Beragam jenis anggrek Bangka Belitung di Orchidarium/ foto: babelinsight
Orchidarium berfungsi sebagai pusat penelitian dan edukasi, di mana para ahli dan pengunjung dapat belajar lebih banyak tentang anggrek khas dan endemik Bangka Belitung.
____
Penulis: Nekagusti
Editor: Putra Mahendra
KEUNIKAN anggrek sebagai tanaman hias memiliki peran vital dalam ekosistem. Namun, kelangkaan anggrek terutama disebabkan oleh kerusakan habitat alam akibat deforestasi dan perubahan iklim, serta perdagangan ilegal yang merajalela.
Pentingnya pelestarian anggrek tidak hanya berfokus pada keindahan visualnya, tetapi juga peran pentingnya dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Beranjak dari hal tersebut, Dewan Pimpinan Daerah Pencinta Anggrek Indonesia (DPD PAI) Bangka Belitung berkolaborasi dengan PT Refine Bangka Tin (RAT) dan Bangka Flora Society untuk mendirikan sebuah orchidarium (taman koleksi yang dibuat menyerupai habitat asli dimana tanaman anggrek hidup).
Ketua DPD PAI Babel, Melati Erzaldi mengatakan bahwa orchidarium pertama di Bangka Belitung yang diresmikan pada Senin (14/08/23) di Sungailiat, Bangka merupakan langkah proaktif untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman anggrek khas daerah ini.
Upaya konservasi ini bertujuan untuk menjaga anggrek langka dan endemik yang menjadi kebanggaan provinsi ini. Dengan peresmian orchidarium, diharapkan mampu mengangkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga alam dan keunikan flora lokal.
Ketua DPD PAI Babel, Melati Erzaldi, berdiskusi dengan Ketua DPP PAI/ foto: babelinsight
“Ini bukanlah seremonial biasa, kami mengajak bapak dan ibu semua agar kita dapat melindungi ini. Bagaimana cantiknya flora dan fauna di Babel. Hari ini kita memilki misi untuk melihat potensi anggrek di Bangka Belitung sebagai hadiah untuk anak cucu kita,“
Melati Erzaldi
Kolaborasi untuk anggrek Babel dari Wanita Inspirasi Indonesia 2022 ini juga menyampaikan rasa terima kasihnya karena telah berkolaborasi dengan PAI untuk sama-sama menjaga kekayaan alam Bangka Belitung.
Diketahui bahwa PAI sudah menemukan 98 anggrek Bangka Belitung. Aktifis pencinta alam ini, bergerak secara mandiri dengan penuh kesadaan untuk pelestarian puspa pesona Babel ini dengan tujuan agar endemik anggrek Babel tidak punah, untuk mempertahankan genetik anggrek di Bangka Belitung.
Salah satu jenis anggrek Babel dalam orchidarium/ foto: babelinsight
Tujuan utama di balik pendirian orchidarium yang dilaksanakan pada adalah melindungi anggrek-anggrek lokal yang terancam kepunahan akibat hilangnya habitat alami dan aktivitas manusia. Dalam orchidarium, lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anggrek telah diciptakan dengan menyerupai habitat aslinya.
“Orchidarium juga berfungsi sebagai pusat penelitian dan edukasi, di mana para ahli dan pengunjung dapat belajar lebih banyak tentang anggrek khas dan endemik Bangka Belitung. Harapannya, langkah konservasi ini akan memberikan dampak positif dalam melestarikan anggrek dan menjaga keindahan alam daerah ini,” lanjutnya.
Dalam acara ini juga dihadiri oleh Guru Besar Bioteknologi Tumbuhan Universitas Gajah Mada, Prof. Dr. Endang Semiarti, Ketua DPP Pencinta Anggrek Indonesia, Dr. Untung Santoso dan tamu undangan lainnya.
Diharapkan peresmian orchidarium menjadi pijakan awal yang kuat dalam menjaga kelestarian alam Bangka Belitung, sembari mempromosikan keunikan dan pentingnya tanaman anggrek.