Erzaldi-Melati memenuhi undangan pentas seni oleh Paguyuban Jawa di Bangka Tengah, Minggu (3/9/2023). Foto: babelinsight.id
Masyarakat Jawa menjadi satu di antara etnis, atau suku lainnya di Indonesia, yang begitu banyak tersebar di Pulau Bangka. Ini sekaligus menjadikan Bangka Belitung bagai 'rumah contoh' wujud toleransi
-------
Penulis: Fadjroel
Editor: Nekagusti
Kerinduan Erzaldi Rosman kepada para sahabatnya semasa masih menjabat Bupati Bangka Tengah (Bateng) beberapa tahun lalu, akhirnya terungkai oleh waktu. Tali pertemanan yang terjalin bertahun-tahun, tak lekang oleh jangka yang dilalui.
Kali ini, ia yang didampingi sang istri, Melati Erzaldi, tak ingin melewatkan momen kebersamaan, dengan hadir di tengah-tengah masyarakat Jawa yang berdomisili di Bangka Tengah, Minggu (3/9/2023). Mereka tergabung dalam Paguyuban Jawa.
Kegiatan tersebut sekaligus sebagai momen lepasnya kerinduan Erzaldi bersama para sahabat dari Pulau Jawa yang berada di Bangka Tengah, setelah beberapa kegiatan dilalui. Foto: babelinsight.id
Gubernur Bangka Belitung (Babel) periode 2017-2022 ini pun sengaja menjadikan acara pentas seni yang dilaksanakan Paguyuban Jawa, yang digelar di Lapangan Desa Pedindang, Kecamatan Pangkalanbaru, menjadi agenda utama yang dihadiri ketika mendarat di Pulau Bangka, usai menjalani berbagai kegiatan di Pulau Belitung.
Sarat keindahan dan seni
Dalam acara yang bertujuan untuk mempererat silaturahmi warga Jawa yang tersebar di berbagai daerah di Bangka Tengah itu, Erzaldi-Melati, baky berada pada suasana luhur Jawa yang sarat akan keindahan seni, dan budaya. Berbagai pertunjukan ditampilkan oleh para pegiat seni tradisional, seperti reog, dan kuda lumping.
"Hari ini di acara Paguyuban Jawa, saya bersama Ibu Melati alhamdulillah bisa hadir, setelah beberapa kali acara besar silaturahmi, kami sedang berada di luar. Memenuhi undangan ini sekaligus melepas kangen kami dengan Paguyuban Jawa di Bangka Tengah," kata Erzaldi.
Acara tersebut menampilkan berbagai seni dan budaya tradisional, seperti reog, dan kuda lumping. Seni ini patut diperkenalkan, dan dilestarikan oleh generasi muda. Foto: babelinsight.id
Masyarakat Jawa, kata Erzaldi, menjadi satu di antara etnis, atau suku lainnya di Indonesia, yang begitu banyak tersebar di Pulau Bangka. Ini sekaligus menjadikan Bangka Belitung bagai 'rumah contoh' wujud toleransi. Sebab, tak hanya Jawa, di Negeri Serumpun Sebalai ini juga terdapat etnis, dan suku lainnya.
"Seperti hari ini, saya seperti berada di Pulau Jawa dengan segala budaya yang ditampilkan oleh pelaku seni. Ini adalah bukti bahwa Bangka Belitung begitu ramah dengan toleransi, menjawab semua keraguan tentang arti keberagaman, dan kebersamaan yang dapat menyatu," kata Erzaldi.
Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap penyelenggaraan pentas seni tersebut. Dengan adanya kegiatan serupa, akan menjadi sarana bagi para tetua untuk memperkenalkan budaya tradisional kepada anak-anak sebagai generasi, dan penerus tongkat estafet pelestarian budaya leluhurnya.
"Mudah-mudahan, dari silaturahmi ini kita tambah saling kenal, dimurahkan rezeki, diberi Allah kekuatan, kesehatan. Bersama-sama kita mengedepankan silaturahmi untuk kekuatan, dan kekompakan," katanya.