PANGKALPINANG - Ketua Dekranasda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi berharap akan terjalinnya kerja sama, sinergi, dan dukungan antara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Babel dengan para pengrajin UMKM di Babel.
"Produk kerajinan yang dihasilkan oleh pegiat UMKM Babel tak kalah kualitasnya dibandingkan dengan produk serupa yang berasal dari luar Babel. Produk kita sudah melalui proses kurasi/seleksi. Harapan saya, produknya bisa diserap pihak hotel atau resto yang ada di Babel, sebagai bentuk support produk lokal," terang Ketua Melati Erzaldi saat membuka Audiensi dengan pengurus PHRI Babel, di Kantor PKK Pemprov. Babel, Kamis (27/5/2021).
Audiensi ini dilaksanakan dalam rangka memfasilitasi dan mewujudkan sinergi pemberdayaan industri kerajinan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dalam kesempatan ini, Melati Erzaldi yang juga sebagai Koordinator Wilayah International Council for Small Business (ICSB) Babel menjelaskan, salah satu produk yang dihasilkan oleh pengrajin Babel yaitu, sedotan yang terbuat dari purun. Sedotan eco straw ini menurutnya ramah lingkungan, menjadi pilihan yang tepat untuk meminimalisir penggunaan sedotan plastik.
"Sudah sebaiknya kita mulai pengurangan penggunaan plastik di Babel, produknya sangat natural bisa sebagai aksi kita untuk menjaga bumi. Termasuk penggunaan sedotan ramah lingkungan (eco straw) dari purun. Tak semua daerah punya potensi purun, Babel merupakan salah satu yang bisa memanfaatkan sumber daya ini," tambahnya.
Bahkan dijelaskannya, salah satu Coffee Shop yang ada di Jakarta telah menggunakan sedotan purun ini. Secara harga memang agak berbeda dibandingkan dengan sedotan plastik. Namun dampak positif yang dihasilkan jauh berbeda. Selain menjaga bumi, kita juga ikut membantu pelaku UMKM lokal untuk ikut menggerakkan ekonomi mereka.
Di kesempatan yang sama, Wendo Irwanto selaku Sekretaris PHRI Babel menyatakan dirinya sangat mengapresiasi acara ini dan menyambut baik bentuk kerja sama yang akan terjalin.
"Saya ‘surprise’ melihat produk yang dihasilkan. Kita sudah tahu dengan produk sedotan ini sebelumnya namun, belum ‘aware’ untuk beralih. Banyak barang-barang yang bisa kita manfaatkan di hotel dan restoran tetapi teknisnya akan diatur lagi. dan kami juga perlu adanya katalog produk beserta rincian harga dan nomor kontak pengrajin agar kami lebih mudah untuk memesan," ujarnya.
Nina Sarjulianto selaku pemilik Galeri Destiani dan salah satu pelaku UMKM kain cual Babel turut mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Ketua Dekranasda Babel yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
"Ibu Melati ini selalu mendukung produk UMKM Babel, bukan hanya berbicara, namun juga memberikan aksi dengan selalu menggunakan produk lokal Babel dalam kehidupannya sehari-hari. Ini salah satu dukungan besar yang harus menjadi semangat bagi PHRI untuk juga memberikan support bagi pelaku UMKM di Babel," jelas Nina.
Ketua Melati Erzaldi mengatakan bahwa, cual merupakan warisan budaya Babel yang harus jaga kelestariannya. Melalui kerajinan ini kita bisa membuat Babel bisa hebat, dengan mengangkat budaya salah satunya dengan menggunakan produk khas yang menjadi ikon Babel.
Di akhir pertemuan, Melati Erzaldi yang juga sebagai Ketua Dewan Pembina Gekrafs Babel bersama peserta yang hadir bersama-sama melihat produk kerajinan UMKM. Bahkan beberapa pengurus PHRI Babel terlihat antusias dan langsung memesan produk kerajinan ini langsung kepada pengrajin.
Penulis : Lisia Ayu