Gubernur Babel periode 2017-2022 Erzaldi Rosman menjadi pembicara dalam forum Rapat Kordinasi Pengembangan Ekosistem Industri Pengolahan Mineral non Logam di Provinsi Bangka Belitung, di Hotel Novotel, Pangkalan Baru, Kamis (2/11/2023). Foto: babelinsight.id
Babel untuk dapat memaksimalkan perancangan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), sehingga Babel jadi perhatian dan dilirik pemerintah pusat sebagai fokus, atau lokus pengembangan industri.
-----
Penulis: Fadjroel
Editor: Nekagusti
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) periode 2017-2022 Erzaldi Rosman, berbicara tentang negara maju saat menjadi narasumber dalam forum diskusi Rapat Kordinasi Pengembangan Ekosistem Industri Pengolahan Mineral non Logam di Provinsi Bangka Belitung, di Hotel Novotel, Pangkalan Baru, Kamis (2/11/2023).
Babel berpotensi besar untuk berkontribusi melepas Indonesia dari status negara berkembang. Tentunya, jalan tersebut terbuka dari sektor industri. Sebagai daerah penghasil timah terbesar di Indonesia, bahkan dunia, mineral yang terkandung di tanah Serumpun Sebalai adalah penyumbang kran perekonomian bangsa.
Di hadapan peserta forum, Erzaldi menyebutkan jika percepatan hilirisasi industri menjadi kunci Indonesia lepas dari status negara berkembang, untuk menjadi negara maju. Foto: babelinsight.id
"Hilirisasi ini adalah kunci negeri ingin lepas dari negara berkembang. Kalau kita mau lepas, perlu ada lompatan-lompatan yang besar, dan lompatan tersebut adalah tidak bisa tidak, pilihannya adalah percepatan industrialisasi, khususnya mengelola mineral kita, baik logam maupun non logam,"
-Erzaldi-
Tetapi, Erzaldi kembali menegaskan hal itu akan terwujud jika hilirisasi dijalankan dan tidak hanya mengandalkan bahan mentah. Adanya program hilirisasi yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), menurut Erzaldi merupakan langkah tepat, khususnya dalam optimalisasi potensi mineral timah dan ikutannya.
"Kita bicara bagaimana percepatan industrialisasi mineral non logam. Sebetulnya Babel ini dilihat dari potensi mineralnya sangat kaya, bahkan sejak lama sudah punya potensi ini, tetapi terlalu lambat pusat memperhatikan Babel," katanya.
Sebagai satu daerah dengan potensi industri di sektor pertambangan, menurut Erzaldi, Babel bisa berkontribusi untuk membawa Indonesia menjadi negara maju. Foto: babelinsight.id
Untuk itu, Erzaldi berharap kepada setiap instansi dan lembaga terkait, khususnya tim dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Babel untuk dapat memaksimalkan perancangan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), sehingga Babel jadi perhatian dan dilirik pemerintah pusat sebagai fokus, atau lokus pengembangan industri.
"Jangan lagi salah langkah dalam menyusun RIPIN. Bagaimanapun juga, untuk meningkatkan nilai tambah, hilirisasi itu tidak ada ujungnya, pasti tetap komoditi ini bisa terus kita kembangkan," katanya.