Kalian berada pada kondisi di mana perasaan terasa begitu bahagia dan bersemangat, seolah hidup ini penuh dengan energi. Namun tidak butuh waktu lama, perasaan itu berubah menjadi kesedihan seolah dunia begitu kelam dan menyakitkan. Jika iya, waspada Bipolar!
Bipolar ?
Sering disalahartikan sebagai kepribadian ganda atau bahkan kesedihan depresi. Bipolar merupakan suatu kondisi yang sangat berbeda. Gangguan Bipolar atau Bipolar Disorder adalah gangguan mental berupa perubahan mood yang ekstrem dari fase terlalu bahagia (Manik) menjadi terlalu sedih (Depresi).
Tidak hanya mempengaruhi mood, menurut National Institute of Mental Health (NIMH), gangguan bipolar juga bisa memengaruhi energi, aktivitas, dan kemampuan pengidapnya untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Ini Tanda dan Gejala Bipolar
Seseorang yang mengalami gangguan bipolar akan merasakan emosional yang hebat dan terjadi pada suatu periode tertentu atau dikenal dengan “mood episode”. Setiap episode menunjukkan perubahan mood yang drastis dari suasana hati dan perilaku normal orang tersebut.
Episode Mood dikenal dengan tiga gejala utama yang dapat terjadi. Berikut penjelasannya :
Mania. Ketika mengalami episode manik, pengidap gangguan bipolar sering dianggap memiliki rasa bahagia dan bersemangat. Namun, sebenarnya bisa lebih dari itu. Pengidap bisa merasakan energi berlebih yang membuatnya melakukan banyak aktivitas secara bersamaan dan berbicara dengan ritme yang cepat. Bahkan, bisa dikatakan bahwa pengidap sering kali mengambil tindakan yang cukup berisiko, baik secara finansial maupun seksual.
Hipomania. Kondisinya mirip dengan mania, hanya saja tidak parah. Pada episode hipomania, penderita mungkin saja tidak menimbulkan masalah di tempat kerja, sekolah, atau dalam hubungan sosial. Namun, orang-orang dengan hipomania masih memperhatikan perubahan keadaan mood mereka.
Depresi. Ketika terjadi episode depresi, penderita mengalami kesedihan yang mendalam, keputusasaan, kehilangan energi, kurangnya minat pada kegiatan yang pernah mereka nikmati, periode tidur yang terlalu sedikit, atau terlalu banyak pikiran, hingga ingin bunuh diri. Meskipun ini bukan kondisi yang langka, gangguan bipolar mungkin sulit didiagnosis karena gejalanya yang bervariasi.
Tipe Bipolar
Ada tiga jenis utama dari gangguan bipolar, yaitu bipolar I, bipolar II, dan cyclothymia. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis bipolar.
Bipolar I
Bipolar I didefinisikan oleh munculnya, setidaknya gejala satu episode manik. Penderita mungkin mengalami episode depresi hebat atau hipomanik sebelum dan sesudah episode mania. Jenis gangguan bipolar ini memengaruhi pria dan wanita secara setara.
Bipolar II
Orang dengan jenis gangguan bipolar tipe II ini mengalami satu episode depresi besar yang berlangsung setidaknya dua minggu.
Mereka juga memiliki setidaknya satu episode hipomanik yang berlangsung sekitar empat hari. Jenis gangguan bipolar ini dianggap lebih umum terjadi pada wanita.
Cyclothymic
Orang-orang dengan cyclothymia memiliki episode-episode hipomania dan depresi. Gejala-gejala ini lebih pendek dan lebih baik daripada mania dan depresi yang disebabkan oleh gangguan bipolar I atau bipolar II. Kebanyakan orang dengan kondisi ini hanya mengalami gejala selama satu atau dua bulan, tepatnya pada saat suasana hati mereka sedang stabil.
Jenis gangguan bipolar lain
Jenis ini umumnya mengalami periode perubahan mood yang abnormal secara signifikan, tetapi tidak memenuhi kriteria bipolar I, II, atau siklotimia. Misalnya, bipolar dan gangguan lain yang disebabkan oleh obat-obatan tertentu, alkohol, atau karena kondisi medis, seperti penyakit cushing, multiple sclerosis, atau stroke.
Penyebab Gangguan Bipolar
Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kondisi ini. Namun, ada beberapa faktor yang diyakini mungkin bisa menimbulkan penyakit bipolar. Berikut adalah faktor-faktor yang disebut bisa menjadi penyebab gangguan bipolar :
Genetika
Jika orang tua atau saudara kandung Anda memiliki riwayat gangguan bipolar, Anda lebih mungkin mengalami kondisi yang sama jika dibandingkan orang lain. Namun, penting untuk diingat bahwa kebanyakan orang yang memiliki gangguan bipolar dalam riwayat keluarga mereka tidak menyadarinya.
Otak dan saraf
Struktur otak Anda dapat memengaruhi risiko kelainan mental. Kelainan pada struktur atau fungsi otak Anda dapat meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan mental secara umum.
Faktor Lingkungan
Bukan hanya pada tubuh yang dapat membuat Anda mengalami gangguan bipolar. Masing-masing faktor dan kombinasinya dapat memengaruhi munculnya penyakit dan berkontribusi terhadap perkembangan penyakit.
Kapan Harus ke Dokter?
Kamu harus berbicara dengan dokter jika gangguan bipolar menunjukkan tanda-tanda berikut ini:
· Memunculkan gejala periode mood yang terjadi dalam jangka panjang.
· Memiliki pemikiran untuk bunuh diri.
· Merasa agresif dan konfrontasional.
· Kesulitan tidur dalam beberapa hari.
Bagaimana cara mengatasi gangguan bipolar?
Kondisi Bipolar tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Artinya, penyakit ini bisa saja terjadi seumur hidup. Namun, usaha mengatasinya dapat dilakukan dengan kombinasi obat-obatan dan terapi seperti berikut :
Terapi Obat-obatan
Dokter biasanya meresepkan penstabil mood atau obat-obatan anticonvulsant. Antidepresan juga dapat diberikan untuk mengatasi pemicu episode bipolar. Stabilisator dapat meliputi: lithium carbonate, obat-obatan antipsychotic atau anticonvulsant.
Pengobatan Psikoterapi
Psikoterapi atau disebut juga dengan terapi bicara, kerap dilakukan untuk penderita gangguan bipolar. Pengobatan ini dilakukan dengan tujuan membantu seseorang mengidentifikasi serta mengubah emosi, pikiran, dan perilaku yang mengganggu.
Bentuk psikoterapi yang biasa diberikan untuk penyakit bipolar, yaitu terapi perilaku kognitif (cognitive-behavioral therapy/CBT) dan psikoedukasi. Namun, bentuk psikoterapi lainnya pun mungkin saja dilakukan.
Mengubah kebiasaan hidup
Mengubah kebiasaan yang baik memiliki peran penting dalam pengobatan bipolar mania. Maka dari itu, penting untuk mendapat tidur yang cukup, makan yang sehat, dan aktivitas fisik yang sehat, seperti yoga atau olahraga setiap hari. Belajarlah untuk mengatasi stress dan rencanakan relaksasi dan kegembiraan yang dapat membantu menyeimbangkan mood Anda dengan baik.
AC