Erzaldi Rosman dipercayai sebagai khotib salat Jumat di Masjid Al Hafidz, Desa Kace Timur, Kabupaten Bangka, Jumat (31/5/2024). Foto: babelinsight.id

Pada bulan Zulhijah terdapat dua peristiwa penting yang selalu mendatangkan hikmah dalam hidup manusia. Pertama, ibadah haji, dan kedua ibadah kurban.

-----
Penulis: Fadjroel
Editor: Nekagusti

Tidak lama lagi umat Islam di dunia akan menyambut bulan Zulhijah, salah satu bulan penuh rahmat. 

Kedua peristiwa dalam bulan ini dapat dijadikan hikmah kehidupan oleh umat muslim. Hal ini disebutkan Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman, saat menjadi khotib salat Jumat di Masjid Al Hafidz, Desa Kace Timur, Kabupaten Bangka, Jumat (31/5/2024).

"Hikmah pertama adalah belajar untuk ikhlas. Kurban yang dituntut adalah keikhlasan dan ketakwaan, karena hakekat itulah yang dapat menggapai rida Allah. Keikhlasan adalah yang paling utama," ujarnya.

Dalam khotbahnya, Ketua IPHI Babel ini menyebutkan umat Islam akan menyambut salah satu bulan penuh rahmat dan berkat dari Allah SWT, yakni bulan Zulhijah. Foto: babelinsight.id

Hikmah kedua dari berkurban disebutkan Erzaldi dalam khotbahnya berjudul "Berkurban, Cermin Insan Bertakwa", yakni belajar untuk mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW. Berkurban, katanya, bukanlah semata mengeluarkan harta, dan menyembelih hewan kurban, tetapi terdapat aturan dan ketentuan yang harus terpenuhi.

"Hikmah ketiga dari ibadah kurban adalah belajar untuk sedekah harta. Berkurban bukan perkara tentang banyaknya harta yang kita miliki, melainkan tentang panggilan hati untuk bersyukur kepada Allah SWT," ungkap Erzaldi.

Dalam bulan ini, umat manusia dihadirkan dalam dua peristiwa besar, yaitu ibadah haji, dan ibadah kurban yang menurutnya menguji keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Foto: babelinsight.id

Hikmah keempat yakni belajar untuk meninggalkan larangan walau sementara waktu. Terakhir, atau hikmah kelima dari ibadah kurban yang dapat dimaknai oleh umat islam menurut Gubernur Babel periode 2017-2022 ini belajar untuk rajin berzikir. 

"Begitulah bahwa berkurban merupakan perbuatan mulia yang mencerminkan kualitas takwa manusia. Namun, hakekat berkurban dalam era milenial ini hendaknya harus semakin dipahami agar tidak terjerumus dalam perbuatan ujub, sombong, dan riya, karena kekurangpahaman ilmu agama yang kita miliki," sebutnya.

"Berkurban diharapkan dapat meningkatkan rasa solidaritas, kebersamaan, dan saling berbagi di tengah sulitnya kehidupan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan rasa persatuan dan persaudaraan, agar Islam semakin bersatu dan tidak mudah untuk dipecahbelahkan," pungkasnya.