Lifestyle


Rabu, 14 Juli 2021 11:27 WIB

Laki-laki Ternyata Juga Bisa PMS?.!!!

Mau tidak mau, enak tidak enak, fase Pra Menstruasi atau sering disebut PMS adalah kodrat yang harus dialami kaum perempuan.

Perempuan kerap bersikap aneh pada fase PMS. Moodnya berubah-ubah bahkan mengalami rasa tidak nyaman pada tubuh.

Hal itu disebabkan hormon estrogen dan hormon progesteron meningkat pada fase PMS.

Taukah kamu, ternyata para pria juga mengalami PMS?

Hormon testosteron tidak hanya menjaga gairah seksual kaum pria saja, karena faktor  tertentu hormon testosteron menurun dan membuat pria mengalami Irritable Male Syndrome (IMS).

IMS yang dialami pria serupa dengan fase PMS yang dialami perempuan. Menurunnya hormon testosteron berpengaruh pada fisik tubuh pria, selain ternyata juga mempengaruhi secara psikologis.

Terhadap fisik, hormon testosteron menjaga berat badan, energi, kerapatan tulang, dan rambut.

Sementara secara psikologis, hormon ini berpengaruh besar terhadap mood seperti lebih sensitif dan mudah emosi.

Tak banyak pria memahami IMS bisa dialami pria lebih sering, sebab hormon testoteron akan menurun karena berbagai faktor, seperti stres, kurang tidur, pola makan, penurunan serotonin (hormon pembawa rasa bahagia) di otak, faktor lainnya seperti kebiasaan merokok, penyakit tertentu, dan obesitas.

Jadi jangan heran jika pria bisa tiba-tiba sedih, mudah marah, gelisah, sulit konsentrasi, tidak bersemangat untuk melakukan apa pun, kepercayaan diri menurun hingga depresi saat IMS.

Pahamilah bahwa kemungkinan pria mengalami IMS dengan siklus lebih pendek ketimbang siklus PMS yang dialami perempuan yaitu terjadi satu kali dalam satu bulan dengan durasi kira-kira satu minggu.

Siklus IMS pada pria bisa menjadi siklus berkelanjutan karena psikologis yang tertekan dapat membuat testosteron drop, saat hormon testosteron menurun pria sangat mungkin mengalami stres.

Faktor lain seperti waktu tidur kurang dari 6-8 jam, pria akan mengalami penurunan testosteron, terutama di pagi hari. Sehingga IMS bisa saja terjadi setiap pagi karena faktor ini.

Dalam mengatur pola makan, pria juga perlu menghindari makanan berlemak, konsumsi gula, susu, alkohol, agar hormon testosteronnya selalu stabil.

Selain itu, serotonin di otak juga menjadi faktor berpengaruh, sebagai hormon yang membawa perasaan bahagia, jika kadar serotonin menurun, testosteron pun akan mengikutinya. 

Nah, bagi para pria yang mungkin kerap mengalami ciri-ciri IMS, sadarilah bahwa mungkin banyaknya beban pekerjaan atau beban pikiran menyebabkan kondisi emosional naik turun disebabkan faktor-faktor tersebut.

Mengatur pola makan, pola istirahat, dan menjaga kesehatan tubuh perlu dilakukan dengan teratur agar tidak terjadi penurunan hormon testosteron.

Meski bisa diatur sedemikian rupa, fase IMS sangat mungkin dialami pria secara normal sesuai dengan siklusnya. Hanya saja, jika sedang mengalami IMS ini disadari, tentu menjadi kontrol diri dan membantu menyikapi psikis agar lebih baik.

NDP


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur