PANGKALPINANG - Setelah sukses dengan project pengembangan Bangunan Cagar Budaya Wisma Bougenville Belitung untuk dikembalikan fungsinya terdahulu sebagai Rumah Tuan Kuase. Tahun depan sudah akan mulai direalisasikan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menggandeng Tim Universitas Tarumanagara dalam pengembangan konservasi Wisma Ranggam atau Pesanggrahan Banka Tin Winning (BTW) Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
Penjelasan itu disampaikan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman dalam Rapat Pengembangan Wisma Ranggam Mentok sebagai situs pariwisata secara virtual melalui aplikasi video conference, Kamis (3/5/21).
Gubernur mengatakan Pengembangan Wisma Ranggam/Pesanggrahan BTW bersama dengan Pesanggrahan Menumbing dipilih untuk dikembangkan guna meluruskan kembali sejarah besar yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia di tempat itu. Rencana pengembangannya selain bernilai sejarah, di tempat ini akan dilengkapi dengan teknologi digital.
Menurut gubernur pengembangan itu mendukung dan percepatan Kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai Wisata Heritage dan masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan saat ini sudah masuk dalam Program Bappenas. Diharapkan dengan percepatan itu Muntok Heritage akan segera terwujud.
Oleh sebab itu gubernur berharap dalam pengembangan Wisma Ranggam ini dilakukan perencanaan dengan sebaik-baiknya. Selain rencana restorasi pembangunan, informasi dan sejarah harus digali sesuai dengan sebenarnya.
"Saya mohon dalam pengembangan ini melibatkan Tim Cagar Budaya Bangka Barat dan Tim Cagar Budaya Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sehingga masyarakat tahu dengan benar sejarah besar dan histori Wisma Ranggam dan Pesanggrahan Menumbing ini dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia," harapnya.
Sementara itu Ketua Tim Universitas Tarumanagara, Naniek Widayati memaparkan rencana proyek koservasi Wisma Ranggam dan Pesanggrahan Menumbing.
Selain melakukan survei lapangan dan kerja studio, selanjutnya dilakukan program pengembangan dengan mengupayakan bangunan tersebut menjadi bangunan heritage yang memilik nilai kesejarahan tingkat nasional untuk dapat dijadikan sebagai tujuan wisata sejarah/historical herritage sehingga dapat memberi manfaat serta memberdayakan masyarakat.
Sebagai monumen sejarah bangsa, bangunan akan tetap dipertahankan dan meningkatkan penampilaan peragaan melalui bantuan sistem diorama dan hologram multimedia sesuai sekenario kesejahteraan yang pernah terjadi.
Untuk melakukan survei, tim akan datang ke Bangka Belitung untuk menuju ke dua tempat yang dimaksud.
Ikut dalam dalam kegiatan ini Kepala Disparbudpora Babel, Suharto, Sejarawan sekaligus Tim Cagar Budaya Babel, Akhmad Elvian, Sejarawan, Alfani dan tim dari Universitas Tarumanagara.
Penulis : Lulus