PANGKALPINANG - Siapa menyangka getas dari Bangka Belitung (Babel) berhasil menembus pasar internasional, khususnya Singapura? Dan getas itu adalah milik Duo Ayu Sehati, binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel.
Dan istimewanya, getas produksi Duo Ayu Sehati yang diekspor ke Singapura menggunakan Maskapai Garuda Airlines ini, adalah Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel yang sudah dibina selama dua tahun terakhir.
"Ini merupakan terobosan yang luar biasa, yang bisa menambah devisa ekspor kita. Selama ini, ekspor Babel hanya melalui jalur laut, namun sekarang bisa melalui jalur udara," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman saat menghadiri pelepasan secara simbolis ekspor perdana produk IKM Getas Duo Ayu Sehati ke Singapura di Terminal VIP Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Senin (19/07/2021).
Pria yang berkomitmen kuat terhadap kemajuan Babel ini mengatakan bahwa, usaha dan inovasi seperti ini harus terus dikembangkan. Dirinya terus berupaya agar permasalahan eksportir Babel dapat terurai dengan baik, khususnya biaya logistik atau distribusi komoditi ekspor Babel dapat diperkecil, sehingga ke depan Babel memiliki daya saing.
"Getas Duo Ayu Sehati di Singapura nanti akan tetap menggunakan merk yang sama, alamat tetap Bangka Belitung dan tidak ada repackaging, sehingga produk ini betul-betul nyata dari hulu ke hilir atas nama Bangka," sebutnya.
Gubernur juga mengatakan bahwa bulan Oktober nanti, Babel akan mulai mengekspor buah-buahan ke China yaitu nanas, durian, dan manggis, yang saat ini telah sampai proses verifikasi termasuk rumah kemasan. Sedangkan tahun depan, Babel sudah mempersiapkan jahe merah dan porang untuk kemudian diekspor ke Timur Tengah.
"Saya yakin dan percaya bahwa tahun ini merupakan tahun kebangkitan ekspor komoditi langsung dari Babel, tidak lagi melalui Jakarta, Lampung dan sebagainya. Secara bertahap, komoditi ini akan terus bertambah, dan ini tentunya akan menggerakkan para pelaku usaha Babel lainnya untuk mulai menggarap komoditi ekspor sehingga nilai tambahnya akan langsung dirasakan oleh para petani kita. Inilah nantinya yang menyebabkan nilai tukar petani kita sangat tinggi," papar gubernur.
Di tengah pandemi, ekspor merupakan salah satu usaha yang nilainya paling baik untuk pertumbuhan ekonomi negara sekaligus Provinsi Bangka Belitung. Gubernur juga akan mengambil langkah-langkah bagi UMKM agar mudah untuk melakukan ekspor mengingat biaya logistik dari Babel yang masih tinggi dan masih perlu dikoreksi untuk memberikan nilai tambah bagi para pelaku usaha.
Dalam 10 hari ke depan, gubernur akan berkonsolidasi dengan karantina, beacukai, maskapai penerbangan maupun perusahaan logistik, serta instansi terkait ekspor, sehingga masyarakat khususnya pelaku usaha dapat lebih mudah untuk melakukan ekspor.
"Untuk sarana ekspor Babel ini, Garuda Indonesia sudah siap dan akomodasi lautpun sudah siap untuk mendorong usaha UMKM kita," pungkasnya saat menggunting pita pelepasan produk ekspor sekaligus melihat langsung produknya.
Gubernur tidak lupa berpesan agar pelaku usaha jangan pernah lelah dan menyerah karena pandemi Covid ini, kalau menyerah maka akan seterusnya tereliminasi.
Bagaimana dukungan Pemprov Babel sehingga IKM Getas Duo Ayu Sehati dapat menembus pasar ekspor?
Pemilik usaha Getas Duo Ayu Sehati, Jhon Yangkinardi, yang merupakan perintis usaha kecil asal Air Mangkok Pangkalpinang ini mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan dari Pemprov Babel baik dari segi administrasi, konsultasi, training, pelatihan dan sebagainya.
"Kami merasa dukungan dari Pemprov Babel sangat besar. Ternyata ekspor itu tidak semudah kita mengirim barang ke Jakarta. Ada dokumen yang harus dipenuhi, sarana prasarana yang harus diperbaiki, dan yang terpenting adalah kita harus mendapatkan pembeli," ungkapnya.
Dijelaskannya, rasa syukur dirinya karena telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh Pemprov Babel untuk bisa siap saat menemukan pembeli, Sehingga ketika saatnya bertemu dengan pembeli, pihaknya sudah siap dari segi dokumen maupun sarana dan prasarana.
"Kalau tidak ada support dari pemerintah, kami mungkin tidak akan lolos terutama masalah perijinan yang agak sulit," ungkapnya.
Dirinya mengatakan bahwa usaha ini telah dibina lebih dari satu tahun oleh Disperindag Babel sehingga bisa sampai pada tahap ekspor. Pihak Disperindag telah melakukan pelatihan, dan produk ini memang diarahkan untuk proses ekspor.
"Kami melakukan ekspor 100 kilogram getas dan ini telah sesuai dengan arahan Disperindag Babel," jelasnya sumringah.
Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa ongkos kirim produk dari Babel ke negara lain menjadi pekerjaan rumah tersendiri karena masih terhitung agak mahal. Tapi hal ini tetap ada solusi, yaitu dengan membuat agent clearence di Babel menggunakan kontainer melalui sistem parsial. Dalam satu kontainer akan diisi oleh beberapa produk dan beberapa tujuan sehingga biayanya akan menjadi lebih murah.
Dirinya berharap akan ada proses ekspor selanjutnya baik bagi pihaknya maupun usaha kecil lainnya. Adapun produk yang diekspor adalah getas kericu dan kemplang sebanyak 100 kilogram. Jumlah ini dibeli oleh pembeli sebagai sampel untuk mencoba pasar. Mungkin setelah pasar menerima, kuantitinya akan naik.
"Kelebihan dari produk ini adalah pemberitahuan ekspor barang tercatat di Beacukai Bangka Belitung, yang sebelumnya hanya menggunakan under name di Jakarta dan tidak tercatat di Bangka Belitung," tutupnya.
RR