News


Minggu, 16 Juli 2023 21:30 WIB

Kriminal dan Peristiwa

Kondisi Kamar Kos Pemutilasi Mahasiswa Asal Pangkalpinang di Sleman

Kondisi kamar kos terduga pelaku (foto: detik)

Ketua RT 4 Krapyak, Ngatijo (59), mengatakan pelaku diketahui tidak pernah melapor selama hampir setahun menyewa kamar.
___

Penulis: Jauh Hari Wawan S
Editor: Putra Mahendra


DUA orang berinisial W dan RD, pelaku mutilasi laki-laki yang potongan tubuhnya ditemukan di Turi, Sleman, ditangkap. Salah satu pelaku, W diketahui tinggal di salah satu kos daerah Krapyak, Triharjo, Sleman. Kos tersebut diduga menjadi lokasi tersangka untuk mengeksekusi korban. Polisi telah menggeledah kos tersebut.

Pantauan detikJateng di lokasi, terdapat tiga kamar di kos itu. Suasana sekitar tampak sepi. Tetangga kos W tidak berada di kamar.

Kamar yang disewa pelaku inisial W itu di paling ujung di sisi utara, bertembok putih kusam. Lampu di dalam kamar kosnya masih menyala.

Garis polisi masih terpasang mengitari kamar pelaku. Di depan kamar hanya terdapat gantungan pakaian, sapu, dan beberapa sandal.

Ketua RT 4 Krapyak, Ngatijo (59), mengatakan pelaku diketahui tidak pernah melapor selama hampir setahun menyewa kamar. Dia bilang identitas pelaku yakni W (29) warga Kajoran, Magelang.

Terduga pelaku saat diamankan (foto: detik)

"Karena nggak laporan saya, saya nggak tahu. Kemarin baru saya denger berita kalau yang tuan rumah diminta keterangan sama petugas, bilang kalau sudah sejak Agustus. Hampir setahun tapi nggak laporan saya," kata Ngatijo saat ditemui, Minggu (16/7/2023).

Selama tinggal di kos, W jarang bersosialisasi dengan warga lain. Sepengetahuan Ngatijo, pria berusia 29 tahun warga Kajoran, Magelang, itu kerja di bidang kuliner.

"Saya ketemu orangnya aja belum pernah, apalagi ke sini. Katanya kesibukannya itu kerjanya di kuliner, berangkat pagi pulang malam. Istilahnya cuma istirahat di situ," ucapnya.

"Kalau wajahnya nggak mencurigakan. Tapi kesehariannya nggak tahu. Selama ini setiap ada kegiatan di sini tidak pernah ikut," sambungnya.

Dari laporan yang dia terima, warga maupun tetangga kos pelaku tak ada yang curiga pada W. Sebab di Krapyak sedang ada pekerjaan ngecor.

"Mungkin kalau bisa tahu harusnya kos sebelah. Itu kan cuma selisih satu tembok. Katanya kan kejadian Rabu malam, pas di sini ada proyek ngecor itu ramai," ujar Ngatijo.

Pelaku pun disebut masih sempat kembali ke kos pada Rabu itu.

"Katanya sempat pulang, tidak bisa masuk sepeda cuma ditinggal di sebelah selatan jalan orangnya pulang, setelah itu pergi lagi. Perginya bawa apa nggak tau, karena sini sibuk kerja," ujarnya.

Dia melanjutkan, polisi beberapa kali datang ke lokasi kos itu sejak Kamis (14/7) siang. Lalu penggeledahan dilakukan Jumat (15/7). Beberapa barang dibawa polisi.

Diberitakan sebelumnya, potongan tubuh korban mutilasi ditemukan di sungai Bedog, Padukuhan Kelor, Turi, Rabu (12/7) malam. Awalnya petugas menemukan potongan tubuh berupa kaki, tangan kiri, dan potongan daging.

Pada proses pencarian berikutnya, Sabtu (15/7), polisi menemukan potongan kepala di Merdikorejo, Tempel. Kemudian ditemukan juga potongan tubuh lain di beberapa lokasi.

Polisi telah mengamankan dua pelaku dalam kasus ini, yakni W dan RD. Polisi masih mendalami kasus ini.

Polisi telah mengungkap identitas korban dan pelaku mutilasi di Sleman. Ternyata, korban mutilasi tersebut adalah mahasiswa asal Pangkalpinang, Bangka Belitung. Korban berinisial R itu disebut berkuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja.
"Yang bersangkutan adalah mahasiswa yang berkuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi saat rilis kasus di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023).

Endriadi tidak mendetailkan identitas korban. Hanya saja, korban diketahui warga Pangkal Pinang, Provinsi Kep Bangka Belitung.

"Iya (warga Pangkalpinang). Nanti (keluarganya) akan kita informasikan," bebernya.

Sedangkan pembunuhnya adalah dua pria yang bernama W dan RD. Keduanya berhasil ditangkap di Jawa Barat. "Terduga pelaku W ini KTP warga magelang, kemudian RD KTP-nya warga DKI Jakarta," kata Endriadi.

Wadirreskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko menambahkan, selain dari hasil forensik, polisi mendapati identitas korban dari laporan orang hilang. Sebelumnya, ada laporan orang hilang yang masuk di Polsek Kasihan.

"Jadi kebetulan sama ada laporan kehilangan di Polsek Kasihan, kemudian kita berkomunikasi dengan polsek, kita cocokkan potongan-potongan tubuh tersebut," kata Tri Panungko saat rilis kasus di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2023).

Sebelumnya, seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dilaporkan hilang sejak Selasa (11/7/2023). Mahasiswa itu bernama Redho Tri Agustian (20), warga Ketapang, Kecamatan Pangkal Balam, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UMY Faris Al-Fadhat mengatakan pihaknya masih menunggu informasi resmi dari kepolisian.

"Tadi pagi Polda DIY sudah menyampaikan melalui konferensi pers, bahwa telah ditemukan korban mutilasi beserta terduga pelaku. Namun kepolisian baru menyampaikan nama inisial yang merupakan mahasiswa PTS (perguruan tinggi swasta)," ujar Faris kepada detikJateng, Minggu (16/7).

Maka itu, Faris belum bisa memastikan apakah korban mutilasi di Sleman mahasiwa UMY atau bukan.

"Kami masih menunggu informasi secara resmi. Tim kami akan berkomunikasi dengan Polda," ucapnya.

Sumber: Detik.com


Subscribe Kategori Ini
Pangkalpinang Bangka Selatan Bangka Induk Bangka Barat Bangka Tengah Belitung Belitung Timur