilangan Indra Penciuman

Salah satu gejala khas dari pasien yang terkena Covid-19 adalah hilangnya fungsi pada indra penciuman secara sementara atau dikenal dengan nama Anosmia. Dalam studi yang dipublikasi di Journal of Internal Medicine sebanyak 86% pasien Covid-19 kehilangan indra penciuman. Ternyata, mengembalikan indra penciuman akibat Covid-19 ini bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan dan obat dokter.

Mengenal Anosmia

Anosmia merupakan kondisi di mana hilangnya indra penciuman sebagian atau seluruhnya yang bersifat sementara bahkan permanen. Selain itu, pada mereka yang mengalami Anosmia, rasa makanan yang dikonsumsi juga dapat dipersepsi secara berbeda. Tetapi, Anosmia bukanlah merupakan penyakit tersendiri, melainkan suatu gejala atau kondisi yang dapat menjadi penanda adanya gangguan kesehatan lainnya. Banyak kasus pasien Covid-19 yang melaporkan tidak bisa mencium bau dan kemudian kehilangan indra perasa.

dr. Alia Rahmah yang merupakan dokter umum di Puskesmas Namang, Bangka Tengah mengatakan bahwa banyak faktor yang dapat menyebabkan Anosmia, bahkan dalam kondisi normal bukan Covid pun bisa terkena penyakit ini. Biasanya terjadi ketika ada peradangan atau penyumbatan atau pembengkakan konka di saluran pernapasan terutama di hidung. Konka ini merupakan lekukan tulang yang terletak pada bagian dalam hidung.  Sehingga menyebabkan gangguan saraf-saraf pada hidung. Sebenarnya hal ini bukan hilang penciuman tapi penurunan.

Berapa Lama Kondisi ini Berlangsung?

Merangkum berbagai sumber, penderita atau penyintas Covid-19 pada dasarnya bisa mengalami gejala Anosmia dengan durasi yang berbeda-beda. Sebagian pasien melaporkan hanya mengalami Anosmia selama 2 minggu sampai sebulan. Sebagian lainnya melaporkan bisa mengalaminya hingga 2 bulan. Ada juga yang melaporkan mengalami Anosmia hingga 5 bulan.

“Tidak ada ukuran waktu yang sama pada setiap pasien Covid-19 yang mengalami penurunan indra penciuman ini, tergantung dari bagaimana pasien merangsang indra penciumannya sendiri,” ungkap dr. Alia Rahmah.

Apa yang Sebaiknya Dilakukan?

Untuk konsumsi obat, tidak ada anjuran obat yang khusus untuk menyembuhkan penyakit ini. Namun bisa dibantu dengan antihistamin yang bisa memperlancar pernapasan, sehingga saat menarik nafas hidung terasa ringan. Selain itu juga, bisa dilakukan dengan mencium aroma-aroma yang menyengat seperti aroma terapi, minyak kayu putih, atau bau-bau lainnya yang bisa merangsang indra penciuman. Bisa juga dengan pembersihan hidung menggunakan cairan salin yang merupakan cairan fisiologis.

“Metode untuk mengatasi kondisi ini bisa menggunakan cairan infus, caranya disemprot pada hidung yang sudah dibersihkan sebelumnya, dan bisa juga menggunakan nasal spray. Selain itu, pada metode yang sederhana, seperti saat kita berwudu. Pada bagian kita membersihkan hidung, air ini kita hirup melalui hidung hingga tidak terasa lagi sumbatan,” penjelasan dari dr. Alia Rahmah.

Metode Penyembuhan Anosmia

Mempercepat penyembuhan Anosmia disarankan untuk mengerjakan smell training. Smell training atau dalam bahasa Indonesia latihan penciuman bertujuan untuk membantu ‘smell pathway’ untuk beregenerasi berdasarkan kemampuan otak mengatur ulang dirinya sendiri setelah terjadinya infeksi atau trauma.

Berikut caranya untuk Smell Training:

1.      Siapkan 4 atau 5 jenis wewangian yang berbeda (contoh 4 aroma yang disarankan: mawar, lemon, kayu putih, cengkeh). Dapat juga memilih sumber bau lain yang sudah dikenal sebelumnya seperti parfum, shampoo, bumbu dapur, dll.

2.      Dilakukan beberapa menit setiap hari, minimal dua kali sehari.

Cara latihan penciuman :

1.      Duduklah dengan rileks dalam ruangan yang tenang, buka penutup botol dari salah satu wewangian dan dekatkan ke hidung, lalu hirup perlahan sekitar 20 detik.

2.      Konsentrasi pada apa yang dihirup. Contohnya jika menghirup cengkeh, maka fokuskan pikiran pada ingatan seperti apa wangi cengkeh itu seharusnya.

3.      Hirup wewangian beberapa kali.

4.      Beri jeda istirahat tiap berganti wewangian sekitar 15 detik.

5.      Lanjutkan ke wewangian lainnya, masing-masing wewangian sekitar 20-25 detik.

6.      Lakukan pada empat wewangian secara bergantian dan beberapa kali setiap sesi Latihan.

7.      Kerjakan ini minimal 2x sehari dengan wewangian yang sama.

Pada awalnya mungkin masih tidak dapat mencium apapun, cobalah terus berlatih. Latihan ini akan memberi peluang saraf penciuman hidung untuk memperbaiki diri lebih cepat. Latihan penciuman bisa dilakukan selama 3-6 bulan.

AC


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur