Begitu banyak informasi-informasi soal vaksin Covid-19 yang tidak benar berseliweran dan cenderung membuat masyarakat bingung.
Padahal, vaksin adalah jalan terbaik agar kita terlindungi dari virus Covid-19. Pemerintah terus melakukan edukasi terhadap vaksin dan berharap masyarakat tidak perlu lagi khawatir, karena dengan mendapat vaksin baik secara ilmiah maupun kejiwaan akan membuat tubuh kuat.
Fakta tentang Vaksinasi covid-19 yang simpang siur membuat tidak sedikit masyarakat memilih tidak melaksanakannya walau terfasilitasi oleh pemerintah.
Sejak satu tahun pandemi Covid-19 melanda dunia, tepat di awal tahun 2021 lalu, telah ditemukan vaksinasi untuk mengurangi dampak yang diderita jika tubuh terlanjur tertular virus mematikan ini.
Artinya, seharusnya vaksinasi tidak membahayakan, tetapi informasi yang simpang siur justru lebih mudah masuk mindset masyarakat ketimbang fakta-fakta.
Setidaknya beredar 5 fakta keliru pada masyarakat Indonesia dan tentunya sangat mengerikan hingga masyarakat memilih untuk menolak vaksin.
Nah, berikut ini kami sertakan alasan-alasan kenapa kita butuh vaksin, yang kami sadur dari idntimes.com
Yuk kita jawab kekeliruan ini satu persatu!
1. Katanya, vaksin disisipi microchip sebagai alat pelacak?
Ini teori konspirasi, memang begitu booming dan beredarnya informasi ini cepat pada masyarakat.
Akan tetapi, William Schaffner, seorang Profesor Kedokteran Pengobatan Pencegahan serta Penyakit Menular di Vanderbilt University Medical Center, Nashville, Amerika Serikat, mengatakan ukuran microchip tidak cukup kecil untuk bisa disuntikkan dengan jarum.
Apalagi harus masuk ke tubuh kita melalui peredaran darah ya..
2. Kandungan vaksin menyebabkan mandul?
Berbagai sumber menjelaskan bahwa masuknya vaksin ke tubuh manusia melalui injeksi, tidak berhubungan dengan DNA yang terdapat di sel-sel reproduksi manusia, faktanya begitu.
Bahkan penelitian di American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) pada tahun 2021, vaksin COVID-19 juga dinyatakan aman untuk para wanita yang berencana untuk hamil, sedang hamil, atau menyusui.
Berarti kekhawatiran berpengaruh pada reproduksi manusia tidak beralasan, ibu hamil, menyusui dan promil bisa tetap laksanakan vaksin.
3. Vaksin ciptakan magnet dalam tubuh manusia?
Tidak ada bukti ilmiah mengenai magnet di dalam tubuh usai disuntik vaksin COVID-19, Para ahli medis pun telah memberi klarifikasi terkait hal ini.
Tau ga?
Setelah ditelusuri, pernyataannya itu bertujuan untuk menghentikan segala bisnis lembaga dan pemerintah terkait vaksinasi makanya kaifikasi tersebut dilakukan untuk menegaskan kepada masyarakat.
4. Tercipta varian virus baru setelah di vaksin?
Murasi virus memang terjadi pada virus corona yang muncul sejak akhir 2019. Akan tetapi, dilansir oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mutasi virus hingga menjadi berbagai varian berasal dari virus itu sendiri, bukan dari vaksin.
World Health Organization (WHO) juga telah menetapkan bahwa segala varian dari virus COVID-19 adalah 'variant of concern' atau varian yang harus diperhatikan.
Fakta bahwa birus bermutasi menjadi varian baru memang terjadi, tetapi bukan disebabkan pertemuan dengan vaksin didalam tubuh manusia.
5. Vaksin menyebabkan komplikasi kesehatan jangka panjang?
Tidak hanya vaksin Covid-19 masuk dalam daftar panjang ragam vaksin yang dibuat dan digunakan di masyarakat dan faktanya, kemungkinan vaksin COVID-19 berefek komplikasi kesehatan dalam jangka panjang sangat kecil. Justru sebaliknya, efek ringan jangka pendek yang sangat mungkin terjadi setelah penyuntikan vaksin, seperti demam, kelelahan, sakit kepala, diare, dan nyeri otot.
Dapat disurvey sendiri pada lingkungan rumah kita, dengan menanyakan kepada keluarga atau kerabat yang sudah melaksanakan vaksin Covid-19, tidak banyak yang tidak mengalami efek ringan ini.
Lima fakta di atas menjelaskan bahwa persepsi keliru atas vaksin Covid-19 tidak benar adanya.
Tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan vaksin. Setidaknya, jika sewaktu-waktu tertular, vaksin yang sudah ada dalam tubuh kita, dapat membantu melawan virus mematikan yang satu ini.
NDP