Global Catalyst Jerman membuka peluang bagi pelajar asal Bangka Belitung dapat menempuh pendidikan vokasi, dan bekerja di Jeman. Foto: babelinsight.id
Global Catalyst Jerman atau Global Katalyst e.V memanggil generasi muda Indonesia untuk ikut serta dalam program "Ausbildung".
___
Penulis: Fadjroel
Editor: Putra Mahendra
PROGRAM itu, yakni program sekolah vokasi sistem ganda setara D3, yang memungkinkan para pelajar Indonesia menerima pendidikan, sekaligus pengalaman bekerja di Jerman.
Pemuda Indonesia berpeluang besar dapat ambil bagian dalam program resmi pemerintah Jerman, yang sudah berjalan sejak perang dunia pertama ini. Sebab, indeks penduduk Jerman didominasi usia tidak produktif, walaupun berdasarkan net exporter (neraca perdagangan), Jerman menjadi negara adidaya dunia.
Kesempatan ini terbuka melalui program pemerintah Jerman yakni "Ausbildung", atau sekolah vokasi sistem ganda, yang telah berjalan sejak perang dunia pertama. Babelinsight.id
"Mereka punya masalah. Piramida penduduk mereka terbalik. Usia tua lebih banyak daripada usia muda. Sementara, sampai 2030, mereka membutuhkan 10 juta tenaga kerja profesional. Mereka kurang penduduk usia muda, sementara kita memiliki kelebihan penduduk usia muda," kata Direktur Kerja Sama Strategis Internasional Doddy Primanda Kadarisman, Selasa (1/8/2023).
Peluang inilah yang ingin dibuka oleh Global Katalyst e.V kepada pelajar asal Negeri Serumpun Sebalai. Apalagi, tidak semua provinsi di Indonesia mendapatkan kesempatan tersebut, karena hanya diberikan kepada 4 daerah. Untuk itu, Doddy berharap dirinya dapat membantu generasi Babel untuk dapat memanfaatkan kesempatan yang telah terbuka lebar ini.
"Khusus untuk Bangka Belitung ini, saya berharap bisa membantu setiap tahunnya. Jadi, kalau kita bisa memindahkan adik-adik di sini untuk kuliah di Jerman, baik vokasi, maupun kuliah reguler (S1, S2, S3), maka insyaallah bisa membangun bangsa Indonesia lewat Bangka Belitung,"
Doddy Primanda
Bangka Belitung menjadi satu dari empat daerah terpilih untuk diberikan kesempatannya menjajal program dari pemerintah Jerman terhadap kebutuhan angkatan kerja di negara tersebut. Foto: babelinsight.id
Selain mengungkapkan latar belakang program, Doddy yang juga sebagai Koordinator Jerman untuk Indonesia pada yayasan ini, juga menyebutkan ada dua manfaat yang bisa diterima para pelajar nantinya. Manfaat pertama ialah ilmu yang mereka dapatkan selama 3 tahun di sekolah kejuruan, atau berufsschule.
Kemudian, selain menempuh pendidikan di negara yang masuk dalam 5 besar penyelenggara pendidikan terbaik di dunia, para siswa juga akan menerima gaji berkisar Rp17 juta hingga Rp40 juta per bulan dari kesempatan magang yang diberikan berdasarkan keahlian, dan bidang yang ditekuni.
"Kami ingin membalas budi untuk Indonesia. Semoga support-nya, dukungannya supaya kita bisa memberangkatkan intelektual kita sambil jalan mempersiapkan Bangka Belitung. Ketika mereka sudah menyelesaikan menuntut ilmu, Bangka Belitung siap menyambut mereka dengan ilmu dan pengalaman mereka," kata Doddy.