"Dan ini hendaknya kita tanamkan di jiwa anak-anak kita. Jangan sampai kita melupakan safa'at Nabi"
-Erzaldi Rosman-
________
Penulis: Friz
Editor: Putra Mahendra
Saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Baitul Hasanah, Kelurahan Air Mawar Pangkalpinang, Erzaldi Rosman bersyukur di Negeri Serumpun Sebalai ini, perayaannya yang khidmat selalu dilaksanakan dengan sangat luar biasa.
"Syukurlah, Maulid memang harus kita syiarkan dan kita harus menyadari kehadiran Nabi Muhammad SAW adalah untuk merubah umat di dunia ini, dari zaman jahiliah," ungkapnya dalam sambutannya, Selasa (17/09/2024).
Hadir bersama sang istri, Melati Erzaldi tentu menjadi apresiasi tinggi kepada warga, sebab menurutnya bahkan di Mekah, Maulid terasa biasa-biasa saja karena setiap waktu banyak orang ke makam Rosulullah, menyampaikan doa untuk Rosulullah.
"Mereka berlomba-lomba ingin mendapatkan safa'at dari Nabi Muhammad SAW,"
Erzaldi Rosman
Demikian pula yang dilakukan oleh warga di Bangka Belitung, di sini Maulid diselenggarakan di mana-mana selama 40 hari. Erzaldi dan istripun mendapat undangan Maulid ini setidaknya 10 lokasi di Pulau Bangka.
"Dalam peringatan Nabi Muhammad SAW ini, kita sebagai orang tua harus menyampaikan kepada anak-anak kita makna dari peringatannya, bukan hanya datang dan berkumpul dalam rangka Maulid, yang biasanya di Babel diisi dengan nganggung," jelasnya bahwa hendaknya ditanamkan di jiwa anak-anak, jangan sampai kita melupakan safa'at Nabi.
Maka orang tua, lanjutnya, harus menyampaikan makna dari Maulid ini. Mengapa salawat kepada Nabi SAW ini harus terus dilakukan, intinya ketika bershalawat maka akan mendapat safa'atnya.
"Safa'atnya adalah sesuatu yang tidak diduga-duga yang diberikan Allah kepada kita nantinya di yaumul akhir atau disaat kita di penghujung sakaratul maut," ungkapnya menekankan.
Maka dirinya berharap yang seperti ini, jangan sampai tidak disampaikan kepada anak-anak karena bisa saja anak-anak hanya suka menghadiri peringatan Maulid ini atas budaya nganggungnya saja.
"Mudah-mudahan hari baik ini, kita mendapat makna yang lebih luas lagi tentang Maulid ini," tutupnya.
Mobil Ini Untuk Melayani Umat
Pada kesempatan itu, bersama para sahabatnya Erzaldi menyampaikan atau mewakafkan sebuah mobil ambulance, yang secara simbolis diserahkan kepada Ketua Majelis di Masjid Baitul Hasanah.
Dirinya berharap, mobil ini dapat digunakan untuk hal-hal yang baik, bukan hanya serta-merta untuk mengantar orang sakit atau mengantar jenazah, tetapi juga digunakan untuk melayani umat.
Pesannya, kendaraan seperti ini sebaiknya tidak berganti pemegang (supir), bisa diberikan tanggungjawabnya kepada satu orang agar dapat dijaga untuk kepentingan bersama.
"Yang jadi supir juga harus ikhlas, jangan sampai banyak halangan karena ini untuk umat. Semoga barokah dan dapat dimanfaatkan dengan baik," tuturnya.
"Ini kami terima, semoga menjadi amal yang panjang bagi bapak dan ibu serta semua yang ikut bersedekah," ungkap Ketua Majelis Masjid Baitul Hasanah saat menerima surat-surat kendaraan dan kunci mobil.