Facebook sibuk mengembangkan platform media sosial yang ramah anak. Tapi mengapa anggota parlemen AS sangat tidak senang?
Nama: Instagram untuk anak-anak.
Umur: Pertanyaan ini sering sekali ditanyakan. Berapa usiamu? Cukup tua untuk membaca catatan ini, harap saya.
Tampilan: Bebas iklan, jika kami (instragram) dapat merusak kaum muda.
Coba jelaskan apa aplikasi ini sebenarnya? Nah, pada bulan Maret terungkap bahwa Facebook sedang mengembangkan layanan Instagram untuk anak-anak. Saat ini, anak di bawah 13 tahun tidak seharusnya menggunakan aplikasi berbagi foto, meskipun banyak yang berbohong tentang usia mereka agar dapat memiliki akun Instragram. Kini Facebook ingin membuat situs Instagram yang dirancang khusus untuk anak-anak agar dapat mereka gunakan secara legal.
Kedengarannya meragukan? Anggota parlemen di AS tentu berpikir seperti itu. Pada hari Senin, jaksa agung dari seluruh negeri menulis surat kepada Mark Zuckerberg menuntut agar dia membatalkan rencana tersebut.
Alasan mereka? “Penggunaan media sosial dapat merugikan kesehatan dan keamanaan anak-anak, terutama bagi mereka yang tidak siap menghadapi tantangan jika memiliki akun media sosial ini. Terlebih, Facebook secara historis diperkirakan telah gagal melindungi keamanan anak-anak di platformnya.” Mereka adalah cermin dari keprihatinan para ahli keselamatan anak, yang khawatir tentang penghinaan tentang fisik anak, cyberbullying, dan kemungkinan eksploitasi seksual terhadap anak-anak.
Bagaimana tanggapan Facebook? Facebook berargumentasi bahwa lebih baik memberikan ruang khusus untuk anak-anak, sehingga mereka berhenti berbohong untuk masuk ke situs dewasa di mana tidak ada pengawasan orang tua. “Kami ingin memperbaiki situasi ini dengan memberi pengalaman yang membuat orang tua mempunyai kejelasan dan kontrol atas apa yang dilakukan anak-anak di media sosial mereka,” ujarnya.
Itu salah satu cara untuk melihat sisi baiknya. Sayangnya, sudah ada platform lain yang ditujukan untuk pengguna yang lebih muda, yakni Messenger Kids, yang dibuat dengan alasan yang sama. Aplikasi ini terbukti masih banyak kekurangan, seperti orang asing yang masuk melalui obrolan grup. Facebook mengatakan, saat ini mereka telah memperbaiki masalah tersebut.
Apakah jika sudah diperbaiki, sudah pasti baik? Ada masalah yang lebih luas. Pakar anak berpendapat bahwa anak-anak di atas 11 tahun tidak akan mau menggunakan situs "kekanak-kanakan" yang dirancang untuk anak berusia tujuh tahun. Mereka akan terus berbohong tentang usia mereka dan tetap berpegang pada situs "dewasa", sementara anak-anak berusia tujuh tahun yang menggunakan media sosial terbaru pasti akan terkena tekanan dari media sosial. Kritikus memberi contoh YouTube Kids yang, meskipun juga bebas iklan (seperti Instagram untuk Anak-Anak nantinya), mereka mengklaim menggunakan penempatan produk pada konten untuk memengaruhi pengguna muda. YouTube mengatakan agar kreator mengungkapkan penempatan iklan semacam itu.
Di mana semuanya akan berakhir? Tergantung seberapa jauh Facebook ingin mewujudkannya. Setelah awalnya mengatakan, bahwa mereka melihat Instagram for Kids sebagai "prioritas", dan mempekerjakan ahli di balik YouTube Kids untuk meluncurkannya, perusahaan sekarang menjadi lebih peka. “Setiap pengalaman yang kami kembangkan harus mengutamakan keselamatan dan privasi, dan kami akan berkonsultasi dengan para ahli perkembangan anak. Kami juga berharap dapat bekerja sama dengan legislator dan regulator termasuk jaksa agung negara.”
Jangan bingung dengan: Masa kecil yang dihabiskan bermain Poohsticks (lemparan kayu), meletakkan jumper ke tiang gawang, melompat, atau mengendarai Raleigh Chopper. Semua permainan itu membahagiakan.
Katakan: “Kuncinya adalah Undang-Undang Perlindungan Privasi Daring Bagi Anak-anak.”
Guardian
Gusti Neka