TANJUNG PANDAN - Bangga melihat anak muda seperti Hatta yang sangat peduli dengan budaya Bangka dan Belitung khususnya Budaya Belitung, Melati Erzaldi kunjungi Kampong Seni Aik Ranggong, Belitung (Senin, 05/07/2021).
"Saya sangat senang dan bangga terhadap Hatta yang bisa membawa Budaya Belitung hingga ke luar negeri," ungkap Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Babel, Melati Erzaldi saat berkunjung ke Sanggar Seni Hatta Kabong.
Bentuk kepedulian Hatta yang memiliki nama lengkap Muhammad Hatta dalam kesenian dituangkan salah satunya ke dalam seni tenun kain yang dipelajarinya secara serius.
Hatta saat ini masih menjalankan kuliah semester delapan pada sebuah universitas seni di Yogyakarta dan tetap menjalankan aktivitas sanggar dan usahanya di Belitung dan Yogyakarta.
Saat berkunjung, Melati Erzaldi juga sempat melihat langsung beberapa hasil produk seperti Tanjak Melayu Belitung. Diceritakan Hatta, Belitung miliki 3 tanjak (tanah yang di pijak) di antaranya:
1. Getang-getang, ikat kepala dari kain berbertuk segi empat, dipakai masyarakat pribumi
2. Sinding, dipakai untuk seni pencak silat
3. Balong Raje, dipakai oleh kepala-kepala distrik Belitung pada zaman dulu.
"Saya tertarik saat pertama bertemu Hatta karena tanjak yang digunakannya unik dan merupakan tanjak khas Belitung, alhamdulillah bisa berkunjung ke Sanggar Hatta Kabong hari ini," ungkap Melati Erzaldi.
Produk-produk yang diproduksi Hatta juga mengadopsi motif khas belitung yang tentunya menggangkat kearifan budaya lokal seperti daun simpor, burung murai batu, dan pucuk rebung.
Motif-motif khas ini menjadi perhatian khusus Melati Erzaldi untuk difasilitasi mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Komunal.
"Teman-teman dari Disperindag Babel bersama Dekranasda Babel akan mendorong HKI Komunal atas motoif-motif ini karena sudah menjadi motif pakemnya Belitung," ungkapnya.
Babel dikatakan Melati Erzaldi, walaupun satu provinsi tetapi terpisah menjadi dua pulau dengan motif khas yang berbeda, HKI Komunal keduanya juga harus dimiliki masing-masing.
"Khusus untuk Belitong dan Bangka karena masing-masing motif daerah tetap milik kita di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," jelasnya.
Pada kesempatan ini, Melati Erzaldi juga memesan dua set tanjak dan kain simping beserta teluk belango untuk sang suami, Gubernur Erzaldi Rosman dan wakil gubernur sebagai persiapan pakaian daerah yang akan digunakan dalam perayaan 17 Agustus 2021.
Hatta dalam menjalankan produksi di sanggarnya ini mempekerjakan beberapa pegawai sesuai dengan pesanan yang sedang digarapnya, tampak juga para siswi pelajar SMK yang sedang praktek kerja lapangan saat Melati Erzaldi berkunjung.
Diceritakan Hatta, seni kerajinan tangan mulai ditekuni Hatta sejak duduk di bangku SMP dan saat ini Hatta lebih fokus pada seni tenun dan teknik-teknik tekstil.
"Penerbangan pertama Singapura-Belitung pada 2017 akhir, merupakan pertama kalinya Hatta memperkenalkan budaya Belitung dalam pameran di Tanjung Kelayang. Sehingga Hatta mendapat orderan yang dibawa hingga ke Johor," kenang Hatta.
Selain Tanjak, tudung lambak, alas peranggun, tas anyaman dan ragam produk pakaian lainnya menjadi produk-produk yang rutin dipesan oleh pelanggan Hatta baik dari dalam daerah maupun luar negeri.
"Tidak mahal bu, apalagi dipesan dalam jumlah banyak," gurau Hatta kepada Melati Erzaldi seolah sedang mempraktekkan bagaimana dirinya menawarkan produk-produknya kepada calon pelanggan yang biasanya merupakan pecinta budaya.
"Harapannya lebih banyak lagi pemuda seperti Hatta, yang menjaga kelestarian budaya agar tetap eksis," ungkap Hatta seraya meminta Ibu Dekranasda Babel ini untuk sering-sering berkunjung ke sanggarnya.
"Takkan budaya melayu hilang di Negeri Laskar Pelangi," ungkapnya mendayu.
Penulis : Nona DP