News


Jum'at, 08 Desember 2023 07:21 WIB

Nasional

Menperin Agus Gumiwang: Hilirisasi Produk Titanium Babel Mutlak Dilakukan

Menteri Perindustrian (Menperin) RI Agus Gumiwang saat meresmikan Smelter Titanium PT. Berkat Sahabat Jaya/Foto: babelinsight.id

Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyoroti urgensi pengembangan hilirisasi produk titanium di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Dalam acara peresmian smelter titanium di Desa Batu Rusa, Bangka, Kamis (7/11/23) itu, Menperin Agus Gumiwang menyampaikan bahwa selama ini mineral ikutan timah diekspor mentah, mengakibatkan nilai tambah yang tinggi dinikmati oleh negara lain. 

Dengan peresmian smelter tersebut, yang merupakan yang pertama di Indonesia untuk titanium, dirinya menyatakan kebanggaannya dan menekankan potensi hilirisasi mineral turunan timah, terutama produk titanium, sebagai langkah penting dalam memajukan daerah dan negara.

"Produk titanium yang merupakan mineral turunan timah, ini bisa dihilirisasi dan menjadi potensi unggulan Bangka Belitung" terangnya.

Menperin Agus Gumiwang menyatakan bahwa industri manufaktur/pengolahan sebagai tulang punggung ekonomi nasional/Foto: babelinsight.id

Menurut Agus, perusahaan tersebut, PT Berkat Sahabat Jaya, tidak hanya meresmikan smelter tetapi juga menjadi bagian dari kebangkitan Indonesia untuk mendorong hilirisasi mineral, yang selama ini hanya diekspor tanpa melalui hilirisasi.

"Hal ini juga merupakan kebangkitan Indonesia, di mana perusahaan ini diinisiasi oleh seorang anak muda, yang memberikan nilai tambah pada produk kita" ungkapnya.

Ia menyebut perusahaan ini akan terus mengembangkan hilirisasi produk titanium di masa mendatang. 

Di tengah melambatnya perekonomian global, dan tantangan yang dihadapi, seperti perubahan iklim dan menurunnya komoditas ekspor unggulan, sektor industri manufaktur atau industri pengolahan pada triwulan ketiga tahun 2023 bisa tumbuh dan pertumbuhannya naik lebih besar dari quarter kedua, yaitu 5,02 persen (yoy). 

"Artinya pertumbuhan industri pengolahan ini lebih besar dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,94" jelasnya.

Kontribusi industri manufaktur terhadap Produk domestik bruto (PDB) juga tetap tertinggi, sesuai dengan hasil survey BPS yaitu 16,80 persen dan lebih tinggi dari sektor lain.

Menperin Agus Gumiwang menyatakan bahwa industri manufaktur/pengolahan sebagai tulang punggung ekonomi nasional/Foto: babelinsight.id

Hal itu menampik dan menjawab adanya pandangan beberapa waktu belakangan bahwa akan terjadi disindustrialisasi di Indonesia.

Menperin juga menyebutkan Industri Maunfaktur yang menjadi penggerak ekonomi naaional itu ditopang oleh subsektor industri logam, yang berkontribusi sebesar 10,84 persen. Dari industri ini, peringkatan permintaan ekspornya juga cukup baik. 

Penulis : Tedja Wahana


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur