Belitung tak habis-habisnya memukau pandangan, setelah mendapatkan predikat dan nilai terbaik pada Belitong UNESCO dengan 17 situs global geopark, saat nya kita membelah alam di salah satu geosite yang ada di sana. Tebat Rasau namanya.
Tentu saja nama ini diberikan bukan tanpa makna, rasau berarti sejenis pandan yang tumbuh membentang di di Desa Lintang, Kecamatan Renggiang, Kabupaten Belitung Timur.
Sungai purbakala sebutan banyak orang untuk geosite ini, karena sungai ini memiliki kedalaman hingga puluhan meter, dan lapisan bawah yang merupakan patahan lempengan bumi dapat terlihat hanya saat sungai kering di musim kemarau panjang. Namun di sungai purba ini terdapat banyak hewan endemik.
Kesempatan ini tentu saja tidak dilewatkan oleh Melati Erzaldi untuk melihat langsung keindahan geosite ini
"Mana batunya?", ujarnya berekspektasi.
"Ternyata geosite yang satu ini merupakan sebuah bentangan alam dengan sungai yang memiliki patahan lempengan bumi. Keunikan ini membuatnya menjadi salah satu geosite," ungkap Melati Erzaldi kagum.
Nasidi, pengelola sekaligus ketua yang menggagas pelestarian alam di Tebat Rasau pun menjelaskan bahwa Tebat Rasau memiliki keistimewaan seperti geosite lain. Meskipun tidak memiliki bebatuan yang terlihat secara fisik seperti belasan geosite lain. Namun keindahan dan keunikan akan sungai purba memliki daya tarik tersendiri.
Ketua ICSB Babel ini juga sangat mengapreasiasi pengembangan wisata di Kepulauan Bangka Belitung, terlebih saat ini Bangka Belitung sedang beralih dari sektor pertambangan ke sektor pariwisata. Bahkan Kepulauan Bangka Belitung mendapat anugerah apresiasi "Protokol Baru Pariwisata" dalam acara Indonesia Award 2020 oleh MNC Group.
Titik Geosite yang satu ini harus terjaga dengan baik, "Ini adalah kekayaan alam kita dan harus dijaga bersama-sama,"
Tak hanya menjadi tugas pemerintah namun juga bersama stakeholder agar dapat mendukung titik geosite ini sekaligus memberi pemahaman kepada masyarakat untuk juga menjaga kelestarian Tebat Rasau.
Salah satunya dengan mengajak pihak terkait untuk membangun ekonomi kreatif yang akan lahir dari tempat wisata ini.
GN