Erzaldi Rosman menjadi Khotib pada Sholat Jumat di Masjid Muhajirin Pangkalpinang/Foto: babelinsight.id
"Dengan memaknai hikmah dari kisah dua putra Nabi Adam ‘Alaihis Salam, kita dapat disimpulkan bahwa pemberian yang diterima Allah adalah pemberian terbaik, dengan beramal dan sedekah yang betul-betul ikhlas karena Allah Subhanahu wa ta’ala"
-Erzaldi Rosman-
---
Penulis : Tedja Wahana
Editor: Nekagusti
Pada khutbahnya saat menjadi Khotib Sholat Jumat di Masjid Muhajirin, Jl. Balai, Batin Tikal, Kec. Taman Sari, Kota Pangkalpinang, Jumat (1/11), Erzaldi Rosman menyampaikan keutamaan beramal dan bersedekah sebagai kunci meraih surga.
"Dalam rangkaian Ibadah Jum’at yang penuh barokah ini, Saya akan menyampaikan khutbah yang berjudul Beramal dan Sedekah sebagai kunci meraih surga”, terangnya.
Dikatakan Erzaldi, salah satu amalan yang sangat Allah cintai adalah beramal dan bersedekah. Mengapa? Karena sedekah bisa menjadi asbab dan jalan bagi manusia untuk mendapatkan cintanya Allah Subhanahu wa ta'ala. Hal itu didasarkan pada Al-Qur'an di Surat Ali Imron ayat 92.
“Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah maha mengetahui tentangnya.” tegasnya.
Sesungguhnya perintah beramal dan sedekah ini, sudah Allah siratkan sejak zaman Nabi Adam ‘Alaihis Salam, dengan kisah dua putranya yaitu Habil dan Qobil, tentang bagaimana seseorang dalam beramal dan sedekah ini, untu mempersembahkan terbaik yang dimilikinya dengan penuh keikhlasan.
Dalam khutbahnya Erzaldi menyampaikan keutamaan beramal dan sedekah sebagai kunci meraih surga/Foto: babelinsight.id
Terlebih saat ini, memasuki bulan Robi’ul Akhir, bulan yang di dalamnya terdapat sejarah peristiwa penting bagi umat Islam.
"Tersirat makna dari semua peristiwa penting tersebut, tidak lain sesungguhnya Allah ingin umat Islam bersatu, tidak terpecah belah, agar meraih kesejahteraan dan kemenangan" ungkapnya.
Maka, di bulan Robi’ul Akhir ini juga, umat diingatkan untuk memiliki jiwa sosial yang tinggi, dan memperbaiki hubungan antar sesama anggota keluarga, saudara, teman, tetangga dan siapapun orang yang dikenal, yaitu dengan cara beramal dan memperbanyak sedekah.
"Sesungguhnya, inilah makna ukhuwwah Islamiyah dan makna hablumminannas yang sebenarnya" ujarnya.
Hikmah bersedekah
Beramal dan bersedekah tidak mesti menunggu kaya, karena jika menunggu kaya, sesungguhnya manusia akan selalu haus dengan dunia. Beramal dan bersedekah juga tidak mesti menunggu tua, karena jika menunggu tua, sesungguhnya tidak ada jaminan usia yang panjang bagi setiap makhluk Allah.
Erzaldi berbincang dan berdialog dengan pengurus masjid dan warga /Foto: babelinsight.id
Erzaldi juga menyoroti fenomena hari ini, betapa kondisi ekonomi masyarakat semakin hari semakin sulit, sehingga umat diingatkan akan pentingnya sikap hati-hati, terutama bagi mereka yang diberi kelimpahan harta oleh Allah. Kekayaan bukan semata-mata untuk dinikmati, tetapi bisa menjadi ujian atas rasa syukur seseorang. Di akhirat nanti, harta ini akan menjadi sebab beratnya hisab jika tidak dikelola dengan baik.
Bagi yang diuji dengan kekurangan, kesabaran adalah kunci. Allah mungkin sedang mengangkat derajat hamba-Nya yang bersabar dalam kesulitan, yang akan mendatangkan syafaat dan kemudahan di hari perhitungan. Sedekah menjadi jembatan bagi mereka yang memiliki kelebihan untuk membantu yang kekurangan, sekaligus mempererat ikatan sosial yang lebih responsif.
"Di bulan Rabiul Akhir ini, marilah kita meningkatkan amal ibadah melalui beramal dan sedekah. Dengan memperkuat persatuan dan ukhuwah, serta mengedepankan syariat dan kemanusiaan, kita menjaga martabat diri dan bangsa. Semoga dengan semakin gemar beramal, negeri kita menjadi baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur.", pungkasnya.