News


Sabtu, 05 Oktober 2024 15:23 WIB

Erzaldi Rosman

Pendidikan TPA Perlu Transformasi, Demi Eksistensi dan Bekal Agama Sejak Dini

Erzaldi Rosman membuka pelatihan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Pangkalpinang, di Pendopo RD-I, Sabtu (5/10/2024). Foto: babelinsight.id

"Kita harus mempersiapkan Guru TPA agar siap menjadi orang yang lebih andal dari sisi pelajaran ilmu agama. Tidak saja itu, tapi ilmu-ilmu lainnya harus diketahui dalam menghadapi tantangan zaman seperti ini,"

-Erzaldi Rosman-


---
Penulis: Fadjroel
Editor: Nekagusti

Transformasi pendidikan penting dipersiapkan, dan dilaksanakan oleh lembaga pendidikan agama usia dini seperti Taman Pendidikan Al-Qur'an (TK/TPA). Salah satunya demi menjaga eksistensi wadah pendidikan di tengah-tengah perkembangan pendidikan umum saat ini.

Isyarat ini diberikan Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, saat menggelar pelatihan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Pangkalpinang, di Pendopo RD-I, Sabtu (5/10/2024).

"Salah satu tantangannya, kalian harus siap menjadikan TPA untuk menjadi SD Islam Terpadu (SDIT). Artinya, kombinasi ilmu umum dan ilmu agama terjadi. Kalau tidak begitu, akan semakin sulit mendapatkan santri, karena sudah banyak sekolah umum diselenggarakan full day," ujar Erzaldi.

Ketua IPHI Babel ini menegaskan perlunya transformasi pada TPA, peningkatan kualitas guru, dan kurikulum ajar pada lembaga pendidikan agama usia dini ini. Foto: babelinsight.id

Hal ini akan mempengaruhi kesempatan anak-anak untuk menimba ilmu agama lebih dalam menjadi terhambat, karena kekhawatiran tidak ada lagi jam istirahat bagi santri sekembalinya menjalani sekolah umum. Maka, agar TPA tetap eksis, diperlukan persiapan matang, termasuk manajemen pendidik.

Masih banyak ustaz/ustazah, kata Erzaldi yang belum memenuhi standar pengajaran TPA, karena belum mendapatkan sertifikat pelatihan tingkat A maupun tingkat B. Tantangan lain terhadap fakta ini disebutkannya, para ustaz/ustazah harus semangat dalam mengikuti pendidikan guru, sembari BKPRMI membuat aturan. 

"Masalahnya, kalian bukan sebagai guru, makanya harus dapat pengakuan. Kalau tidak mempersiapkan itu, jangan salahkan generasi kita ke depan lemah, manja, malas. Maka harus diatur, kalau tidak diatur jiwa ikhlas kalian hilang. Padahal modal mengajar di TPA keikhlasan, dan takwa kepada Allah SWT," ujarmya.

Kurikulum sesuai zaman

Selain harus adanya transformasi dari TPA ke SDIT, dan upgrade kemampuan guru, juga pentingnya kurikulum pendidikan yang mengikuti perkembangan zaman, tanpa menghilangkan nila-nilai ajaran sesuai kaedah-kaedah keilmuan yang tercantum dalam Al-Qur'an. Misalnya, kata Erzaldi, santri diberikan pelajaran yang menggunakan visualisasi.

Transformasi ini perlu dilakukan untuk menjaga eksistensi, dan bekal ilmu agama bagi generasi muda di masa mendatang. Foto: babelinsight.id

"Kalau kalian tidak merubah cara mengajar, dan bagaimana mempengaruhi, dan membentuk karakter santri/santriwati dengan cara yang lebih advance, masih memakai cara yang jadul, tidak akan bisa, karena tidak akan menarik. Kalau ini sudah berjalan, insyaallah BKPRMI eksis, dan TPA pun tetap eksis, dan tambah maju," pungkasnya.


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur