PANGKALPINANG - Dengan mengenakan pakaian adat melayu berwarna biru, Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Wagub Babel), Abdul Fatah bersama jajaran forkopimda Babel hadir dalam Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 secara virtual di Ruang Tanjung Pesona Kantor Gubernur, Selasa (01/06/2021). Acara berlangsung secara live di Istana Bogor Jawa Barat dengan dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo yang saat itu mengenakan pakaian adat dari Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Menanggapi arahan presiden saat peringatan, Wagub Abdul Fatah mengatakan Babel siap memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama yang berbasis revolusi industri 4.0 melalui nilai-nilai Pancasila sebagai pondasi.
Bangka Belitung sejauh ini telah melakukan banyak hal dengan menerapkan manfaat teknologi digital pada setiap aspek dalam program-program yang telah berjalan.
Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendalami Pancasila dengan menggunakan cara luar biasa.
"Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, menghadapi semua ini perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa, namun diperlukan cara-cara baru yang luar biasa," kata presiden.
Presiden juga mengatakan, bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama revolusi industri 4.0 harus dimanfaatkan, dan Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut. Menurutnya, perkembangan ilmu pengetahuan akan memengaruhi landscape kontestasi ideologi.
"Revolusi industri 4.0 telah menyediakan berbagai kemudahan dalam berdialog, dalam berinteraksi, dan berorganisasi dalam skala besar lintas negara," ujarnya.
Lebih jauh ia pun menyebutkan, apabila konektivitas teknologi 5G sudah menjamah dunia, maka interaksi antar dunia akan semakin mudah dan cepat. Hal ini menyebabkan kemudahan tersebut bisa digunakan oleh ideologi transnasional radikal untuk merambah hingga ke seluruh pelosok Indonesia.
Untuk itu, presiden mengingatkan masyarakat agar tetap waspada, dikarenakan tugas Pancasila ditengah-tengah perkembangan teknologi juga akan semakin sulit.
"Yang harus kita waspadai adalah meningkatnya rivalitas dan kompetisi, termasuk rivalitas antar pandangan, rivalitas antar nilai-nilai dan rivalitas antar ideologi," tegasnya.
Karena itu, presiden mengajak seluruh aparat pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju yang dicita-citakan.
Penulis : Imo