Menolak 'mendewakan' sosial media adalah langkah tepat bagi kita agar tidak terjebak perangkapnya terlalu dalam. Kemampuan kita mengontrol media sosial diyakini mampu menyelamatkan diri sendiri, ketimbang manusia yang mengikuti perkembangan dunia maya secara berlebihan, bahkan yang menjurus pada kecanduan.
Mengapa demikian?
Selain mendapat manfaat jejaring yang membuat kita lebih dekat dengan para sahabat, beberapa pengguna media sosial justru mendapat efek buruk. Tanpa disadari, bahwa perlahan ada sindrom baru yang sedang mengintai. Dan belakangan, sindrom satu ini mulai banyak diteliti para ahli.
Sindrom ini dikenal dengan nama Sindrom Instagramxiety. Sindrom yang kerap tak disadari penderitanya ini bisa mengganggu pola hidup dan kesehatan jiwa maupun raga.
Nah, mungkin kita perlu mengenali beberapa ciri khusus dari gejala Sindrom Instagramxiety sebelum semakin parah menjadi penyakit psikis yang berkelanjutan. Karena ternyata, efeknya luar biasa hingga ke tubuh kita.
Kenali Gejalanya
Apakah kamu terkadang merasa menuai banyak masalah yang tidak dimengerti apa sumbernya, tetapi begitu mempengaruhi aktivitas keseharian bahkan sulit tidur?
Atau, kamu pernah merasa benci terhadap diri sendiri? Merasa kurang sempurna secara fisik, contohnya, merasa tubuh oversize?
Fase berikutnya, kamu mungkin merasa iri akan sesuatu, misalnya melihat orang lain dengan tubuh yang proporsional.
Lama kelamaan perasaan duka yang tanpa sebab khusus itu membuat stres karena overthinking, sehingga mengakibatkan kamu capek sendiri.
Harus dikenali dengan teliti, karena ini baru sebagian kecil dari ciri Sindrom Instagramxiety.
Jika pernah begini, kamu sudah bisa bertanya, mungkinkah saya sedang dalam fase Sindrom Instagramxiety?
Beberapa penderita Sindrom Instagramxiety bahkan mengalami sulit tidur hingga merasa sangat capek akan tetapi tidak mengantuk hingga larut malam. Seperti insomnia.
Pada Sindrom Instagramxiety, insomnia sangat mungkin diderita. Parahnya karena insomnia, penderita malah semakin memperburuk diri dengan mengisi waktu dengan membuka sosial media, scroll wall instagram, melihat-lihat postingan sang idola atau sekedar stalking teman lama yang kian eksis.
Menurut laporan The Royal Society for Public Health, aplikasi berbasis foto bisa menyerang persepsi tubuh ideal, mengganggu tidur, dan menimbulkan Fear of Missing Out (FOMO). Tanpa disadari, hal inilah yang tiba-tiba membuat diri merasa tidak cantik, berat badan yang tidak proporsional pun menjadi beban pikiran. Para ahli juga mengingatkan bahwa kondisi ini akan berpengaruh pada gangguan pola makan.
Sadari dan miliki solusi
Apakah kamu merasa kondisi dan ciri di atas kamu alami? Stop!
Coba mulai cintai diri sendiri dengan menerima apapun keadaan diri, demi menyelamatkan kesehatan mental.
Jika menurutmu terdapat akun yang membuatmu berfikir berlebihan, ada baiknya di unfollow setidaknya untuk sementara waktu. Mulailah mengikuti akun-akun yang bermanfaat agar menciptakan rasa bahagia.
Agar tidak merasa cemas, cobalah untuk tidak membuka wall social media menjelang tidur malam, terlebih saat suasana hati sedang tidak baik.
Lebih baik lagi, mulailah dari diri sendiri, dengan cukup memposting hal-hal yang positif agar dampak sosial tidak terlalu buruk.
NDP