Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, yang hadir di Masjid Nurus Sa'adah Tuatunu Pangkalpinang, Rabu (27/9/23)/Foto: babelinsight.id
Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momen berharga untuk mengamalkan ajaran dan kepribadian mulia, seperti yang dicontohkan langsung oleh Baginda Nabi
-----
Penulis : Tedja Wahana
Editor : Nekagusti
Moment peringatan Maulid Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam (SAW), bukan hanya sebuah tradisi, tetapi perayaan ini juga sebuah bentuk penghormatan dan pengenangan terhadap kebesaran serta keteladanan Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momen berharga untuk mengamalkan ajaran dan kepribadian mulia beliau. Dan beberapa aspek yang patut diteladani itu adalah sifat kerendahan hati, kelembutan, kejujuran, dan ketegasan dalam berdakwah.
Dalam sambutannya, Erzaldi menekankan khususnya kepada Orang Tua untuk mengajarkan kepada anak-anaknya tentang sejarah dan teladan hidup Nabi Muhammad SAW/Foto: babelinsight.id
Begitu juga dengan Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman, yang hadir di Masjid Nurus Sa'adah Tuatunu Pangkalpinang, Rabu (27/9/23) untuk memperingati perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama warga sekitar.
Dalam sambutannya itu, Erzaldi menekankan khususnya kepada Orang Tua untuk mengajarkan kepada anak-anaknya tentang sejarah dan teladan hidup Nabi Muhammad SAW.
Erzaldi mengapresiasi umat yang hadir, yang sebagian besar adalah anak-anak./Foto: babelinsight.id
"Penting bagi kita orang tua, mengajarkan sejarah Nabi Muhammad SAW kepada anak-anak kita. Oleh karenanya mulai hari ini kita harus sering membaca sejarah-sejarah Nabi"
-Erzaldi Rosman-
Dengan mengetahui sejarah Nabi Muhammad SAW, anak-anak diajarkan dan berani meneladani perjuangan Rasullulah, yang akan menjadi bekal dalam kehidupan anak-anak ke depan.
Tanamkan kebaikan sejak dini
Erzaldi juga menjelaskan bahwa anak-anak usia bayi hingga umur 10 tahun, menyerap 80 persen dari perkembangan otaknya. Sehingga dalam umur keemasannya itu, anak-anak harus diajarkan dengan hal-hal kebaikan.
"Di usia emas hingga umur 10 tahun, anak-anak harus diajarkan kebaikan. Bayangkan jika dalam menyerap 80 persen perkembangan otak itu, anak-anak diajarkan dengan hal-hal yang tidak baik. Akan menjadi apa anak-anak kedepan?" Ungkapnya.
Oleh karenanya dalam kegiatan itu, Erzaldi Rosman mengapresiasi umat yang hadir, yang sebagian besar adalah anak-anak. Namun demikian Erzaldi mengingatkan, agar orang tua jangan memarahi memarahi anak kecil karena kelakuannya ketika berada di masjid, karena hal itu bisa berdampak pada psikologis anak. Kerena dengan memarahi anak akan membuat kecewa sang anak yang akan berujung enggan pergi ke Masjid.
"Jangan marah ke anak, tetapi sebaliknya diberitahu dengan baik atau memberi teladan bagaimana yang seharusnya" ujarnya.
Oleh sebab itu Erzaldi berharap kepada orang tua untuk terus mengajak anak-anaknya berjamaah di masjid.
"Bukan hanya kita orang dewasa yang ikut majelis, tetapi ajak anak-anak kita untuk terus ikut majelis" pungkasnya.
Pada kegiatan itu juga dilakukan doa syukur atas akikah dari salahsatu warga Tuatunu.