Doddy Primanda Kadarisman (Director of Strategic Partnership Global Katalyst e. V.) saat memaparkan Program Ausbildung, Rabu (13/12/2023). Foto: babelinsight.id
Niat baik Global Katalys e.V dan kawan-kawan, dikatakan Erzaldi Rosman juga tentunya akan direspon baik oleh pihak SMK Negeri 2 Pangkalpinang.
____
Penulis: Friz
Editor: Putra Mahendra
Masih ingat Program Ausbildung dari Global Katalys e.V bersama Pemerintah Jerman di area Black Forest-Jerman, sebuah sistim pendidikan vokasi di Jerman dengan menerapkan konsep On The Job Training di mana pesertanya dapat kuliah dan bekerja?
Ya. Program yang melibatkan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) periode 2017-2022, Erzaldi Rosman telah menginjak babak baru. Di mana, Erzaldi mendatangi sekolah-sekolah di Babel untuk memperkenalkan program tersebut. Seperti yang ia laksanakan di SMKN 2 Pangkalpinang, Rabu (13/12/2023).
"Kemarin kami sudah ke Jerman, bersama Pak Doddy dan kawan-kawan. Di sana bertemu pemerintah Jerman, setingkat provinsi yaitu Black Forest, kami berkunjung ke sekolah dan melihat industrinya serta lingkungan di sana, termasuk shalat masjidnya," cerita Erzaldi Rosman kepada kepala sekolah dan guru-guru SMK Negeri 2 Pangkalpinang.
Niat baik Global Katalys e.V dan kawan-kawan, dikatakan Erzaldi Rosman juga tentunya akan direspon baik oleh pihak SMK Negeri 2 Pangkalpinang, karena mereka ingin sekolah tersebut menjadi sekolah panutan yang bisa menjadi contoh untuk sekolah-sekolah lain.
Erzaldi Rosman jelaskan kunjungannya ke Black Forest Jerman kepada Kepala SMK N 1 Pangkalpinang dan guru-guru, Rabu (13/12/2023). Foto: babelinsight.id
"Hari ini kita diskusikan program ini bersama, mendapat dukungan dari berbagai pihak terutama guru-guru dan pihak sekolah. Kesuksesan program ini tidak semata-mata dari tim Pak Doddy dan kawan-kawan tetapi juga pelaksanaannya pada guru-guru dan siswa-siswa,"
Erzaldi Rosman
Ini merupakan peluang menurutnya. Karena pemikirannya seperti Sekolah Taruna, yang mana niat baik ini harus didukung bersama.
"Pak Doddy juga ingin mendorong sekolah ini menjadi boarding school, ini memang cita-cita kita sejak dulu. Tantangannya adalah gedung, kita juga menghawatirkan biaya, tetapi berprogres kita akan bisa," ungkap Erzaldi, jebolan Executive Education Training Harvard University John F. Kennedy School of Government (USA) itu.
Erzaldi Rosman bersama tim dari Global Katalyst e. V. saat berkunjung ke SMK N 1 Pangkalpinang, Rabu (13/12/2023). Foto: babelinsight.id
Dalam pertemuan tersebut dijelaskan oleh Doddy Primanda Kadarisman (Director of Strategic Partnership Global Katalyst e. V.) program Ausbildung merupakan kesempatan pendidikan selama 3-4 tahun, di mana pendidikan advokasi terdiri dari 30 persen teori di kampus secara gratis. Dan 70 persen praktik di industri dan mendapatkan bayaran dengan kisaran Rp 18-30 juta perbulan.
"Ada juga yang 1-2 tahun, tetapi kami tidak mau, karena Jerman memakai sistem Ausbildung. Semua bersertifikasi. Jangan sampai, kita seolah hanya mengirim pekerja kasar, tetapi kita mengambil posisi intelektualnya tinggi yang ditempuh 3-4 tahun," jelasnya.
Jerman merupakan salah satu indeks pendidikan yang tinggi terbaik di dunia. Kehidupannya sangat tertata, rapi, sehingga membutuhkan siswa-siswi yang karakternya baik untuk bisa hidup dan menikmati pendidikan terbaik di sana, maka siswa-siswi harus disiapkan.
Dari tahun ke tahun, dijelaskan dalam paparannya, lebih dari 3000 mahasiswa Indonesia didorong untuk go internasional. Dengan tingkat tantangan tentang karakter yang malah menurun dan anjlok pada saat terjadi Covid.
"Jika saya dipercaya untuk membantu sekolah ini, PR besar saya dan ini PR besar kita adalah masalah karakter ini," tegasnya.
Karena, ujung dari program Ausbildung ini adalah keinginin untuk SDM Indonesia mendapat pendidikan lanjut, bukan sebagai TKI, tetapi dididik cara berfikirnya, lalu setelahnya mendapatkan pekerjaan yang layak.
"Berdasarkan data situasi Jerman, pada saat ini hingga tahun 2030 mereka membutuhkan sekitar 10 juta tenaga kerja profesional. Tetapi tidak bisa disupply dari luar negeri Jerman karena piramida mereka terbalik," jelasnya.
"Dimulainya dari bukan infrastruktur karena infrastrukturnya di sini sudah sangat baik. Memang, akan lebih bagus jika berasrama. Mengapa harus berasrama, karena karakter siswa saat ini terjadi kesenjangan karakter, yang perlu kita angkat sebelum ke level yang lebih tinggi," tambahnya.
Karena jika tidak, lanjutnya, sepulang dari sekolah, karakter rumah akan kembali lagi. Lebih penting siswa-siswi mendapat 10 persen kurikulum akademik, 90 persen effortnya adalah pembangunan karakter.
"Bapak Erzaldi sudah menyaksikan sendiri saat ke Black Forest Jerman. Program ini, sambil menunggu keputusan dinas pendidikan, kita sudah bisa mulai secara paralel proses menaikkan sekolah ini menjadi sekolah unggulan provinsi," ungkapnya optimis.
"Dari kami, judulnya memang membangun sekolah unggulan provinsi, tetapi effort yang kami berikan adalah untuk membangun SMKN 2 Pangkalpinang ini menjadi salah satu sekolah terbaik di Indonesia. Upaya kita harus habis-habisan," tutupnya.