TUKAK SADAI - Potensi unggulan daerah berupa udang vaname selama ini hanya dikelola oleh para pengusaha saja.
Dan itu menyebabkan kurangnya kontribusi kepada masyarakat khususnya yang di pesisir.
Nah, menyikapi itu mulai sekarang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel) mencanangkan potensi komoditi ini harus memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.
Itu ditegaskan Gubernur Babel Erzaldi Rosman kepada awak media usai melakukan sosialisasi budidaya udang vaname, yang berlangsung di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Babel di Desa Pasir Putih, Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (22/07/21).
"Kita inginkan potensi ini memberikan nilai tambah bagi masyarakat, nah hari ini kita undang Kepala Desa serta Karang Taruna untuk belajar budidaya udang vaname di Balai Benih Ikan kita," tegas gubernur.
Dijelaskan Gubernur bahwa Balai Benih Ikan kita cukup berhasil dalam penyediaan bibit dan memproduksi udang vaname, terbukti Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapatkan dari komoditi ini cukup baik, sehingga komoditi ini berprospek cerah untuk dikembangkan.
Oleh sebab itu dalam kunjungan kerjanya, Gubernur mengajak Wakil Ketua DPRD Babel, Amri Cahyadi yang bertujuan mendapatkan dukungan lembaga legislatif tersebut dalam pengembangan usaha budidaya udang vaname sistem kolam bulat (bioflok) yang akan dikembangkan olah masyarakat pesisir.
"Kalau anggota dewan sudah menyaksikan secara langsung terhadap apa yang kita inginkan, mereka bisa menilai sendiri kondisi Balai Benih Ikan kita yang berhasil mengelola budidaya udang tersebut, dan saya bersyukur pak Amri Cahyadi setuju rencana kita," ungkapnya.
Dalam budidaya menggunakan sistem bioflok yang dibutuhkan peralatan berupa besi rangka kolam, terpal dan lapisannya, pipa saluran masuk air dan keluar, aerator, mesin robin, serta pakan dan obat-obatan.
Untuk melancarkan usaha ini Pemprov Babel sudah melakukan kerjasama dengan perusahaan yang dapat menyediakan peti kemas pendingin, sehingga udang hasil dari masyarakat dapat diekspor langsung dari Babel.
"Sekarang ini produksi udang vaname dari Babel meningkat sebanyak 2000 ton dalam sebulan, untuk itu masyarakat harus ikut andil dalam mengembangkan komoditi ini," ungkapnya.
Bagaimana respon DPRD terkait program Pemprov Babel dalam hal pengembangan udang vaname tersebut?
Wakil Ketua DPRD Babel, Amri Cahyadi dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung kebijakan Gubernur Erzaldi untuk memberdayakan masyarakat pesisir dalam mengembangkan budidaya udang vaname, dengan tujuan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena hal itu harus dilakukan apalagi kondisi ekonomi global kurang baik.
"Saya ingin mengatakan bahwa potensi unggulan daerah berupa udang vaname sangat menjanjikan, jangan sampai komoditi ini hanya dikelola oleh perusahaan saja, kita dari masyarakat harus bisa memanfaatkan potensi ini. Rencana gubernur untuk memperdayakan masyarakat terhadap komoditi udang vaname, kami (DPRD Babel) dukung sepenuhnya," ujarnya di hadapan para Kades yang mengikuti sosialisasi.
Oleh karena itu, kepada para Kades yang mengikuti sosialisasi budidaya udang vaname, Amri berharap agar dapat disosialisasikan kembali kepada masyarakat untuk mengikuti program budidaya udang vaname yang bermitra dengan perusahaan, dengan harapan usaha ini berkembang sesuai harapan, sehingga ekonomi masyarakat bangkit kembali.
"Kita berharap pak gubernur terus berupaya meningkatkan potensi ini, karena potensi ini sangat luar biasa, semoga udang ini potensi utama kita kedepan dari sektor perikanan, selain dari sektor pertambangan dan parawisata, sekali lagi saya tegaskan kepada Kepla Desa agar mengikuti usaha yang digiatkan oleh Pak Gubernur," pungkasnya.
HS