Erzaldi Rosman saat menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa SMA Negeri 2 Sungaiselan/Foto: babelinsight.id
Menjadi seorang pemimpin, sebuah perjalanan yang membutuhkan ketekunan dan berbagai proses pembentukan. Jiwa kepemimpinan bukanlah suatu anugerah yang otomatis dimiliki, melainkan sebuah karakter yang tumbuh melalui pengalaman dan pembelajaran.
----
Penulis : Tedja Wahana
Editor : Nekagusti
Rahasia kunci sukses kepemimpinan itulah yang dibeberkan oleh Erzaldi Rosman, saat menjadi Keynote Speaker dalam Pelatihan Kepemimpinan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Sungaiselan, Desa Keretak, Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (16/11/23).
Menurut Erzaldi, seorang pemimpin bukan hanya sekadar sosok yang ada di tengah-tengah suatu kelompok. Lebih dari itu, pemimpin adalah figur yang memiliki kemampuan untuk merubah orang lain, membimbing mereka untuk mengikuti arah dan kebijakan yang disampaikan.
Kemampuan ini juga tidak hanya terbatas pada memberikan perintah, tetapi lebih pada daya dorong dan inspirasi yang dapat mengubah dinamika kelompok menjadi lebih baik.
Dalam paparannya, Erzaldi menekankan bahwa jiwa kepemimpinan tumbuh melalui berbagai proses/Foto: babelinsight.id
"Pemimpin sejati bukan hanya memberi arahan, tetapi juga menciptakan atmosfer yang memotivasi anggota kelompok untuk tumbuh dan berkembang bersama" tegasnya.
Sedangkan jiwa kepemimpinan adalah suatu seni, bagaimana seseorang mengolah seni dalam memimpin suatu kelompok itu.
"Sebagai seniman, seorang pemimpin harus memahami cara mengarahkan, memotivasi, dan memengaruhi orang lain dengan kelembutan dan kebijaksanaan"
-Erzaldi Rosman-
Dengan begitu, jiwa kepemimpinan menjadi sebuah karya seni yang memukau, membentuk tak hanya hasil kerja, tetapi juga karakter dan perkembangan pribadi anggota kelompoknya.
Foto bersama seluruh siswa peserta LDKS SMA Negeri 2 Sungaiselan/Foto: babelinsight.id
Erzaldi pun merefleksikan perjalanan hidupnya hingga menjadi Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Periode 2017-2022, mampu memimpin masyarakat Bumi Serumpun Sebalai, yang dapat dijadikan kisah inspiratif maupun motivasi para peserta Pelatihan Kepemimpinan di SMA Negeri 2 Sungaiselan, Keretak ini.
Erzaldi menceritakan bagaimana dirinya pernah mengalami kegagalan sebanyak empat kali sebelum mencapai kesuksesan. Dalam prosesnya, doa dan dukungan dari Allah SWT menjadi landasan utama. Dirinya menekankan pentingnya meminta petunjuk dan dukungan dalam doa, serta menunjukkan bahwa setiap kegagalan membawa hikmah yang berarti.
"Janganlah pernah kalian memarahi Allah SWT atas kegagalan kita atau karena apa yang kita mau itu tidak terpenuhi. Karena Allah-lah yang tahu yang terbaik untuk kita. Karena sesuatu yang menurut kita baik belum tentu untuk kita, tetapi yang terbaik kata Allah SWT adalah yang terbaik untuk kita. Di sinilah orang selalu menyatakan hikmah atas perjalanan kita itu.", jelasnya.
Kisah tersebut memberikan inspirasi tentang bagaimana proses pembangunan diri dan keyakinan pada dukungan Illahi. Pentingnya memahami bahwa kehidupan tidak selalu datang dengan mudah.
Kegagalan tersebut justru menjadi pemicu bagi Erzaldi Rosman untuk membangkitkan semangatnya yang memang sejak dari kecil memulai proses kepemimpinan. Bahkan di usia 21 tahun, selain menempuh pendidikan dirinya sudah mempunyai penghasilan sendiri. Semangatnya dalam mencari relasi dan terus belajar menunjukkan dedikasi yang luar biasa.
Dari kisah inspiratif itu Erzaldi ingin menyampaikan pemahaman bahwa kepemimpinan bukanlah atribut bawaan, melainkan hasil dari proses belajar dan pengalaman yang terus berkembang.
Seorang pemimpin tidak hanya mengandalkan pengetahuan teoritis, tetapi juga memanfaatkan setiap kegagalan maupun keberhasilan sebagai peluang untuk belajar. Proses belajar ini melibatkan refleksi atas tindakan, menerima umpan balik, dan terus mengasah keterampilan kepemimpinan.
"Nah tinggal bagaimana kita menguji atau belajar memimpin? Adalah mulai praktek memimpin baik di sekolah maupun sekitar tempat tinggal kita, dipandu dengan memabaca buku pengetahuan, maupun informasi dari berbagai sumber" ungkapnya.
Dengan demikan, melalui berbagai pengalaman, baik yang sukses maupun yang menantang, seorang pemimpin mampu membangun fondasi kepemimpinan yang kokoh dan adaptif terhadap perubahan. Semua itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi melalui perjuangan, keyakinan, dan upaya yang sungguh-sungguh.