Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Gerindra Dapil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Melati S.H, memulai reses perdananya di wilayah Pangkalarang, Ketapang, Kec. Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang, Rabu (18/12)/Foto: babelinsight.id
Reses ini difokuskan pada dialog dengan masyarakat, terutama nelayan dan pelaku UMKM setempat, untuk menyerap aspirasi dan mencari solusi atas permasalahan yang ada.
----
Penulis : Tedja Wahana
Editor: Nekagusti
Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Gerindra Dapil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Melati S.H, memulai reses perdananya di wilayah Pangkalarang, Ketapang, Kec. Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang, Rabu (18/12) setelah resmi dilantik pada 1 Oktober lalu. Dalam kunjungannya, Melati dengan rendah hati mengucapkan terima kasih kepada warga Pangkalarang yang telah memberikan kepercayaan dan amanah kepada dirinya.
"Ini adalah reses pertama saya sebagai anggota DPR RI. Terima kasih atas dukungan bapak dan ibu sekalian, yang telah mempercayai saya untuk maju sebagai wakil rakyat dari Bangka Belitung. Amanah ini akan saya perjuangkan sebaik mungkin," ujar Melati dengan penuh semangat.
Salah satu isu utama yang disampaikan adalah kebutuhan peralatan melaut yang dirasakan kurang memadai serta dukungan bagi UMKM yang masih terbatas.
Melati menjelaskan bahwa Komisi XIII DPR RI, tempatnya bertugas, tidak membawahi langsung bidang perikanan atau nelayan. Meski demikian, ia berjanji akan berkoordinasi dengan komisi terkait untuk memperjuangkan kebutuhan nelayan di wilayah tersebut.
Dalam reses itu, Melati serap aspirasi warga Pangkalarang yang sebagian besar adalah nelayan dan usaha UMKM/Foto: babelinsight.id
"Terus terang, Komisi XIII DPR RI tempat saya bertugas memang tidak membawahi langsung bidang perikanan atau nelayan, karena fokus utama kami adalah hukum, HAM, dan lembaga pemasyarakatan.
Namun, sebagai bagian dari Fraksi Gerindra, saya memiliki akses untuk berkomunikasi dengan komisi terkait yang menangani masalah nelayan maupun UMKM. Aspirasi dan kebutuhan Bapak-Ibu akan saya perjuangkan melalui jalur yang tepat.", jelasnya lugas.
Isu Nelayan dan UMKM Jadi Sorotan
Ridwan, seorang nelayan setempat, mengungkapkan harapannya terkait bantuan pemerintah.
"Kami butuh kepastian soal bantuan seperti perahu tradisional dan dukungan untuk UMKM. Selama ini, jarang ada yang mendengar langsung keluhan kami seperti ini. Alhamdullilah baru Ibu Melati yang hadir dan bertatap muka langsung dengan kami", ungkap Ridwan.
Menanggapi hal tersebut, Melati menjelaskan bahwa pemerintah menyediakan bantuan melalui mekanisme kelompok, bukan individu.
"Bantuan dari pemerintah biasanya tidak berupa uang tunai, tapi sesuai kebutuhan nelayan. Kami akan koordinasikan dengan komisi terkait untuk memprioritaskan kebutuhan ini," ujarnya.
Terkait UMKM, Melati menekankan pentingnya legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) agar lebih mudah mendapatkan akses bantuan dan pembiayaan dari pemerintah.
"UMKM harus tertib administrasi agar pemerintah bisa memberikan bantuan secara tepat sasaran. Selain itu, saya juga akan memperjuangkan stimulus tambahan untuk pelaku UMKM di Bangka Belitung," jelasnya.
Melati menyempatkan diri melihat kapal, dermaga dan perlengkapan nelayan, yang menjadi fasilitas utama warga/Foto: babelinsight.id
Pesan penting untuk Nelayan dan UMKM
Melati juga mengingatkan warga untuk berhati-hati terhadap praktik pinjaman ilegal, seperti rentenir yang dapat membebani usaha. Sebagai solusi, ia mendorong pelaku usaha kecil untuk memanfaatkan program pembiayaan mikro dari lembaga resmi seperti Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) merupakan program pembinaan khusus yang dilaksanakan oleh PT PNM, yang khusus ditujukan untuk usaha skala kecil.
"Semoga upaya ini bisa membantu nelayan dan UMKM menjadi lebih mandiri. Saya akan terus membawa aspirasi ini ke pusat agar ada kebijakan yang mendukung Bangka Belitung"
-Melati -
Kunjungan ini menjadi bukti komitmen Melati Erzaldi dalam mendekatkan diri dengan masyarakat, mendengar keluhan mereka, dan memperjuangkan solusi demi kesejahteraan masyarakatnya.