Erzaldi Rosman menyebutkan jika saat ini tidak ada alasan lagi bagi pemerintah pusat menjadikan Bangka Belitung sebagai satu daerah pengembangan industri di Indonesia. Foto: babelinsight.id
Sepuluh tahun lalu, mungkin Bangka Belitung (Babel) belum siap menjadikan dirinya sebagai salah satu daerah pengembangan industri di Indonesia, khususnya di sektor pertambangan. Tetapi, sekarang beda cerita.
----
Penulis: Fadjroel
Editor: Nekagusti
Disebutkan Erzaldi Rosman ketika menjadi narasumber pada Rapat Kordinasi Pengembangan Ekosistem Industri Pengolahan Mineral non Logam di Provinsi Bangka Belitung, di Hotel Novotel, Pangkalan Baru, Kamis (2/11/2023), sarana penunjang industrialisasi di Negeri Serumpun Sebalai telah terpenuhi.
"Pusat hanya berpikir tidak hanya untuk mengembangkan industrialisasinya, pusat hanya selalu berpikir 'udah, kembangkan saja di Jawa, karena infrastrukturnya lebih siap'. Dulu memang, tapi sekarang tidak ada lagi alasan, mungkin 10 tahun lalu listrik tidak ada, tetapi sekarang ada kabel laut. Tinggal efisiensinya," katanya.
Dalam forum Rapat Kordinasi Pengembangan Ekosistem Industri Pengolahan Mineral non Logam di Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi meyakinkan bahwa Babel sudah siap dengan infrastrukturnya untuk menjadi daerah industri. Foto: babelinsight.id
Selain sumber kelistrikan yang sudah mumpuni, Babel juga telah memiliki kawasan industri terpadu. Untuk itu, harus ditetapkan rencana ke depan. Jika Babel menjadi pusat insustrialisasi, khususnya beberapa mineral, satu hal tersisa menurut Erzaldi yang harus terpenuhi, yakni ketersediaan gas untuk industri.
"Tidak serta merta mengirim gas untuk industri secara langsung, tetapi harus ada pembangkit listrik tenaga gas, kalau memang mau berdaya saing. Alur laut dekat dengan Riau untuk ketersediaan minyak. Pelabuhan pun sudah siap beroperasi. Jadi, tidak ada alasan tidak membangun daerah industri di Babel. Listrik sudah, kawasan industri ada,"
- Erzaldi-
Potensi hilirisasi industri di Babel sangat besar. Hal ini juga disadari Erzaldi ketika menjabat Gubernur Babel periode 2017-2022. Bahkan, ia secara tegas telah menyetop aktivitas ekspor pengiriman timah sebagai bahan mentah. Karena, potensi yang ada akan semakin maksimal hasilnya jika mineral tersebut dikelola sendiri sebagai bahan jadi.
Dengan adanya pengembangan hilirisasi industri di Babel, akan meningkatkan perekonomian daerah, serta pemerataan kesejahteraan masyarakat. Sebab, mineral terkelola dengan baik, dan terbukanya lapangan kerja. Foto: babelinsight.id
"Tahun pertama menjabat, saya sudah menyetop pengiriman mineral ikutan, karena saya tahu di disitu ada mineral lain. Saya melaporkan ke Menko Marves, karena di dalamnya ada mineral kritis, thorium, titanium, dan sebagainya. Nah, kalau kita biarkan terus, barang ini akan keluar terus secara ilegal," kata Erzaldi.
"Kalau pun kita ekspor ke luar, saya pastikan tidak dilakukan hilirisasi oleh mereka. Maka, lebih baik kita kelola dengan produk hilirisasinya, karena bagi saya konsep hilirisasi adalah pemerataan ekonomi. Ini yang belum tersentuh bagi Bangka Belitung, pemerataan ekonominya. Ini yang selalu ter-skip oleh pemerintah pusat," katanya menambahkan.