Ketua Dewan Pembina Gekraf Babel Melati Erzaldi saat memberikan pembekalan kepada Siswa-siswi SMK Negeri 1 Muntok/Foto: babelinsight.id
Wirausaha, Fondasi Pemuda Sebagai Aset Bangsa
Melati mengapresiasi kegiatan Gelar Kreasi Siswa SMK Negeri 1 Muntok ini yang mendorong siswa-siswi untuk berani dan menunjukkan hasil karyanya.
___
Penulis: Tedja Wahana
Editor: Putra Mahendra
Ketua Dewan Pembina Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Kepulauan Bangka Belitung, Melati Erzaldi mendorong pemuda-pemudi Bangka Belitung untuk mempunyai jiwa wirausaha/entrepreneurship, sebagai bekal dan pondasi mempersiapkan tantangan ke depan, khususnya dalam menggapai Indonesia Emas 2045.
Karena menurut Melati, cita-cita menyongsong generasi Indonesia emas di tahun 2045 bisa tercapai, jika bangsa ini mampu memanfaatkan bonus demografi yang ditandai dengan besarnya penduduk usia produktif dibandingkan dengan penduduk non produktif.
Sehubungan dengan itu, dalam mengoptimalkan bonus demografi tersebut, penting bagi Indonesia untuk memberdayakan usia produktif dengan keterampilan wirausaha. Membekali generasi muda dengan keterampilan wirausaha tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan daya saing di pasar global. Itu ia ungkapkan saat memberikan pengarahan kepada siswa-siswi SMK Negeri 1 Muntok Kabupaten Bangka Barat, pada kegiatan Gelar Kreasi Siswa, Senin (27/11/23).
Melati Erzaldi memberikan apresiasi kepada Siswa SMK Negeri 1 Muntok yang berani menunjukkan hasil karya kreatifnya/Foto: babelinsight.id
"Saya mendorong kalian semua agar berinovasi dan kreatif, untuk menjadi entrepreneur-entreprenuer, setelah nanti kalian Lulus dari sekolah ini,"
Melati Erzaldi
Oleh karenanya, Melati mengapresiasi kegiatan Gelar Kreasi Siswa SMK Negeri 1 Muntok ini yang mendorong siswa-siswi untuk berani dan menunjukkan hasil karyanya.
Sebab, dalam era persaingan global yang semakin ketat, tantangan bukan hanya datang dari sejawat lokal saja, tetapi juga dari negara-negara lain di seluruh dunia.
"Hari ini, kita diingatkan bahwa persaingan bukanlah sekadar di tingkat daerah maupun nasional, melainkan di panggung global atau internasional," jelasnya.
Melati Erzaldi mendorong para siswa untuk mempunyai jiwa wirausaha/entrepreneurship sebagai bekal menghadapi tantangan ke depan/Foto: babelinsight.id
Terlebih dari buku referensi yang pernah dibacanya, bahwa pada tahun 2030 memberikan gambaran yang mengejutkan tentang ratusan penggantian manusia oleh robot, sehingga pendidikan vokasi dan peluang bisnis muncul sebagai solusi.
Menantang diri untuk menjadi SDM yang tidak biasa-biasa saja adalah langkah krusial.
Melati menuturkan hal demikian untuk mengingatkan dan mempersiapkan diri, terutama bagi generasi muda, agar dapat bersaing secara kompetitif dalam segi mental dan keterampilan sumber daya manusia (SDM).
Banyak peluang dan risiko di masa depan, dan seeorang ditantang untuk menjadi individu yang dapat diandalkan.
Keberhasilan di masa depan tidak hanya bergantung pada kemampuan di satu bidang, tetapi pada kemampuan untuk beradaptasi, belajar, dan berkembang secara berkelanjutan.
"Industri saat ini lebih memperhatikan kompetensi individu. Oleh karena itu, mempersiapkan diri dengan keterampilan yang relevan dan berfokus pada pengembangan SDM yang unggul menjadi kunci kesuksesan kita ke depan," pesannya.
Mempersiapkan hal itu, Melati Erzaldi juga menantang Siswa SMK Negeri 1 Muntok yang berminat untuk melanjutkan pendidikan ke Jerman setelah lulus sekolah nanti. Perhatian Melati Erzaldi dan Suami Erzaldi Rosman melalui Program Pendidikan Vokasi dengan sistem pendidikan dan magang di industri terintergrasi ini, akan menjadi peluang untuk meningkatkan kompetensi.
"Mari terus berkembang, belajar, dan menantang diri kita sendiri agar menjadi generasi yang kompeten dan mampu menghadapi dinamika global yang tak terelakkan," pungkasnya.
