PANGKALPINANG - Kondisi keuangan yang kembang-kempis gara-gara pandemi, menghantam hampir di seluruh pemerintahan daerah di Indonesia.
Ini membuat masing-masing pemda harus bertindak strategis. Sakit sekali pun harus dilalui. 

Tak terkecuali di Provinsi Bangka Belitung. 
Dalam kondisi keuangan yang terus tertekan, yang salah satunya diakibatkan refocusing anggaran membuat Pemprov. Babel tidak ada pilihan lain untuk mengambil kebijakan tak populer, termasuk TPP ASN. 

Itu diungkap Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman saat mengukuhkan 594 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (10/6/2021) di Gedung Olahraga (GOR) Sahabuddin Pemprov. Babel. 

Saat ini kata Gubernur Erzaldi, tim anggaran sedang mengkaji tentang perubahan TPP. Ini merupakan keputusan terakhir, di mana tak ada lagi sumber dana yang bisa diefisiensikan. Ini juga sesuai dengan apa yg disampaikan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani bahwa, belanja pegawai Pemprov. Babel masih tinggi dan mau tidak mau harus dilakukan efisiensi terhadap belanja pegawai. 

"Kalau tidak kita lakukan, maka Pemerintah Pusat bisa mengambil suatu kebijakan, bisa saja berupa penahanan transfer Dana Alokasi Umum (DAU) ke daerah. Jika transfer DAU ke daerah ditunda, bisa ga gajian kita," tegas Gubernur Erzaldi. 

Penurunan Terkecil untuk Guru dan Staff, Terbesar Eselon 

Gubernur Erzaldi juga meminta agar penurunan TPP untuk pejabat eselon II lebih besar persentasenya, yang paling kecil pemotongannya adalah staf dan guru. Dirinya sekaligus mengajak agar ASN bisa lebih banyak bersyukur dan tetap semangat dalam bekerja. 

"Pada saat kita menyusun anggaran, pusat minta rumusan TPP diubah. Semoga kawan-kawan dapat menyikap ini dengan bijak. Jangan sampai karena itu etos kerja ASN berkurang. Mari selalu bersyukur, berdoa, dan tingkatkan kinerja semoga Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diberikan rezeki dan bisa dikembalikan jumlah TPP seperti sebelumnya," harap Bang ER. 

Penulis: Irna