Erzaldi Rosman menjadi Khatib pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Baitussalam Jebus/Foto: babelinsight.id
"Pelajaran penting dari kisah tersebut adalah bahwa Rasulullah SAW menegakkan keadilan dan menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus bersedia dikoreksi oleh rakyatnya,"
-Erzaldi Rosman-
------
Penulis : Tedja Wahana
Editor: Nekagusti
Erzaldi Rosman mengajak para Jamaah Salat Jumat untuk merenungkan dan meneladani sikap hidup Nabi Muhammad SAW. Ajakan itu disampaikan Erzaldi Rosman ketika menjadi khatib pada pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Baitussalam Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Jumat (4/10).
Tema utama khutbah yang disampaikan Erzaldi adalah "Detik-Detik Akhir Kehidupan Rasulullah SAW." Ia menceritakan kembali momen mengharukan ketika Rasulullah SAW memberikan pidato, menawarkan qishosh (hukuman balasan) kepada sahabatnya Akasyah bin Muhsin, karena tongkat Rasulullah tidak sengaja mengenai dirinya pada waktu pertempuran Badar.
Dalam khutbahnya Erzaldi mengajak para jamaah untuk meneladani sikap hidup Rasulullah SAW/Foto: babelinsight.id
Ini merupakan sebuah peristiwa yang menampilkan keteladanan Nabi, dalam menegakkan keadilan bahkan terhadap dirinya sendiri.
"Pelajaran penting dari kisah tersebut adalah bahwa Rasulullah SAW menegakkan keadilan dan menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus bersedia dikoreksi oleh rakyatnya," ungkap Erzaldi dalam khutbahnya.
Tidak lama kemudian setelah peristiwa itu, Rosulullah SAW., jatuh sakit. Karena cinta yang mendalam kepada umatnya, Nabi SAW bertanya kepada malaikat Jibril bagaimana kondisi umatnya itu. Akhirnya pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun 11 hijriah, bertepatan dengan 8 juni tahun 632 masehi, Nabi Muhammad SAW. Kembali ke hadirat Allah SWT (wafat) dalam usia 63 tahun.
"Dua puluh tiga tahun lamanya, sejak beliau diangkat menjadi Rosul Allah, berjuang tak mengenal lelah dan derita untuk menegakkan agama Allah, yaitu agama Islam" ungkapnya penuh kagum.
Seperti biasa usai pelaksanaan Salat Jumat, Erzaldi memyempatkan diri berbincang dan berdialog dengan para jamaah/Foto: babelinsight.id
Menutup khutbahnya, Erzaldi mengingatkan pentingnya umat Islam untuk terus berpegang pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW, sebagai warisan utama yang ditinggalkan bagi umatnya,
"Aku tinggalkan untuk kamu dua perkara (pusaka), kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang kepada keduanya, yaitu Kitab Allah (Al-Qur’an) dan sunnah Rasul-Nya (hadis Nabi)." jelasnya.
Melalui Khutbah penuh dengan renungan dan pesan moral itu, Erzaldi Rosman yang juga Ketua PW IPHI Babel berharap kepada para jamaah yang hadir, agar dapat memperkuat iman dan ketaqwaan, serta menginspirasi mereka untuk menerapkan nilai-nilai keteladanan Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.
