Ketua Dewan Pembina Gekraf Babel, Melati Erzaldi, CEO Wahyoo, Peter dan Konten Kreator, Iqbal saat berdiskusi bersama audience dalam acara foodpreneur/ foto: babelinsight.
"Sharing dan networking, akan selalu membuka dan mengoptimalkan peluang-peluang dan ide-ide baru yang tak pernah terfikirkan sebelumnya"
Melati Erzaldi
Ketua Dewan Pembina Gekraf Babel
____
Penulis: Nekagusti
Editor: Putra Mahendra
BERDISKUSI di dunia kuliner memang tak ada habisnya. Kali ini Ketua Dewan Pembina Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Babel Melati Erzaldi berkolaborasi dengan komunitas Archipelago Culinary Festival (ACF).
Tujuannya, untuk memberikan ruang bagi para pelaku UMKM dan anak muda kreatif, agar juga bisamenyalurkan ide-ide kreatif mereka sekaligus menjawab antusiasme dan rasa penasaran anak muda dan pelaku UMKM di Babel, tentang bagaimana mengembangkan usaha mereka menjadi naik kelas.
Tak tanggung-tanggung. Dalam acara Foodpreneiur Insight yang dilaksanakan di Ruang Melati, Jumat (11/08/23) ini dihadiri oleh pakar di bidang wirausaha. Salah satunya Peter Hearer Setiawan yang merupakan CEO dari Wahyoo, konten kreator dari Bangka Belitung Iqbal Rach, Mochd R, founder dari Archipelago Culinary Featival dan tentunya sosok perempuan inspirasional Bangka Belitung yang juga merupakan founder Sekolah Perempuan Mandiri dan Terlatih (Sekuntum Melati), Melati Erzaldi.
Melati mengatakan, bahwa jejaring atau networking dalam dunia usaha sangat dibutuhkan, karena itu menjadi sarana untuk para wirausaha tak hanya untuk dapat menjual produknya, tetapi juga menjadi cara untuk menjaga kualitas produk yang ditawarkan.
Wanita yang pernah didaulat menjadi panelis dalam Womenpreneurs Indonesia Networks (WIN) ini juga mengatakan bahwa ‘feedback’ dari pelanggan merupakan salah satu cara untuk menjaga kualitas produk yang dijual, sehingga seorang pengusaha wajib untuk selalu meminta saran dan masukan, dan menerima saran tersebut sebagai bentuk perhatian dari kemajuan sebuah usaha.
“Mereview dengan jujur, itu harus. Karena hal tersebut dapat menjadi masukan terbaik untuk penjual. Tapi..ketika rasa produknya kurang pas, kita mengirim pesan secara personal, karena tujuannya untuk meningkatkan kualitas produk, ketika kualitas meningkat, maka produk akan lebih mudah diterima masyarakat,”
Melati Erzaldi
Inovasi dan trend
Narasumber saat menjawab pertanyaan dari audience/foto Babel
Senada dengan pendapat tersebut, Peter atau yang akrab disapa dengan Koh Peter ini juga menambahkan bahwa, membangun hubungan yang baik dengan pelanggan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan branding usaha. Memperhatikan detail kecil dapat menjadi pemantik datangnya customer yang loyal.
Selain itu berinovasi dengan produk merupakan hal yang penting dibandingkan hanya mengikuti trend. Karena inovasi akan selalu memberikan cara dan solusi dari sebuah masalah, sedangkan trend dapat tumbang seiring berjalannya waktu dan digantikan dengan trend yang baru.
Namun terdapat hal yang tak boleh dilewatkan, yakni penggunaan media sosial sebagai sarana untuk meningkatkan personal branding produk karena banyak sekali keuntungan yang dapat diperoleh.
“Awareness bagi para pengusaha yakni, optimalkan sosial media yang ada karena itu merupakan cara yang sangat efektif, dari sana kita dapat mengali siapa sasaran market dari produk kita,” katanya.
Dalam kegiatan Foodpreneur Insight ini, konten kreator asal Bangka Belitung, Iqbal membagikan beberapa tips untuk meningkatkan ‘engangement’ dalam bersosial media. Selain itu, founder ACF, Mochd juga menambahkan bahwa ACF akan menyelanggarkan festival yang akan dilaksanakan di Sungailiat pada tanggal 6 September hingga 10 September 2023, di D'Garden Sungailiat, Bangka Belitung, dengan menyajikan beragam hidangan autentik dan kegiatan menarik yang mampu menginspirasi para calon pengusaha kuliner.
Dan dari kegiatan tersebut diharapkan bisa menjadi wadah bagi para pelaku UMKM dan kreatif untuk memiliki kesempatan menampilkan produk makanan dan karya-karya kreatif mereka.