Tokoh politik Babel Erzaldi Rosman, membuka ruang diskusi politik bersama pemuda kalangan generasi milenial, dan Gen-Z, Sabtu (7/10/2023). Foto: babelinsight.id

Tidak dipungkiri, sebagai daerah kecil, Babel kerap dianggap tidak menarik bagi politisi nasional karena jumlah mata pilih yang hanya berkisar 1,2 juta penduduk.
____

Penulis: Fadjroel
Editor: Putra Mahendra

Menjelang 2024, politik menjadi 'asupan' paling banyak dibahas oleh berbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali di Bangka Belitung (Babel). Pada tahun itu, Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi, atau Pemilihan Umum (Pemilu). 

Generasi Milenial, dan Generasi Z (Gen-Z) menjadi kelompok usia yang dianggap akan berpengaruh besar terhadap hasil pada Pemilu maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) nanti. Oleh sebab itu, edukasi politik gencar dilakukan agar generasi ini dapat menikmati pesta lima tahunan yang akan menentukan masa depan bangsa.

Dalam diskusi yang juga menghadirkan Jubir Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, Erzaldi memberikan pemahaman kepada pemuda Babel untuk aktif, dan peka terhadap peran yang akan diemban oleh pemuda terhadap masa depan bangsa saat Pemilu 2024. Foto: babelinsight.id

Tokoh politik Babel, Erzaldi Rosman bersama politisi Gerindra, sekaligus Juru Bicara (Jubir) Menteri Pertahanan (Menhan) Dahnil Anzar Simanjuntak, menggelar diskusi politik yang bertajuk NGOPI Santai (Ngobrol Politik), yang difasilitasi Ikatan Motor Indonesia (IMI) Babel, Sabtu (7/10/2023).

Di hadapan puluhan pemuda yang hadir, Erzaldi memberikan edukasi politik, dan pemahaman perihal politik di daerah, khususnya di Negeri Serumpun Sebalai, maupun di level nasional. Menurutnya, pemuda akan berperan penting dalam konstelasi politik tahun depan. Untuk itu, pemuda diharapkan dapat peka terhadap kondisi tersebut, dan memiliki keinginan yang kuat terhadap dunia politik.

"Kita harus membawa, khususnya para milenial dan para pemuda ini harus berani tampil. Jangan selalu pemuda itu menjadi objek, atau fokus orang diambil suaranya saja,"

Erzaldi Rosman

Pemuda, disebutkan Gubernur Babel periode 2017-2022 ini, harus cerdas, dan bersikap, sehingga suara yang telah menjadi hak politiknya sebagai warga negara tidak terasa sia-sia. Terlebih, yang akan dipilih merupakan calon pemimpin Indonesia, dan juga para legislator yang akan menjadi wakil di parlemen, baik di daerah maupun di pusat.

Ia berharap pemuda Babel dapat memanfaatkan potensi yang ada untuk menunjukkan jika Negeri Serumpun Sebalai merupakan daerah yang menarik bagi politik nasional. Foto: babelinsight.id

"Harus kita ketahui, (Pemuda) harus lebih bersemangat untuk berpolitik, sekalipun kita hanya memilih. Pesan yang ingin saya sampaikan adalah, bagaimana membuat Bangka Belitung ini menjadi suatu perhatian. Kita tidak mau daerah kita ini menjadi daerah yang biasa-biasa saja," katanya.

Tidak dipungkiri, sebagai daerah kecil, Babel kerap dianggap tidak menarik bagi politisi nasional karena jumlah mata pilih yang hanya berkisar 1,2 juta penduduk. Tetapi, Erzaldi yang juga Ketua DPD Gerindra Babel ini, membuka wawasan generasi milenial dan Gen-Z untuk mencari jalan lain dengan memaksimalkan potensi yang ada dalam diri masing-masing.

"Sangat disayangkan kalau tidak bahas politik. Dari tangan kalian, potensi Bangka Belitung akan menjadi perhatian. Suatu saat muda/mudi yang cerdas seperti kalianlah yang akan memperhatikan kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.