Erzaldi Rosman menjadi khotib salat Jumat di MasjidBaitul 'Izzah Desa Kayu Besi, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka tengah, Jumat (15/11/2024). Foto: babelinsight.id
Kecerdasan menjadi satu syarat mutlak yang wajib dianugerahi setiap individu kala menjadi seorang pemimpin.
Seorang pemimpin sejatinya memiliki kualifikasi yang utuh, sehingga dapat dijadikan sebagai contoh dan teladan bagi orang lain.
Momentum Bulan Jumadil Awal yang saat ini sedang dijalani dalam kalender Islam, pun memberikan pelajaran di dalamnya jika melihat banyaknya peristiwa-peristiwa besar Islam yang terlahir di bulan tersebut, seperti peristiwa perang mu’tah.
"Bulan Jumadil Awal juga memberikan pelajaran bagi umat Islam tentang keberanian, pengorbanan,
kepemimpinan, dan pentingnya diplomasi, serta kecerdasan dalam membangun persatuan umat," ujar Erzaldi saat menjadi khotib salat Jumat, di Masjid Baitul 'Izzah Desa Kayu Besi, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka tengah, Jumat (15/11/2024).
Dengan kecerdasan dalam berdiplomasi, seorang pemimpin dianggap dapat menyatukan masyarakatnya, bersatu mewujudkan satu tujuan mulia, yaitu terciptanya masyarakat sejahtera di bawah naungan payung hidayah, dan rahmat Allah Allah SWT.
Hadapi dengan ikhtiar
Usai melaksanakan salat Jumat, Erzaldi turut meninjau progres pembangunan masjid, dan memberikan berbagai masukan kepada panitia dalam proses pembangunannya. Foto: babelinsight.id
"Bulan Jumadil Awal ini juga menjadi momentum bagi kita semua untuk meningkatkan ikhtiar dalam menghadapi berbagai tantangan, dan kesulitan. Umat muslim dapat memperkuat diri untuk lebih tabah, dan bersabar, hingga pada akhirnya Allah kirimkan orang yang tepat, pemimpin yang Allah takdirkan untuk mengibarkan panji kemenangan," katanya.
Selain itu, sifat kedermawanan, serta rasa syukur sudah sepatutnya dimiliki semua umat. Untuk itu, dalam khotbahnya Erzaldi mengajak, dan mendorong umat Islam selalu mengedepankan nilai, dan kualitas ibadah dalam hubungan hablum minallah, dan mempererat ukhuwwah persatuan di antara sesama manusia dalam hubungan hablum minannas.
Ketua IPHI Babel ini mengungkapkan dalam khotbahnya tentang pentingnya seorang pemimpin dengan kualifikasi yang cerdas, dan mampu berdiplomasi dalam membangun persatuan umat. Foto: babelinsight.id
"Serta, yang terpenting, jangan lupa beramal, gemar berbagi, dan cinta sedekah, agar terbentuk kehidupan yang harmonis, rukun, dan damai dalam konteks kehidupan bermasyarakat yang beragama.
Dengan mengedepankan aspek persatuan, maka sesungguhnya kita semua, khususnya umat Islam,
Tidak akan mudah tercerai-berai," katanya.
"Demikian pula dengan mengedepankan aspek kemanusiaan, maka akan terbangun rasa cinta beramal, berbagi untuk sesama, sehingga kita akan meraih satu tujuan bersama, yaitu membangun masyarakat madani yang agamis, cerdas, dan beradab," pungkasnya.