Erzaldi Rosman berkesempatan menjadi Narasumber kegiatan Semangat Sumpah Pemuda (SSP) Persaudaraan Muda-mudi Vihara Buddhayana Indonesia (PMVBI) Babel/Foto: babelinsight.id
“Generasi muda harus mempersiapkan diri dengan membangun karakter yang kuat dan mampu memprediksi tantangan ke depan, khususnya menghadapi target Indonesia 2045,” ujarnya.
-Erzaldi Rosman-
----
Penulis : Tedja Wahana
Editor: Nekagusti
Percaya pada Tuhan Yang Maha Kuasa, berusaha, dan berdoa adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan. Namun, ada yang lebih dari itu, generasi muda juga perlu membentuk karakter yang kuat untuk menghadapi tantangan masa depan.
Pesan itulah yang disampaikan Erzaldi Rosman dalam kegiatan Semangat Sumpah Pemuda (SSP) yang diselenggarakan Sekretariat Bersama Persaudaraan Muda-Mudi Vihara Buddhayana Indonesia (SEKBER PMVBI) Bangka Belitung di Kenanga, Sungailiat, Minggu (27/10).
Erzaldi membeberkan kunci utama bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan ke depan/Foto: babelinsight.id
Erzaldi mengingatkan generasi muda Buddha yang hadir bahwa tantangan global sudah ada di depan mata. Tantangan ini perlu diantisipasi agar generasi muda tidak “tereliminasi” oleh perubahan.
Salah satu isu besar yang dihadapi saat ini adalah perubahan iklim. Menurut Erzaldi, tanpa disadari, kondisi iklim yang semakin panas membuat kita semakin tergantung pada pendingin ruangan di setiap rumah. Selain itu, teknologi seperti gawai (gadget) yang kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari juga menjadi tantangan tersendiri jika tidak digunakan dengan bijak.
Teknologi yang awalnya diciptakan untuk mendukung produktivitas malah bisa menjadi “musuh” jika disalahgunakan. Erzaldi mencontohkan bagaimana game online yang mulanya hanya untuk hiburan malah bisa berubah menjadi kecanduan judi online, atau TikTok yang tanpa pengawasan orang tua bisa menampilkan konten dewasa bagi semua usia.
“Jika teknologi tidak diimbangi dengan ilmu pengetahuan, maka kita akan tereliminasi,” kata Erzaldi mengingatkan.
Selain teknologi dan perubahan iklim, ada juga isu geopolitik dan keamanan, urbanisasi global, serta perkembangan ekonomi digital yang mempengaruhi pola perdagangan dan pendapatan masyarakat kelas menengah. Hal ini menjadi tantangan besar yang harus diantisipasi dengan baik oleh generasi muda Indonesia.
Jujur, terbuka, iman dan kemampuan melihat peluang menjadi karakter yang harus dimiliki/Foto: babelinsight.id
Oleh karenanya, Erzaldi mengimbau para pelajar untuk memilih jurusan yang relevan dengan tantangan masa depan seperti Teknologi Informasi, Komunikasi, dan Teknologi Keuangan. Menurutnya, profesi di bidang-bidang tersebut akan sangat dibutuhkan untuk menghadapi perkembangan global yang pesat.
Interaksi Transformasi digital
Transformasi digital juga sangat diperlukan. Tidak hanya dalam pola pikir, tetapi dalam budaya kerja dan interaksi. Erzaldi menekankan pentingnya kerja tim atau “supertim” dalam budaya digital.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Pola pikir digital harus dibangun dengan jaringan dan kerjasama untuk membentuk karakter yang diinginkan,” paparnya.
Erzaldi mengakhiri pesannya dengan mengingatkan bahwa karakter yang dibangun harus berlandaskan pada kejujuran, keterbukaan, iman, dan kemampuan melihat peluang.
“Semua itu adalah kunci bagi generasi muda untuk meraih kesuksesan di era yang penuh tantangan ini,” tutupnya.