Bangka Belitung (Babel) telah merasakan dampak dari kekuatan UMKM bagi stabilitas perekonomian Negeri Serumpun Sebalai.
-----
Penulis: Fadjroel
Editor: Nekagusti
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari besarnya peran usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Melalui sub sektor yang menjamur seperti kuliner, kriya, fesyen, musik, dan lainnya, disebutkan Melati, SH, UMKM Babel telah membuktikan diri. Hal nyata yang terlihat kala dunia diguncang Covid-19. Saat itu, bahkan UMKM sebagai penopang terbesar naiknya ekonomi Babel.
Tantangan Covid-19 sudah dilalui, sekarang menurut Melati ada tantangan lain yang harus dihadapi UMKM, yakni persaingan pasar yang mengharuskan para pelaku untuk adu kreatif di tengah-tengah berkembangnya dunia industri.
Lantas, apa yang harus dilakukan?
Hilirisasi adalah salah satu jalan keluar, di mana para pelaku UMKM tidak hanya bergantung pada penjualan bahan baku, tetapi dituntut untuk dapat memaksimalkan potensi yang ada. Seperti halnya lada (Sahang). Dengan harga yang naik-turun berdasarkan harga pasar dunia, pelaku UMKM diharapkan dapat mengelola lada menjadi produk siap pakai bagi konsumen.
Melati menyebutkan jika UMKM mempunyai peran besar terhadap stabilitas perekonomian, bahkan peningkatan, yang sudah dirasakan Bangka Belitung pada masa Covid-19. Foto: babelinsight.id
"Saya setuju dengan hilirisasi, karena ketika kita berbicara hilirisasi, Bangka Belitung itu bukan hanya timah. Ingat, kita punya lada. Lada kita itu keren banget, lada kita terbaik di dunia," kata Melati saat menjadi pembicara pada talkshow UMKM & Ekonomi Kreatif, Sabtu (3/2/2024).
"Kita bicara hilirisasi, bagaimana cara kita mengelola dari awal sampai ujung. Jadi, kalau kita punya lada, jangan hanya saat panen kemudian dijual, tetapi kita bikin turunannya. Kenapa hilirisasi penting? Karena akan menambah jumlah lapangan pekerjaan, dan menambah nilai produk yang kita jual,"
-Melati Erzaldi-
Bagaimana peran Melati untuk UMKM Babel?
Pertanyaan tersebut hadir dari para pengusaha yang tergabung dalam Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), yang hadir pada malam itu.
Sebagai Ketua Dewan Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekrafs) Babel, sudah menjadi tanggung jawab dirinya mengembangkan dunia ekraf. Kerja sama dengan berbagai lembaga, organisasi, dan kelompok usaha telah dilakukannya untuk membina, merangkul, dan melakukan pendampingan. Bahkan, saat itu para pelaku UMKM mendapatkan sertifikat halal gratis, berkat kerja sama yang dijalin bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel.
Saat ini, tantangan UMKM ialah dengan memaksimalkan potensi yang ada dengan produk hilirisasi, yang mempunyai nilai jual lebih baik, dan pangsa pasar yang lebih menjanjikan. Foto: babelinsight.id
"Alhamdulillah, 5 tahun Pak Erzaldi menjadi Gubernur, di situ saya mempunyai peran, saya di-support, Khususnya ada sertifikasi halal di bidang kuliner, sehingga produk kita banyak diterima di masyarakat luas, karena sertifikasi ini penting. Jadi, teman-teman UMKM pada saat itu mempunyai keleluasaan mendapatkan sertifikasi halal," katanya.
Peran ini tidak ingin ia hentikan. Besarnya harapan pelaku UMKM ini, ingin ia suarakan di tingkat yang lebih tinggi, yakni di DPR RI. Ini pula, menurut Melati, menjadi alasan dirinya maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 dari dapil Bangka Belitung, melalui Partai Gerindra, nomor urut 1.
"Ketika saya mendapat mandat sebagai legislator DPR RI, saya tetap akan memastikan apa yang ingin saya lakukan terhadap teman-teman UMKM. Kita ingin UMKM terus maju dan semakin kreatif, sehingga akan menghadirkan efek domino, dan berkelanjutan," pungkasnya.