News


Selasa, 13 Juli 2021 16:15 WIB

Dihantam Covid, Bangka Belitung Menolak Tertatih

PANGKALPINANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bangka Belitung (Babel) menolak untuk tertatih dalam melakukan segala daya dan upaya demi menyelamatkan ekonomi. Bahkan, jika perlu, dibutuhkan kebesaran hati semua pihak.

Padahal, baru saja provinsi kepulauan ini ekonominya naik dan termasuk yang terbaik di wilayah Sumatera, namun riak gelombang Covid-19 yang kembali menggemuruh membuat keuangan daerah sampai ke Pusat harus mengalami refocusing lagi dan lagi.

Dan, orang nomor satu di Bangka Belitung, Erzaldi Rosman menegaskan, apapun langkah yang diambil, jika itu berujung kepada penyelamatan rakyatnya, akan ia lakukan.

"Kami dan jajaran terus melakukan efesiensi belanja daerah dengan melakukan berbagai pengurangan dana belanja serta mengoptimalkan potensi pendapatan daerah dari setiap Perangkat Daerah (PD)," tegas Gubernur Erzaldi Rosman saat membuka kegiatan Rapat Pimpinan (Rapim) Untuk Analisa dan Evaluasi Percepatan Penyerapan APBD dan APBN Tahun 2021 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, di Ruang Rapat Pasir Padi Kantor Gubernur Babel, Selasa (13/7/2021).

Gubernur ingin persiapan penyusunan APBD 2022 sudah berjalan dan meminta masing-masing perangkat daerah sudah menyusun skala prioritas. Bagi yang sudah selesai dan sudah diproses di Bappeda Babel, akan didiskusikan agar dapat segera menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Pemerintah Daerah.

Kondisi ini terjadi hampir merata di Indonesia. Karena itu ia berharap semua pihak di Babel bisa bekerjasama dan berbesar hati demi melakukan penghematan.

"Karena kondisi kritis ini harus dilalui bersama," ujarnya.

Tak bisa dipungkiri, penghematan ini menurutnya akan berpengaruh juga pada pendapatan ASN di lingkungan Pemrov. Babel. Dijelaskannya wacana ini memang tidak dapat dihindari mengingat sudah diterbitkannya surat dari Kementerian Dalam Negeri RI nomor 900/4141/Keuda tanggal 6 Juli 2021 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) kepada ASN di lingkungan Pemerintah Daerah Semester Kedua Tahun Anggaran 2021.

"Sehubungan dengan kondisi daerah, pemerintah pusat meminta kita untuk melakukan refocusing, jadi langkah efisiensilah yang harus diterapkan," harapnya.

"Kita harus selalu bersyukur apapun kondisinya," ajaknya memotivasi ASN.

Gubernur Erzaldi Rosman mengatakan, agar seluruh ASN bisa memaklumi kebijakan ini, karena kondisi ekonomi saat ini terpuruk. Untuk itu ia meminta masing-masing kepala perangkat daerah senantiasa memotivasi dan membekali pegawainya agar senantiasa bersyukur sekaligus memberi contoh pola hidup hemat.

Ada satu hal pemikiran positif yang harus kita kembangkan kata gubernur, yakni melakukan sesuatu yang positif, contoh keluarlah dari zona nyaman dan manfaatkan peluang dengan berpikir kreatif dan inovatif. 

"Saya minta tolong disampaikan apa yang saya sampaikan ini agar bisa diteruskan ke pegawai di perangkat daerah," harap Gubernur Erzaldi.


Efisiensi adalah Keniscayaan

Langkah efesiensi ini memang menjadi langkah prioritas mengingat kondisi keuangan tahun 2021 defisit. Kepala Badan Keuangan (Bakuda) Pemprov. Babel, Fery Afriyanto mengatakan, kondisi ini dikarenakan turunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik dari pendapatan pajak daerah, retribusi daerah, serta pendapatan lain-lain yang sah. 

Menurutnya kondisi tahun 2021 memang lebih berat dibandingkan tahun sebelumnya, kalau tahun sebelumnya masih ada Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) Rp 169 miliar, namun tahun ini SILPA hanya Rp 15 miliar.

Pada triwulan 1 Tahun Anggaran (TA) 2021, Pemprov sudah menyampaikan refocusing ataupun reformulasi APBD. Karena sebagaimana diketahui  bahwa rincian dari struktur APBD mengalami pengurangan pendapatan. 

"Mengatasi kondisi besaran tersebut Pak Gubernur sudah berusaha semaksimal mungkin bersama jajarannya, dan mengkalkulasi lagi untuk melakukan efisensi sehingga bisa menurunkan angka defisit yang cukup signifikan," ungkapnya. 

Tentunya untuk mengatasi kekurangan tersebut, Fery mengatakan, berdasarkan ketentuan penganggaran kita, harus mengutamakan belanja wajib dan menurunkan porsi belanja tidak wajib. 

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan efesiensi lagi terhadap belanja di luar belanja wajib antara lain dengan menyisir kembali program prioritas dan penyesuaian TPP.

Dikatakannya, inilah kondisi riil keuangan daerah sehingga saat ini sudah disampaikan juga Surat Edaran (SE) Gubernur yang berdasarkan surat dari pimpinan DPRD bahwa, penyesuaian TPP tidak dilakukan sampai dengan APBD Perubahan TA. 2021. 

"Namun, pembayaran TPP untuk triwulan 4 akan dilakukan penundaan pembayaran sampai dengan ada kalkulasi yang pasti di pertengahan Desember 2021 nanti," tambah Fery.

Kepala Bakuda Babel juga menyebutkan bahwa saat ini Kemendagri sudah menerbitkan evaluasi mengenai ketentuan retribusi, sehingga kita bisa menggenjot pendapatan di daerah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Babel, Marwan mengatakan, pihaknya saat ini terus mendorong agar perusahaan-perusahaan memenuhi kewajibannya kepada pemerintah.

"Tahun 2021 telah memperoleh PAD melalui lab dari 2 perusahaan. Selanjutnya kami akan terus bersosialisasi dengan perusahaan-perusahaan untuk mengoptimalkan pendapatan daerah," ungkapnya.

Komitmen tersebut juga disampaikan oleh Kepala PD Pemprov. Babel yang hadir. Masing-masing menyampaikan langkah strategis dan upaya agar pendapatan pajak maupun retribusi dapat diperoleh.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Kepala PD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung beserta pejabat terkait. 


IG


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur